OUR MARRIAGE

 

Kyuhyun’s Home, Daegu, Seoul

KYUHYUN’S POV

“kau tidak benar-benar berniat untuk pergi kan Shin-Hae~ssi”  sejak tadi aku hanya memperhatikan kegiatan wanita yang tadi siang baru saja mengucapkan janji untuk hidup bersamaku, dan telah menjadi bagian dari hidupku mengemaskan barang-barangnya yang memang sebelumnya sudah dipindahkan ke ‘rumah baru kami’.

“kau fikir aku cukup gila untuk tetap terus hidup bersama pria setan sepertimu!”

Aku tersenyum sinis mendengar ucapannya barusan.

Mwo ? pria setan ?

Lalu apa kabarnya dengan dia yang baru saja mengucapkan sumpah untuk hidup setia bersamaku, mungkin gelar ‘istri pria setan’ cukup bagus untuk nya.

“dan satu hal lagi. Jangan lupakan kalau kita menikah bukan karna aku mencintaimu lalu kau juga mencintaiku, kita menikah karna dijadikan bahan peningkatan kesuksesan perusahaan orang tua kita masing-masing! Aish .. eomma dan appa bear-benar sudah menjualku sekarang!”

Gadis itu terus saja mengumpat kesal sambil terus memasukan beberapa potong baju yang menjadi daftar penting yang akan dibawanya dengan asal.

Ya, kami menikah karna menjadi bahan perjodohan konyol yang direncanakan oleh kedua orang tua kita. Dengan alasan yang sangat kuno ‘kami sudah menjodohkan kalian sejak kecil’. Cih! Memang apa susahnya mengaku bahwa mereka menikahkan kami karna hubungan relasi perusahaan yang orangtua kami miliki. Keputusan yang cukup gila ketika aku mengangguk meng’iya’ kan keputusan appa untuk menjodohkan ku dengan gadis bernama Shin-Hae itu.

Entah aku memang sudah gila atau apa, tapi saat appa mengatakan aku akan dinikahkan dengan Shin-Hae, hatiku terasa sakit, tapi sakit yang kurasakan bukan kesal, melainkan karna terlalu girang. Entah apa yang terjadi .. tapi tidak bisa dipungkiri, kalau aku memang .. sedikit menyukainya.

Dan asal kau tau, saat aku pertama kali dipertemukan lagi dengan nya ketika kami sudah cukup dewasa, aku seperti merasakan .. Love at the first sight ? kami sejak kecil memang sudah saling mengenal satu sama lain, dan tentu saja dengan hubungan yang tidak cukup baik. Tapi keluarganya tiba-tiba saja mengumumkan kepindahan nya ke negri samurai  5 tahun yang lalu. Dan sejak itulah aku tidak bertemu dengan nya lagi.

Tapi 2 minggu yang lalu, appa tiba-tiba mengatakan bahwa aku harus segera melakukan pernikahan

FLASHBACK

“Kyuhyun-ah, apa kau ingat dengan keluarga Shin ?” appa mengajak ku keruangan kerjanya yang memang menjadi tempat khusus untuk membicarakan masalah penting jika ada yang ingin disampaikan oleh appa.

“Shin ?” tanya ku bingung yang memang benar-benar bingung. Karna tidak hanya satu keluarga Shin saja yang ku kenal.

“maksud appa, teman kantor appa yang dulu tinggal disebelah rumah kita, nama anaknya Shin-Hae, kau ingat ?”

Shin-Hae ? apa yang dimaksud appa benar-benar bocah .. ani, gadis tengik yang pernah menghancurkan PSP kesayanganku dengan cara mencelupkan nya dengan sengaja kedalam kolam renang itu ?

“ahh, ne .. aku ingat”

“dia hari ini kembali ke korea, dan tepat 2 minggu lagi itu hari ulang tahunnya. Dan appa berniat memberikan hadiah pernikahan untuknya, maka dari itu .. kau harus bersiap untuk menikah 2 minggu lagi”

“hadiah pernikahan ? aku menikah ? apa hubungannya dengan ulangtahunnya dan pernikahan ku ? aku bahkan tidak memiliki yeoja chingu”

“tepat sekali! Karna kau tidak memiliki yeoja chingu lah appa akan menikahkan mu dengan Shin-Hae”

“MWO ?!!”

FLASHBACK OFF

Aku tersadar dari lamunan ku tetang kejadian 2 minggu lalu saat tiba-tiba Shin-Hae dengan sengaja menghantam keras bahu ku dengan bahunya yang membuat  ku sedikit terdorong kebelakang bahkan hampir kehilangan keseimbangan.

“yak! Apa-apaan kau hah, dasar yeoja gila!”

“ya, aku memang gila, gila karna aku dengan relanya bersedia menjadi istrimu. Itu kegilaan ku yang paling besar dalam hidupku”

“lalu kenapa kau tidak berusaha menolaknya ?” ucapan yang tepat Cho Kyuhyun! Dia terlihat gugup dan tidak bisa menjawabnya haha.

“kalau kau mencintaiku bilang saja Hae-ah, jujur itu lebih murah”

“brengsek kau!”

aku tergelak puas melihat ekspresinya seperti tadi, kau kalah telak nyonya Cho, jangan panggil aku si evil lagi kalau gagal membuatmu kesal. Sepertinya punya istri adalah permainan yang menyenangkan.

******

Mary Home, Gangnam, Seoul

SHIN-HAE’S POV

Tok .. tok .. tok

“Mary-ah, buka pintu nya”

Aku menggedor pintu rumah sahabatku dengan kasar, terbawa emosi karna si pria brengsek itu yang terus saja memancing emosi ku. Aku tida bisa membayangkan bagaimana jika aku benar-benar akan tinggal bersamanya dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan, mungkin aku akan segera bunuh diri jika itu terjadi.

Eomma dan appa benar-benar membuat hidupku menjadi sebuah lelucon yang paling gila! Kami baru saja kembali ke korea dan tiba-tiba eomma bilang ‘Shin-Hae, kita kembali ke korea dalam rangka untuk mempertemukan mu dengan calon suami mu’ bukankah itu gila ? dan yang lebih parahnya lagi adalah, hanya aku yang akan terus menetap di korea. Setelah melakukan resepsi pernikahan ku dengan Kyuhyun mereka akan segera kembali ke jepang. Haish, neraka dunia ku tiba.

Lamunan tentang kehidupanku buyar sesaat setelah pintu putih yang sejak tadi ku ketuk akhirnya terbuka dan menampilkan seorang yeoja.

“hmm, nuguseyo” seorang yeoja berwajah imut keluar dari balik pintu dan menatapku dengan tatapan bingung. Apa dia lupa dengan ku ? aku bahkan baru meninggalkan negara ini selama 5 tahun, dan dia sudah lupa dengan wajahku ? gadis bodoh

“yaa! Paboya, ini aku Shin-Hae”

“Shin-Hae ?”

“ne! Shin-Hae, Shin gun kau ingat ?” sial! Aku harus mempermalukan diriku sendiri untuk mengingatkan siapa aku, Shin gun adalah pemeran utama di dalam drama Princess hour, dulu dia memanggilku dengan sebutan itu karna dia bilang aku lebih mirip dengan lelaki.

“omona! Shin-Hae ? ini benar kau ? jincha ? jeongmalyo ?” Aku hanya mengangguk lemah sebagai pengganti jawabannya.

“Yaa, kemana saja kau ?” dia langsung menghambur untuk memelukku , tapi dengan cepat aku menangkisnya

“waeyo ?”

“tidak bisakah kau izinkan aku masuk dulu ?”

******

“Mary-ah, bolehkan aku menginap untuk beberapa hari disini ?”

“memangnya kenapa dengan rumah mu ?”

“aku sudah tidak punya rumah disini, aku kesini karna ada urusan penting” Mary hanya mengangguk  paham tanpa banyak bertanya lagi

“baiklah, kau bisa pakai kamar adikku, kebetulan dia sedang berada di jepang untuk kuliah. Kau ingin istirahat ? sepertinya kau lelah sekali” dia memang sahabat terbaikku, dia selalu mengerti apa yang ku inginkan.

“hmm, aku ingin istirahat”

Saat aku baru melangkahkan kaki ku menuju kamar yang ditunjukkan Mary sebagai kamar sementaraku, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu rumah ini.

“Chakkaman, kau naik saja duluan” ucapnya seraya setengah berlari menuju pintu putih yang berdiri kokoh yang tidak jauh dari tempat ku berdiri sekarang.

“nuguseyo ?”

“bisa bertemu dengan Shin-Hae ?”

“mwo ? kau siapa ?”

Setelah mendengar suara Mary yang sedikit kebingungan, aku segera melihat kearah pintu. Tiba-tiba firasat buruk menyambangiku. Dan benar saja, jantungku hampir melorot melihat si namja setan itu sudah berdiri dengan angkuhnya didepan pintu.

“yaa! Cho Kyuhyun, sedang apa kau ? dari mana kau bisa .. ? kau mengikuti ku ?” serentetan pertanyaan kulemparkan ketika melihat sesosok pria yang sangat familiar itu.

“wae ? apa aku dilarang mengikuti istri ku sendiri ?” sial! Apa maksudnya mengatakan itu dihadapan Mary

“istri ?” dengan cepat Mary menoleh kearahku dengan tatapan menuntut jawaban.

“untuk apa kau kesini hah ?”

“menjemput istriku untuk makan siang”

******

De Javu Resto, Dongdaemun, Seoul

“untuk apa kau mencari ku lagi ?” ucap ku tanpa basa-basi sambil memotong kecil bagian dari steak ku yang baru saja diantar oleh pelayannya.

“kau lupa kita harus melakukan resepsi pernikahan ?”

Resepsi pernikahan itu memang bagian yang sangat penting, utuk memperkenalkan kami ke dunia perbisnisan. Banyak orang-orang penting yang akan datang kesana. Jika resepsi itu tidak dilaksanakan maka hancurlah perusahaan keluargaku dan keluarga si pria setan itu, jadi kamilah penentu masa depan perusahaan kami masing-masing. Itulah yang membuatku mengurungkan niatku untuk kabur ke alaska demi menghindari pernikahan konyol ini.

“aku tidak perduli, kau lakukan saja sendiri! Kau bisa bilang pada mereka semua yang hadir kalau istrimu yang baru kau nikahi tiba-tiba tertabrak mobil dan meninggal di tempat”

Dia tertawa renyah saat mendengar kata-kata yang baru saja ku lontarkan. Cih! Apa lucunya perkataanku tadi ? bahkan aku serius saat mengatakannya. Dasar namja gila!

“kalau memang kejadiannya seperti itu aku akan melaksanakan resepsi pernikahan didepan makam mu, untuk sekalian merayakan

kalau aku sudah terbebas dari ikatan pernikahan konyol kita”

Dia tertawa sejadi-jadinya setelah mengejekku. Dasar pria brengsek! Lihat saja nanti … akan ku permalukan dia didepan banyak orang.

“brengsek kau!”

“memang apa sulitnya sih hanya untuk sekedar datang, duduk manis, dan tersenyum ramah kepada semua orang”

“semua yang menyangkut dengan pernikahan konyol ini terasa sangat sulit!”

******

De Javu Resto, Dongdaemun, Seoul

AUTHOR’S POV

“ne, ne eomma .. sudahlah eomma tidak perlu khawatir lagi. Aku disini akan baik-baik saja, eo ?”

Seorang pria bertubuh besar dengan wajah yang bisa dibilang sangat memukau itu turun dari mobil Ferrari california nya yang sudah terparkir sempurna didepan restoran yang akan dijadikan tempat meeting bersama klien perusahaannya.

Terlihat beberapa wanita yang mampir didepannya dengan sengaja menatapnya penuh arti, bahkan tak banyak yang berhenti didekat pria itu hanya untuk mengagumi betapa indahnya pemandangan yang mereka dapatkan.

Hampir sama dengan pemandangan diluar sana, saat pria itu membuka pintu restoran, semua mata tiba-tiba tertuju padanya. Bahkan bukan wanita saja yang memandangi pria itu, ada beberapa lelaki juga yang memandanginya. Mungkin ingin mengutuk pria itu yang bisa menyedot perhatian semua wanita ditempat ini.

“siwon~ssi ?” pria itu menoleh kearah wanita yang sedang duduk berhadap-hadapan dengan seorang pria. Wanita yang sangat dikenalnya.

“Shin-Hae ? benarkah itu kau ?”

“Yakk! Kemana saja kau” Shin-Hae refleks bangun dari duduknya dan berlari kearah Siwon lalu langsung memeluknya erat. Tidak perduli dengan tatapan bengis semua orang yang memang sudah menatap Siwon sedari tadi, dan juga Kyuhyun yang ikut melihat pemandangan menjijikan itu mengepal tangannya kuat-kuat.

“aigoo~ sudah lama skali kita tidak bertemu. Kau kesini dengan siapa ?”

“aku kesini ingin bertemu dengan klien, kau sendiri dengan siapa ?” Siwon melirik kearah lelaki yang duduk dimeja yang sama yang ditempati Shin-Hae tadi.

“ah, dia .. dia temanku” sesaat setelah kata-kata itu keluar dari mulut Shin-Hae, Kyuhyun menoleh dan menatap Shin-Hae dengan tatapan yang sangat mengerikan.

“ah, dia temanmu. Kufikir pacarmu, kalau begitu aku masih bisa mengajak mu makan malam kan nona Shin-Hae ?” Shin-Hae mengangguk kuat sebagai jawabannya.

“baiklah, nanti malam kita bertemu lagi ditempat ini, eo ?”

“baiklah”

CHO KYUHYUN’S POV

“berencana berkencan dengan lelaki lain didepan suami mu huh” ucapku pelan tetapi cukup didengar oleh Shin-Hae

“wae ? Kita hanya sebatas menikah, tidak ada perjanjian yang melarang kita tidak boleh bergaul dengan pria/wanita lain. Jika kau ingin mencari pacar silahkan, aku tidak akan mempermasalahinya”

Gadis itu! Tidak sadarkah dia aku mencintainya ? kenapa dia dengan mudah mencintai orang lain, sedangkan aku yang sudah mengenalnya dari kecil malah dibencinya mati-matian.

“siapa dia ?” tanyakku geram

“kau cemburu ? kau mulai mencintaiku ?”

“aku hanya bertanya siapa dia, bukan berarti aku cemburu padanya”

“dia temanku di universitas dulu, sudahlah aku mau pulang”

******

Kyuhyun’s Home, Daegu, Seoul

Aku tidak berhasil membuat Shin-Hae kembali lagi kerumah ini, aku hampir saja berhasil sebelum pria bernama Siwon itu muncul. Selama diperjalanan tadi dia hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Apa sekarang suami dilarang cemburu pada istrinya sendiri ?

Dan lagi siapa Siwon itu ? kenapa sepertinya akrab sekali dengan Shin-Hae ?

Apa Shin-Hae sudah mempunyai hubungan yang tidak ku ketahui ? tapi kalau itu terjadi, pasti Shin-Hae akan terang-terangan menolak pernikahan ini dan segera memperkenalkan namjachingu nya ke appa dan eomma nya.

Jika Shin-Hae dan Siwon memang mempunyai hubungan yang spesial  aku tidak akan sungkan-sungkan untuk menghancurkan hubungan itu, demi kebahagiaanku dan juga untuk memiliki Shin-Hae sepenuhnya. Egois ? kalau tidak egois itu bukan aku namanya. Shin-Hae itu sudah menjadi takdir ku, dan tak ada seorang pun yang bisa mengubah kenyataan itu. Dan aku tidak akan dengan mudahnya melepas gadis yang sudah sangat kucintai, selain dia sendiri yang menginginkan kepergianku. Dan ku pastikan itu tidak akan terjadi.

Drrtt .. Drrtt ..

“yeobseyo”

“Kyuhyun-ah” suara Mary, didengar sekalipun aku yakin ini suara Mary.

“hmm, wae ?”

“apa malam ini kau akan pergi berkencan dengan Shin-Hae ?” berkencan ? bagaimana mungkin, bahkan hubungan kami menjadi tidak baik sekarang karna masalah tadi siang.

“ani, memangnya kenapa ?”

“jeongmalyo ? isange~ Shin-Hae mengatakan malam ini dia ada acara makan malam special, ku fikir dia pergi bersamamu”

“makan malam special ?” tiba-tiba terlintas diotakku percakapan antara Siwon dan Shin-Hae tadi siang yang memang sudah merecanakan untuk makan malam bersama.

“dimana dia ?”

******

 

De Javu Resto, Dongdaemun, Seoul

 

Tidak kusangka dia benar-benar datang menemui namja bernama Siwon itu. Dia memilih untuk tetap tinggal dirumah Mary karna agar bisa selingkuh terang-terangan dihadapanku huh ? tidak akan ku maafkan kau Shin-Hae.

Mereka terlihat sangat menikmati waktu makan malam mereka direstoran yang baru saja kami datangi untuk makan siang tadi, dan sekarang saatnya makan malam dia datang lagi ketempat ini dengan namja berbeda, cih! Itu terlihat sedikit menjijikan.

“kau mau pesan apa ?” tanya namja berbadan kekar itu kearah Shin-Hae yang masih sibuk berkutat dengan daftar menu yang sudah digenggamannya.

Semua perkataan yang mereka ucapkan terdengar jelas ditelingaku. Jelas saja, aku mempunyai jarak yang cukup dekat dengan mereka, tapi bodohnya mereka tidak menyadari kehadiranku sama sekali, dan memang itu yang aku harapkan, agar aku bisa memantau kegiatan mereka berdua

“hmm, aku pesan smoked chicken fried rice dan ice lemon tea” Shin-Hae mengatakan kepada pelayan yang sudah siap untuk mencatat pesanan

“kau pesan apa ?”

“sama kan saja denganmu”

Setelah si pelayan itu pergi, dimulailah percakapan yang menurutku membosankan. Menceritakan kembali bagaimana bahagianya mereka selama di universitas dulu. Hanya membicarakan hal-hal yang tidak penting, yang ku tahu hanya, Siwon menatap Shin-Hae seakan-akan ingin memiliki gadis itu. Ingin memilikinya ? langkahi dulu mayatku Siwon~ssi.

 

******

 

AUTHOR’S POV

“Shin-Hae, kau cantik sekali malam ini” ucap Siwon sambil terus menatap mata kecokelatan Shin-Hae yang tiba-tiba melebar sempurna dan pipinya sedikit menimbulkan warna kemerahan  saat  Siwon mengatakan itu.

Secara refleks Shin-Hae menatap potret dirinya di cermin yang memang secara kebetulan berdiri tegak dibelakang Siwon.

“seperti ini kau bilang cantik ? kurasa kau harus memeriksakan matamu sesegera mungkin”

Siwon terkekeh pelan saat gadis itu menatap dirinya sendiri dengan pandangan meremehkan.

“cantiknya kau ya seperti ini, tanpa polesan make up sedikitpun, berpakaian apa adanya tanpa harus repot-repot memakai dress yang sangat minim dan juga heels setinggi 15centi, kau sempurna sebagai wanita Hae~ah”

Sekali lagi Shin-Hae tertegun dengan pengkuan Siwon yang sangat blak-blak’an seperti ini, tidak tahu harus mengatakan apa tapi malah memilih menyesap ice lemon tea nya dengan rasa gugup yang sangat kentara.

Disisi lain Kyuhyun masih terus mengintai kegiatan istrinya itu, tidak perduli  seberapa lama kegiatan ini berlangsung, dia hanya ingin memastikan bahwa istrinya itu aman dengan lelaki yang sepertinya hidung belang seperti Siwon. Walaupun harus menahan rasa amarah yang setiap kali ingin membuncah keluar dan juga sesekali mengepal tangannya untuk menjaga agar tangannya tidak menyentuh bagian dari wajah Siwon dan membuatnya meninggalkan bekas diwajah mulus pria itu.

Kyuhyun sedikit tertegun saat melihat senyuman Shin-Hae yang begitu lepas, dia cantik .. sangat cantik.  Tapi itu justru membuat  hati Kyuhyun sakit. Dia harus menerima kenyataan bahwa senyuman itu bukan untuknya. Melainkan untuk pria yang sedang duduk dihadapannya. Shin-Hae menjadi cantik seperti saat ini juga untuk lelaki itu.  Apakah jika Shin-Hae bahagia Kyuhyun juga akan bahagia ? haruskah Kyuhyun melaksanakan teori itu ? haruskah dia melepasnya untuk kebahagiaan wanita yang sangat dicintainya ?

5 hari .. 5 hari bukanlah waktu yang lama. 5 hari lagi resepsi pernikahan akan segera dilangsungkan, apakah akan berakhir dengan pemutusan hubungan mereka yang sudah terjalin selama beberapa hari ini ?

Shin-Hae .. begitu mengerikannya kah menikah denganku ? sampai kau harus bertemu dengan pria lain untuk mencari kebahagiaanmu sendiri. Batin Kyuhyun.

“sudah malam, ayo kita pulang”

“baiklah, aku akan mengantarmu”

******

 

 

Mary Home, Gangnam, Seoul

 

“kau tinggal disini ?” tanya Siwon setelah sampai didepan rumah yang bercat putih gading.

“hmm, rumah temanku. Aku hanya akan tinggal disini untuk beberapa  hari, dan aku akan pindah ketempat lain” tiba-tiba terlintas bayangan Kyuhyun didalam fikiran Shin-Hae. fikiran bahwa sebentar lagi dia akan benar-benar menjadi nyonya Cho dan akan menghabiskan waktu untuk tinggal bersama dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.

“kemana ?”

“nanti kau juga akan tahu, aku masuk dulu ya” baru saja Shin-Hae akan membuka pintu mobil, tapi tiba-tiba tangannya di tahan untuk keluar, mau tidak mau Shin-Hae harus menatap Siwon lagi.

“kau ingat, dulu aku pernah menyatakan perasaan ku padamu, dan perasaan ku masih sama seperti yang dulu, jadi tawaran itu berlaku lagi untukmu, aku harap kali ini kau bersedia menjawabnya”

Siwon mengeluarkan senyum manis nya untuk Shin-Hae yang membuat Shin-Hae menimbang-nimbang untuk menjawab pertanyaan Siwon. Padahal dia sangat sadar bahwa dia sudah menjadi milik Kyuhyun, tapi sepertinya perasaan Shin-Hae lebih banyak pada Siwon dari Kyuhyun.

“aku tidak bisa menjawabnya sekarang”

“aku tidak memintamu menjawab hari ini, terserah kau kapan akan menjawabnya. Tapi ku harap itu bukan sebuah penolakan”

Tanpa aba-aba apapun tiba-tiba Siwon menyapukan singkat bibirnya dipipi Shin-Hae, dan lagi-lagi semburat kemerahan itu muncul dipipi Shin-Hae.

“selamat malam, Hae~ah”

******

SHIN-HAE’S POV

Aku terbangun pagi-pagi sekali, entah kenapa tapi perasaanku menjadi tidak enak seperti ini. Seolah-olah sebentar lagi akan terjadi sesuatu yang buruk. Tapi aku buru-buru menepisnya dan lebih memilih mencari aktifitas lain untuk menyibukkan diriku sendiri. Perkataan Siwon semalam membuatku benar-benar menimbang untuk menerima tawaran menjadi kekasihnya. Aku memang sangat mengagumi sosok Siwon sejak di universitas dulu. Wanita gila mana yang tidak terpesona oleh ketampanan Siwon. Kalau aku menikah dengan Siwon, kujamin hidupku akan bahagia sampai kapanpun, apa yang kurang darinya ? dia tampan, kaya, memiliki segalanya, mempunyai banyak kelebihan dari namja lainnya. Tapi Kyuhyun, menurutku dia juga tidak buruk. Dia cukup tampan walaupun badannya sedikit kurus, tapi itu proporsional menurutku, dan .. dia cukup tampan. Aish! Apa-apaan aku ini, berani sekali membandingkan malaikat dengan setan.

Aku masih sibuk mengoleskan selai cokelat keatas roti sampai si pemilik rumah keluar dari kamarnya dan berniat bergabung denganku.

“pulang jam berapa kau semalam ?” tanya Mary tiba-tiba. Aku tidak terkejut dengan pertanyaannya. Tapi cukup terkejut dengan nada bicaranya yang sedikit .. membentak mungkin.

“jam 11, wae ?”

“berkencan dengan pria lain saat kau sudah menikah. Kau tahu itu akan sangat menyakitkan untuk Kyuhyun.”

Aku benar-benar terkejut saat Mary berkata seperti itu. Dia tahu aku pergi dengan pria lain ? siapa yang memberi tahu nya ?

“aku menelpon Kyuhyun kemarin, aku bertanya dia akan pergi denganmu atau tidak. Dan dia mengatakan tidak. Tapi berbanding terbalik dengan jawabanmu yang mengatakan kau ada makan malam special”

Lanjutnya, aku tidak bisa menjawab apa-apa. Semua yang dikatakan Mary benar, aku berbohong padanya. Tapi aku tidak selingkuh

“mungkin Kyuhyun mengikuti kalian tadi malam, karna dia bertanya kau dimana dan aku dengan sukarela menjawabnya” lanjut Mary

“Mary~ah, aku tidak selingkuh! Aku hanya sekedar makan malam bersama Siwon,  tidak lebih dari itu”

“mwo ? Siwon ? jadi kau pergi dengan Siwon semalam ?”

“ne .. kemarin aku bertemu dengannya di Dongdaemun, dan dia mengajakku makan malam, jadi tidak ada salahnya kan jika aku menerima ajakan dia.”

“kau tidak memberitahu Siwon kalau kau sudah menikah ?”

Aku sedikit tercekat dengan pertanyaan kali ini, aku teringat saat aku mengatakan pada Siwon bahwa Kyuhyun hanya temanku. Aku tidak berani  membayangkan bagaimana kalau Mary tahu perkataanku itu. Mungkin dia akan menguburku hidup-hidup.

“Shin-Hae .. 4 hari lagi kau akan melaksanakan resepsi pernikahanmu. Bahkan kau sudah bersumpah dihadapan Tuhan untuk setia pada Kyuhyun kan ?”

“tapi aku tidak mencintainya, ini hanya pernikahan konyol yang dibuat oleh orangtua ku dan Kyuhyun.”

“tapi perasaan Kyuhyun itu nyata! Dia mencintaimu kau tahu”

Lagi-lagi aku terdiam mendengar ucapan Mary. Perasaan Kyuhyun nyata ?

“Shin-Hae~ah, aku tahu kau memang mencintai Siwon semenjak di universitas dulu  .. tapi apa kau tidak memikirkan perasaan Kyuhyun ? bagaimana jika posisinya terbalik sekarang, kau diselingkuhi oleh Kyuhyun. Apa yang kau rasakan ? sakit bukan ? itulah yang akan dirasakan Kyuhyun nantinya.”

“aku .. aku tidak tahu bagaimana perasaanku, aku memang dari awal sudah menyukai Siwon, tidak sulit untuk mencintainya lebih dalam lagi. Tapi Kyuhyun ? aku bahkan tidak memiliki perasaan apapun padanya”

“semua terserah padamu, aku hanya ingin memberitahu bahwa kebahagiaan datang bukan karna disengaja atau tidak, saling mencintai atau tidak. Kebahagiaan itu akan kau dapatkan tergantung bagaimana kau akan mendapatkannya.”

******

Entah kerasukan setan apa aku ini, aku mendatangi rumah Kyuhyun, nekat ingin bertanya apakah dia mengikutiku semalam atau tidak. Nekat ingin memakinya habis-habisan karna telah memata-mataiku. Tapi sebenarnya bukan itu yang ingin kulakukan. Hanya ingin melihat sosoknya yang selalu kufikirkan dari tadi malam. Mungkin untuk melihat siluetnya saja sudah cukup.

Aku berjalan pelan mendekati pintu rumahnya. Seperti biasa, rumahnya selalu sepi, karna memang dia hanya tinggal sendiri disana. Aku memutar knop pintunya dan masuk kedalam. Aku sudah sangat hafal dengan letak-letak tempat penting dirumah ini.

“Kyu” panggilku saat melihat dia masih terbaring ditempat tidurnya dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Dia tidak bergeming sama sekali, kenapa dia ?

“Kyu” aku menarik selimutnya dan dia mengerang seperti sedang kesakitan.

“Kyu kau kenapa ?”

“aku ingin tidur lebih lama lagi, jangan bangunkan aku dulu” ucapnya. Ada yang aneh dengan suaranya, suaranya serak tidak seperti biasanya.

“Kyu kau sakit ?” nekat aku memegangi keningnya dan hasilnya sangat mengejutkan.

“Kyu kau panas sekali, kau sakit ?”

“aku tidak apa-apa, aku hanya kurang istirahat. Kau bisa pergi sekarang”

“bagaimana aku bisa pergi dengan keadaanmu yang seperti ini, sebentar aku ambilkan obat”

Aku setengah berlari dengan panik mencari obat yang kubutuhkan, aku juga tidak lupa membawa sebaskom air dingin dan juga handuk untuk mengkompresnya. Tuhan dia panas sekali apa yang harus ku lakukan ? membawanya ke dokter ? tapi bagaimana caranya ? aku bahkan tidak bisa mengendarai mobil.

“kyu, kenapa kau tidak menelpon eomma mu kalau kau sakit ? setidaknya biar ada yang memberimu obat”

“kehidupanku disini sekarang, tinggal bersama istriku, jadi kurasa aku tidak membutuhkan eomma lagi untuk merawatku”

Aku benar-benar merasa bersalah sekarang. ‘tinggal bersama istriku’ aku sakit mendengarnya. Betapa aku tidak perdulinya dengan dia.

“lalu kenapa tidak kau telpon saja aku ? kau tidak menyimpan nomerku ?” ucapku sambil menempelkan handuk yang sudah ku basahi dengan air dingin kekeningnya.

“lalu apa kau akan datang ? bahkan untuk menginjakkan kakimu dirumah ini saja kau tidak mau. Lebih baik aku sakit sendiri daripada harus mengajakmu sakit juga ditempat ini”

Cairan bening dimataku mulai menggenang dan membuat pandanganku menjadi buram, seperduli itukah dia padaku ?

“mianhae” ucapnya lagi dengan suara yang masih serak

“mwo ?” aku masih sibuk dengan pekerjaan ku mengganti handuk yang sebelumnya sudah kutempelkan ke kening Kyuhyun dan mencelupkannya lagi kedalam cairan dingin itu lalu menempelkannya lagi ke kening Kyuhyun.

“ mianhae, karna eommaku memaksamu untuk menikah denganku, bahkan tidak memberi kesempatan sama sekali untukmu memilih”

Akhirnya cairang bening yang sudah menumpuk jatuh dengan sempurna kepipiku. Mengapa dia terus-terusan membuatku merasa bersalah ? aku benar-benar terlihat seperti yeoja yang buruk sekarang.

“kau tahu Hae~ah alasan terbesarku menerima perjodohan ini ? karna aku merasa hidupku akan sempurna jika kau berpartisipasi di dalamnya. Tapi itu tidak berlaku untukmu, kau bahkan sudah menemukan pria yang tepat untukmu, jadi aku lebih memilih mengalah daripada kau yang harus tersiksa hidup bersamaku”

“siapa ?” tanyaku dengan suara yang sangat kentara sedang bergetar hebat karna mati-matian menahan tangisanku.

Kyuhyun tersenyum lemah sebelum menjawab pertanyaanku.

“pertanyaan bodoh Hae~ah. Kau tau siapa yang aku maksud”

Aneh, benar-benar aneh. Apa sebenarnya yang terjadi ? kenapa tiba-tiba Kyuhyun menjadi seperti ini ? bukankah dia bertekat untuk tidak melepasku ?

Dia memejamkan matanya lagi yang ku yakin itu bukan karna dia berniat untuk tidur lagi atau apa. Tapi hanya ingin menghindari tatapanku. Ada perasaan aneh saat aku melihatnya dalam keadaan seperti ini. Khawatir ? itulah kata yang lebih tepat untuk mengungkapkannya.  Aku bahkan tidak berniat sama sekali untuk memikirkan Siwon yang mungkin menungguku di toko buku hari ini. Kami janjian lagi dan kali ini di toko buku. Tapi aku akan membuat pembatalan pada Siwon untuk hari ini. Aku lebih memilih merawat Kyuhyun, entah kenapa rasanya lebih menyenangkan bersama dia disini, dirumah ini.

******

 

 

KYUHYUN’S POV

aku membuka mataku perlahan setelah tertidur lagi tadi. Badanku terasa lebih baikan sekarang, mungkin karna Shin-Hae yang benar-benar telah merawatku. Tapi dimana gadis itu ? aku bangkit dari tempat tidurku dan keluar kamar untuk mencari keberadaan gadis itu.

Aku berjalan keruang tengah dan mendapati gadis itu sedang berbaring disofa panjang yang menghadap langsung kearah TV LCD yang menempel sempurna didinding berwarna Tan. Tempat favoriteku menghabiskan waktu setiap harinya. Kadang aku akan bermain piano saat aku sedang bosan. Letaknya persis disebelah sofa yang sedang ditiduri Shin-Hae.

Dia tertidur, pasti lelah sekali mengurusiku seharian. Aku beranjak kembali kekamar dan tak lama keluar lagi dengan membawa selimut tebal yang tadi kupakai. Udara diluar cukup dingin. Dia pasti kedinginan.

Aku memandangi wajahnya yang sedang tertidur. Dia benar-benar sempurna sebagai seorang wanita. Pasti banyak yang iri dengan sosok gadis ini. Wajahnya mulus tanpa noda sedikitpun, badannya sangat ideal untuk ukuran seorang wanita. Tidak heran jika banyak yang menjauhinya karna iri melihat kecantikannya.

Aku mendekati piano yang masih berada diruangan ini juga. aku berniat untuk memainkannya. Aku ingin menyanyikan sebuah lagu untuknya. Tidak perduli walau dia tertidur sekalipun, itu malah membuatku sedikit rileks untuk menyanyikannya.

I’m not a perfect person

There’s many thing I wish I didn’t do

But I continue learning

I never meant to do those things to you

And so I have to say before I go

That I just want you to know

Aku bukanlah orang yg sempurna

Banyak hal yg tak bisa ku lakukan

Tapi aku terus belajar

Aku tak pernah bermaksud melakukan hal itu padamu

Dan aku harus mengatakan nya sebelum aku pergi

Aku hanya ingin kau tau

I’ve found a reason for me

To change who I used to be

A reason to start over new

And the reason is you

Aku menemukan alasan untuk diriku

Untuk berubah seperti seharusnya

Alasan untuk memulai kembali

Dan alasan nya adalah kau

I’m sorry that I hurt you

It’s something I must live with everyday

And all the pain I put you through

I wish that  I could take it all away

And be the one who catches all your tears

That’s why I need you to hear

Maaf kan aku yg telah menyakitimu

Ini sesuatu yg harus aku jalani setiap hari

Dan rasa sakit yg aku berikan untuk mu

Aku harap aku bisa mengambil nya kembali

Dan menjadi satu-satunya yang menyeka air matamu

Itu sebabnya mengapa aku ingin kau dengarkan

I’ve found a reason for me

To change who I used to be

A reason to start over new

And the reason is you

Aku menemukan alasan untuk diriku

Untuk berubah seperti seharusnya

Alasan untuk memulai kembali

Dan alasan nya adalah kau

I’m not a perfect person

I never meant to do those things to you

And so I have to say before I go

That I just want you to know

Aku bukanlah orang yg sempurna

Banyak hal yg tak bisa ku lakukan

Tapi aku terus belajar

Aku tak pernah bermaksud melakukan hal itu padamu

Dan aku harus mengatakan nya sebelum aku pergi

Aku hanya ingin kau tau

I’ve found a reason for me

To change who I used to be

A reason to start over new

And the reason is you

Aku menemukan alasan utk diriku

Untuk berubah seperti seharusnya

Alasan untuk memulai kembali

Dan alasan nya adalah kamu

I’ve found a reason to show

A side of me you didn’t know

A reason for all that I do

And the reason is you~

Aku temukan alasan untuk ku tunjukkan

Sisi tentang aku yang kau tak pernah tau

Alasan mangapa aku lakukan semua ini

Dan alasan nya adalah kau~

(Song : Hoobastank – The Reason)

“suaramu bagus” tiba-tiba Shin-Hae mendekatiku dan duduk bersebelahan denganku dibangku yang cukup kecil ini. Jadi tubuhku dan tubuhnya benar-benar menempel. Baru kali ini aku sedekat ini dengannya. Reaksi bagi jantungku sangat tidak baik. Kerja jantungku jadi berkali lipat lebih cepat dari sebelumnya.

“kau sudah bangun ?”

“aku tidak tidur sama sekali”

“mwo ?”

“kau mahir sekali bermain piano” kehebatannya yang harus kuakui adalah mengalihkan pembicaraan ke topik lain, dan aku sama skali tidak masalah dengan itu.

“aku juga bisa memainkannya” lanjutnya.

Dia mulai memainkan jari-jari lentiknya dan menyanyikan sebuah lagu.

There’s a song that’s inside of my soul.
It’s the one that I’ve tried to write over and over again
I’m awake in the infinite cold.
But you sing to me over and over and over again.

Banyak lagu di dalam jiwaku

Tetapi hanya satu yg selalu ingin kutuliskan lagi dan lagi…

Aku terbangun dalam jiwa yg dingin

Tetapi kau menyanyikan nya untuk ku lagi dan lagi…

So, I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now you’re my only hope.

Lalu aku tundukkan kepalaku

Dan mengangkat tangan ku lalu berdoa

Untuk menjadi satu-satunya milikmu, aku berdoa, untuk menjadi satu-satunya

Aku tau sekarang kau satu-satunya harapan ku

Sing to me the song of the stars.
Of your galaxy dancing and laughing and laughing again.
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that you have for me over again.

Nyanyikan padaku lagu tentang bintang

Dari tarian alam semesta mu, tertawa dan tertawa lagi…

Dimana ini seperti mimpiku yg sangat jauh

Nyanyikan padaku dari rencana yg kau miliki untuk ku lagi

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now, you’re my only hope.

Lalu aku tundukkan kepalaku

Dan mengangkat tangan ku lalu berdoa

Untuk menjadi satu-satunya milikmu, aku berdoa, untuk menjadi satu-satunya

Aku tau sekarang kau satu-satunya harapan ku

I give you my destiny.
I’m giving you all of me.
I want your symphony, singing in all that I am
At the top of my lungs, I’m giving it back.

Ku berikan takdirku untuk mu

Ku berikan seluruh jiwa raga ku

Aku menginginkan nada mu, dan nyanyikan semua padaku

Diatas nafasku, aku memberikanmu kembali

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I pray, to be only yours
I know now you’re my only hope.

Lalu aku tundukkan kepalaku

Dan mengangkat tangan ku lalu berdoa

Untuk menjadi satu-satunya milikmu, aku berdoa, untuk menjadi satu-satunya

Aku tau sekarang kau satu-satunya harapan ku

(Song : Mandy Moore – Only Hope)

Suaranya tidak terlalu bagus, tapi cukup indah untuk didengar. Permainan pianonya juga tak kalah mahir dengan permainanku. Dia tersenyum setelah menyelesaikan bait terakhir dari lagunya. Dia tersenyum ?

“aku suka sekali dengan lagu itu” ucapnya

Aku masih terus menatap wajahnya, masih belum berniat memalingkan wajahku kearah pemandangan lainnya. Karna menurutku pemandangan yang paling indah ada diwajahnya. Saat aku masih menatapnya dia menoleh kearahku dan mata kami saling bertemu. Mata kecoklatan favoriteku, mata yang tidak akan pernah aku lupakan.

Sedikit gila saat aku mulai memajukan wajahku mendekat kewajahnya, membuat jarak antara wajahku dan dia mulai menipis, bahkan hidung kami sudah saling bersentuhan. Dan yang membuatku tambah  gila adalah dia memejamkan matanya seolah-olah mengizinkanku untuk melakukannya. Aku belum berniat untuk memajukan se-centi lagi wajahku dan yang berarti bibirku akan bersentuhan dengan bibirnya. Aku lebih memilih terdiam sejenak dalam posisi seperti ini. Mengamati wajahnya dalam jarak yang sangat dekat. Mataku menjelajahi setiap lekuk bentuk wajahnya. Seakan merekam semua yang kulihat saat ini untuk bekal ku dihari berikutnya jika dia menghilang dari hadapanku.

Dia membuka matanya lagi mungkin karna dia belum merasakan apa-apa yang menyentuh bibirnya. Mata kami bertemu lagi. Dan membuat kerja jantungku lebih cepat lagi. Sial! Dampaknya sangat parah jika berada dalam jarak sedekat ini dengannya.

“aku tidak akan menyentuh apapun yang bukan milikku, tapi izinkan aku melakukannya sekali saja sebelum kita berpisah” dia tampak kebingungan dan mengerutkan keningnya.

“berpisah ?”

“aku akan mengambilnya nanti, dihari yang tepat” aku menjauhkan wajahku dari nya, berlama-lama dengan jarak sedekat itu dengannya membuatku mendekati ajal, kerja jantungku sangat tidak beraturan. Bahkan untuk menarik nafas saja sangat sulit.

******

SHIN-HAE’S POV

“Kyu, kau hanya memakan ini ?” aku menunjuk bungkusan ramyeon yang baru saja dibuka oleh Kyuhyun untuk dimasak.

“hmm”

“ini tidak bagus untuk kesehatanmu, kau sedang sakit”

“hanya itu yang bisa ku masak, aku belum bisa mensewa pekerja rumah tangga yang hanya datang untuk sekedar memasak”

Dia terlihat santai, padahal yang akan dimakannya adalah racun yang akan menyingkatkan umurnya jika dia mengkonsumsi itu terus menerus.

“kenapa kau tidak membeli makanan dilluar ? atau pulang kerumah untuk makan masakan ibumu yang jauh lebih sehat”

“jauh-jauh ke  Gyeonggi hanya untuk makan ? tidak terimakasih. Aku tidak sempat membeli makanan diluar. Hey, sejak kapan kau menjadi lebih cerewet dari eomma ku ?”

Kyuhyun berusaha menggodaku, tapi terlihat jelas dari raut wajahnya kalau senyum yang ditampilkannya itu palsu. Hatiku seperti teriris setelah mengetahui betapa menderitanya dia karna ku. Aku yang dengan gegabah meningglakannya karna tidak ingin hidup dengan pria ini, tapi aku justru membuat neraka untuknya. dia hanya sendiri dirumah ini. Mengurus segala halnya sendiri, bahkan untuk makan saja dia harus memakan yang serba praktis. Hanya karna alasan konyol yang masih membekas diotakku kehidupanku disini sekarang, tinggal bersama istriku, jadi kurasa aku tidak membutuhkan eomma lagi untuk merawatku’

“kita makan diluar saja” aku langsung meraih bungkusan ramyeon yang dipegangnya dan membuangnya ketempat sampah.

“tapi aku lebih suka makan dirumah, aku tidak terlalu suka dengan makanan luar”

“bunuh saja aku kalau itu imbalannya, yang penting kau makan yang seharusnya kau makan”

******

De Javu Resto, Dongdaemun, Seoul

 

“kenapa kau senang skali datang ketempat ini ?” tanya Kyuhyun dengan mata menyipit kearahku. Yup lagi-lagi aku membawanya ke restoran yang sama.

“hanya menyukai arsitektur bangunannya saja”

“alasan konyol Hae~ah”

“sudah, cepat pesan makananmu”

Dia mulai membolak-balikan buku menu yang sudah dipegangnya tanpa minat, kegiatan itu hanya sebentar lalu Kyuhyun melempar buku itu kemeja membuat aku dan pelayan yang sudah berdiri dihadapan kami tersentak kaget

“aish! Aku lebih menikmati ramyeon yang aku buat sendiri kau tau”

“diam kau!”

“aku pesan teriyaki+salad, kau apa ?”

“jajjangmyeon” jawabnya yang membuatku ingin memukul kepalanya sekuat mungkin.

“yak! Tidak akan pernah ku izinkan kau bertemu dengan jajjangmyeon lagi” aku menatapnya dengan tatapan tak percaya. Ada juga lelaki seperti ini. Kadang aku merasa beruntung karna pergi dari rumah itu, kalau tidak aku akan memakan ramyeon untuk sarapan+makan siang dan jajjangmyeon untuk makan malam.

Drrtt .. Drrtt ..

“yeobseyo”

Aku hanya memandangi wajah Kyuhyun yang sedang menerima telpon. Wajahnya berubah seketika setelah sipenelpon membicarakan inti permasalahannya

“ne, besok aku akan kesana, gomawo”

“siapa ?”

“ani”

******

 

The Wedding Gown Shop, Seoul

 

KYUHYUN’S POV

“Tuan Cho, pesanan jas dan gaun pengantin anda sudah ada di outlet kami, besok tuan bisa melihatnya langsung”

Aku terus terngiang dengan kata-kata itu, bagaimana mungkin caranya aku membatalkan pesanan jas dan gaun pengantin yang memang sudah ku pesan sebelum hari pernikahanku dan Shin-Hae dilaksanakan. Tapi jika aku tetap mengambilnya, untuk apa ? toh pada akhirnya hubungan ini akan berakhir. Apakah aku akan memberikan jas ini pada Siwon ? ah, aku tidak segila itu untuk membantu pernikahan mereka berdua.

Saat aku baru memasuki toko ini, aku sudah disuguhkan  dengan pemandangan gown yang serba putih, tampak cantik.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika Shin-Hae memakai gaun ini, dia pasti akan terlihat sangat cantik untuk ukuran seorang wanita. Tidak, aku tidak memesan gaun yang sudah terpajang disini, ini semua terlalu rumit mungkin, aku hanya memesan gaun dan tuxedo yang sangat sederhana. Mengingat kiita memang bukan pasangan suami istri yang ‘normal’.

Inilah gaun dan tuxedo yang kupesan, tidak terlalu rumit bukan ?

“hmm, aku tidak membawa calon istriku, aku ingin langsung membawa pulang gaun ini” aku dengan tergesa-gesa mengeluarkan credit card dan membayarnya, tidak perduli berapa juta won yang aku habiskan untuk baju pengantin ini yang nantinya akan terbuang sia-sia.

“gamsahamnida”

******

Kyuhyun’s home, Daegu, Seoul

 

Aku membanting bungkusan besar yang kubawa dari wedding shop tadi dan juga tubuhku keatas sofa, menghirup nafas dalam-dalam disana, aku hanya terdiam tanpa berniat melakukan aktifitas apa-apa hari ini. Tapi tiba-tiba bell rumahku berbunyi. Siapa yang datang ?

“Kyuhyun~ssi”

“Mary ?”

“wahh oppa rumahmu bagus sekali. Dasar Shin-Hae pabo! Kenapa dia malah memilih tinggal dirumahku yang jelek” dia menggumam pelan tapi cukup terdengar olehku, aku hanya tersenyum mendengarnya.

“kau sendiri ? dimana Shin-Hae ?”

“ah, tadi pagi-pagi sekali dia sudah pergi dengan Siwon oppa”

Mungkin menyadari bahwa perkataannya salah, Mary langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan memandangku dengan perasaaan tidak enak.

“Mian”

Aku hanya tersenyum menjawab perkataan maafnya. Mary mulai menjelajahi setiap sudut rumahku. Kini dia terpaku pada satu pandangan disofa yang tadi kududuki, dia melihat bungkusan besar yang memang kotak nya transparan dan cukup mempertontonkan isi didalamnya. Tidak perlu membuka kotak itu untuk mengetahui isinya, Sekali lihat juga sudah tau, itu gaun pengantin.

“Shin-Hae tahu ?” ucapnya tanpa berniat menoleh kearah ku

Aku menggelengkan kepalaku lemah, aku benar-benar seperti pria bodoh sekarang. Dicampakkan oleh seorang istri dan dikasihani oleh sahabat istrinya.

“oette ? bagus tidak ?” aku membuka kotak itu dan mengambil gaun yang ada didalamnya, sengaja memperlihatkan pada Mary. Walaupun istrinya tidak melihatnya, setidaknya ada seorang wanita yang melihatnya.

“kau tidak pandai berakting oppa, jangan tunjukan senyum palsumu”

Aku menghentikan aktifitasku yang sedang memamerkan gaun itu padanya saat secara blak-blak’an dia mengatakan perkataan yang sangat tidak kuduga.

“lalu apa yang membuatmu datang kesini ?”

“aku hanya ingin memberikan ini”

Mary mengeluarkan kotak kecil berwarna biru gelap. Aku meraihnya dan membuka kotak itu. Isinya sungguh diluar dugaanku. Isinya hanya membuat hatiku tambah hancur.

“ini hadiah pernikahan dariku. Mungkin tidak secantik cincin pernikahan kalian. Siapa suruh kalian tidak memberitahu aku kalau mau menikah. Aku kan bisa membelikan cincin pernikahan untuk kalian”

Dia menggembungkan pipinya. Cara bicara gadis ini mirip sekali dengan Shin-Hae, selalu menggembungkan pipinya jika sedang kesal. Sial! Aku jadi merindukan Shin-Hae.

“Ukuran jarinya dengan jariku sama. Jadi sudah kupastikan cincin ini akan sangat pas melingkar dijari manis gadismu” lanjutnya

“neomu gomapta Mary~ssi”

******

AUTHOR’S POV

“kau tidak bekerja ?”

“hari ini aku libur khusus untukmu”

Kini Siwon dan Shin-Hae sedang berada ditoko buku. Karna kemarin mereka batal pergi, jadi Siwon memutuskan mengganti harinya menjadi hari ini. Hanya sekedar mencari buku yang ingin dibeli Siwon, buku tentang perbisnisan. Entah ilmu apa yang ingin dia ambil dari buku itu. Bahkan tanpa bukupun Siwon bisa menjadi pengusaha yang sukses.

“kau ingin membeli sesuatu ?” tanya Siwon kearah Shin-Hae yang sedari tadi memandangi deretan buku disini tanpa minat

“ani, aku tidak terlalu suka membaca” Siwon hanya tersenyum mendengar jawaban Shin-Hae

“aku lapar, setelah ini, temani aku makan, eo ?”

******

 

Tosokchon Resto, Seoul

“Hae-ah, kau belum bisa menjawab pertanyaanku ?”

Shin-Hae terlihat sedikit tersedak saat Siwon menanyakan hal yang seharusnya dia tanyakan, Shin-Hae terlihat sedikit gugup menghadapi situasi ini. Siwon tidak memberinya kesempatan untuk mengalihkan pembicaraan dengan cara menatap Shin-Hae intens.

“hmm, kau bisa memberikanku waktu lagi ?”

“sampai kapan ? lusa aku harus pergi ke jepang untuk menyelesaikan masalah bisnis ku disana. Dan jika kau mau menerimaku, lusa aku akan mengajakmu ke jepang untuk berlibur selagi aku bekerja”

“mwo ? jepang ?”

Shin-Hae mulai berfikir dengan cara menimbang-nimbang. Bukan .. bukan untuk menerimanya, tapi Shin-Hae sedang berfikir bagaimana caranya menolak Siwon dengan cara sehalus mungkin tanpa membuat goresan luka dihatinya.

Shin-Hae mulai membuka hatinya untuk Kyuhyun. Lelaki yang sudah menjadi suaminya, lelaki yang membuatnya merasa lebih nyaman dibandingkan dengan Siwon. Mungkin tidak semudah itu untuk menerima Kyuhyun yang memang sudah dibencinya dari kecil, tapi .. semenjak kemarin saat Shin-Hae berkunjung kerumah Kyuhyun, hati Shin-Hae sedikit terbuka  untuk namja itu. Namja yang mungkin akan menua dengannya, namja yang akan dia lihat setiap harinya, namja yang akan dicintainya lagi dan lagi sampai dia tidak bisa menentukan kapan dia tidak akan mencintai pria itu lagi.

“bisakah kau melupakanku ?” ucap Shin-Hae penuh penekanan disetiap nada bicaranya

“mwo ?”

“kau ingat, pertemuan pertama kita kemarin di Dongdaemun .. aku disana bersama pria bukan ? sebenarnya dia bukan temanku, tapi dia suamiku”

Siwon terlihat sangat terkejut dengan pengakuan Shin-Hae. seakan sangat tidak percaya, Siwon malah tertawa mendengar pengakuan dari Shin-Hae

“jangan bercanda Hae-ah”

“aku serius, sangat serius” Siwon berhenti tertawa dan mulai menatap mata Shin-Hae dengan serius

“katakan itu kebohongan kecilmu” ucapnya dingin

Shin-Hae menggelengkan kepalanya pelan “sayangnya itu kenyataan”

“lalu kenapa kau masih menerima tawaranku berkencan sekarang ?”

“karna ku fikir ini bukan sebuah kencan, hanya sekedar pergi ke toko buku dengan seorang teman”

Siwon mulai frustasi dan mengacak rambutnya gusar, mengendurkan ikatan dasi yang mungkin membuatnya sulit bernafas dan dia juga melepas 2 buah kancing atas kemejanya. Terlihat sekali aura tidak baik dimata Siwon, membuat Shin-Hae merasa antara ketakutan dan merasa bersalah.

“ini benar-benar konyol! Aku bahkan berniat mempacari seorang wanita yang sudah menjadi istri orang lain. Kau membuatku berharap terlalu banyak Hae-ah, kau membuatku seperti orang tolol”

“Mianhae, jeongmal mianhae Siwon~ssi” Shin-Hae mulai meneteskan airmata pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai dia menangis sejadi-jadinya.

“uljima~ aq semakin merasa bersalah kalau aku menangis. Mian aku menakutimu”

“aku yang seharusnya minta maaf, mianhae Siwon-ssi  jalmeothaeseoyo”

******

 

Mary Home, Gangnam, Seoul

 

Seperti biasa, Siwon mengantar Shin-Hae pulang sampai depan rumah. Tapi dalam perjalanan kali ini terasa sangat berbeda. Siwon dan Shin-Hae sama sekali tidak melakukan pembicaraan apapun. Semenjak kejadian di restoran tadi sifat Siwon berubah drastis, dia berubah menjadi sangat dingin. Shin-Hae yang sangat merasa bersalah memilih diam.

“Gomawo, untuk kemarin dan hari ini” ucap Shin-Hae akhirnya setelah mereka sampai didepan rumah Mary

“cheonma~” ucap Siwon dingin

Shin-Hae keluar dari mobil Siwon dan berniat untuk langsung masuk kedalam, tapi kegiatan itu terhenti saat secara tiba-tiba ada yang menarik tangan Shin-Hae dari belakang dan langsung memeluknya. Siwon tetap memeluk Shin-Hae erat walaupun kentara sekali Shin-Hae sangat tidak menyukai pelukan dari Siwon. Tapi Shin-Hae tetap diam didalam pelukan Siwon. Hanya karna merasa bersalah lah Shin-Hae menerima perlakuan Siwon ini.

“izinkan aku melakukan ini untuk yang pertama dan terakhir kalinya”

Sedetik setelah mengatakan itu, Siwon menempelkan bibirnya lembut dibibir Shin-Hae. Shin-Hae yang benar-benar terkejut karna perlakuan Siwon, dengan cepat Shin-Hae mendorong tubuh Siwon menjauh. Shin-Hae menatap Siwon dengan tatapan marah.

“mian, aku terbawa emosi” ucap Siwon lemah

“cukup sampai disini Siwon-ssi” detik itu juga Shin-Hae meninggalkan Siwon yang masih terpaku berdiri didepan mobilnya.

Shin-Hae mengumpat kesal dan sesekali mengelap bibirnya menggunakan punggung tangannya. Saat Shin-Hae sudah membuka pintu rumah Mary, pemandangan yang sangat mengejutkan yang dia dapatkan. Kyuhyun berdiri dengan angkuhnya menghadap ke arah jendela besar yang terdapat didekat pintu

“Kyu” panggil Shin-Hae setengah tidak percaya melihat suaminya berada dirumah ini.

Shin-Hae melihat kearah jendela yang sedang dilihat Kyuhyun.terlihat sangat jelas Siwon yang masih berdiri disana. Dan itu tandanya Kyuhyun melihat semuanya, semua yang Siwon lakukan.

******

KYUHYUN’S POV

Aku sangat merindukan Shin-Hae, tidak perduli apa yang aku dapatkan nanti disana. Yang jelas aku ingin melihat wajahnya sebelum aku mengikhlaskannya pergi dengan namja lain. Dan aku berniat memberitahunya tentang masalah resepsi pernikahan kita, acara itu mungkin akan ku batalkan esok. Aku akan mengajak Shin-Hae kerumah orangtua ku untuk membicarakan pembatalan ini.

Aku sudah berada didepan rumah Mary yang dipilih Shin-Hae sebagai tempat tinggalnya yang sementara. Tapi sialnya rumah itu kosong. Aku sudah mengetuknya berkali-kali tapi tidak ada jawaban. Sampai akhirnya aku menelpon Mary menanyakan dimana keberadaannya. Dia tidak memebritahuku sedang dimana, tapi dia memberitahu bahwa pintu belakang dirumah ini tidak dikunci. Dengan cara itulah aku bisa masuk kedalam rumah ini.

Baru aku masuk kedalam rumah ini, aku mendengar ada suara mobil yang berhenti tepat didepan rumah ini, refleks aku melihat kearah luar melalui jendela besar yang tersedia didekat pintu masuk rumah ini. Dan siapa yang kulihat, itu adalah Shin-Hae, yang baru saja pulang berkencan dengan Siwon.

Terlihat Shin-Hae berniat pergi meninggalkan Siwon dan masuk kedalam rumah ini, tapi Siwon keluar dari mobilnya dan setengah berlari kearah Shin-Hae lalu .. memeluk gadisku, gadis yang sangat kucintai. Aku bahkan yang sudah sah menjadi suaminya belum pernah berniat melakukan apa-apa pada Shin-Hae, tapi dia ..

Dan kali ini yang benar-benar ku lihat membuatku semakin yakin bahwa aku harus secepatnya meninggalkan dia. Siwon mencium gadisku, mengambil apa yang seharusnya aku ambil. Tapi secepat itu terjadi secepat itu juga akhirnya. Shin-Hae mendotong tubuh Siwon dan meninggalkannya yang masih berdiri terpaku disana.

fikiranku kosong sekarang, tidak bisa memikirkan apa-apa lagi. Hanya ada bayangan Shin-Hae berciuman dengan Siwon lah yang terus berputar diotakku, seakan-akan hanya itulah yang terekam didalam otakku saat ini.

“Kyu” panggil Shin-Hae saat menyadari keberadaanku disini.

“aku benar-benar menemukan alasan untuk memutuskan hubungan pernikahan kita. Mianhae kalau selama beberapa hari ini setelah menjadi istriku kau menjadi sedikit menderita. Kupastikan besok tidak akan ada resepsi”

Aku tidak kuat harus berlama-lama berada disamping gadisku ini. Menatapnya saja aku hampir tidak mampu. Aku meninggalkannya yang masih terisak dengan tangisannya. Aku tidak tega melihatnya menangis, aku ingin menghapus airmata yang jatuh ke pipinya, tapi aku tidak bisa….

******

SHIN-HAE’S POV

Hari ini sudah hari ke-8 aku tidak melihat Kyuhyun. Aku berniat ingin minta maaf tapi aku tidak berhasil menemukannya, bahkan rumahnya kini terlihat seperti rumah tua yang sudah bertahun-tahun tidak dihuni. Rumahnya terlihat kotor dan berantakan. Dan yang membuatku tambah gila adalah rumahkeluarga Cho pun tidak berhasil ku masuki. Tidak ada seorangpun disana. Apa ini hukuman untukku ?

“Shin-Hae, aku mendapatkan kunci rumah Kyuhyun, aku baru saja datang kesana dan orang yang tinggal disebelah rumah Kyuhyun menghampiriku lalu memberikanku ini”

Mary yang baru saja tiba dirumahnya langsung menghampiriku dengan perkataan yang sedikit mengejutkan. Kunci rumah Kyuhyun ?

******

aku menjelajahi setiap sudut ruangan dirumah ini, rumah Kyuhyun. Semua tampak sama seperti terakhir kali aku berkunjung kerumah ini. Aku memasuki kamar yang selama ini ditempati Kyuhyun sendirian tanpa aku didalamnya. Nyaris membuatku terjatuh lemas disana. Banyak sekali photo pernikahan kami yang tertempel didinding dengan bingkai yang sangat cantik, hampir puluhan photo tertempel disini sampai menutupi dinding dikamar ini. Photo yang sama tapi dengan bingkai yang berbeda. Aku bahkan tidak memiliki satu photo pun yang menyangkut tentang pernikahan kita.

aku merindukan gadis itu, aku tidak bisa melihat wajahnya selama beberapa hari ini, rasa rindu itu sangat tidak enak kau tahu, hampir membunuhku. Untuk membayar rasa rinduku, aku menempelkan banyak photo pernikahan kami disetiap sudut dinding kamar ini, jadi seakan-akan dia ada disampingku.

Kini aku beranjak kearah ruang tengah, tampilan disana masih sams seperti waktu itu, tidak ada yang berubah. Bahkan selimut yang digunakan Kyuhyun untuk  menyelimutiku saat tertidur disofa masih ada disana, apa dia tidak berniat membereskannya.

Aku sengaja tidak mengubah apa yang sudah Shin-Hae lakukan disini. Bahkan aku tidak berniat untuk menyentuhnya sama skali. Hanya karna satu alasan, bahwa gadis itulah yang telah melakukannya

Aku mendekati piano yang terletak disudut ruangan ini, benda yang pernah kami mainkan bersama, tempat yang membuat kami hampir bersentuhan. Aku meneteskan airmataku mengingat kejadian itu. Aku tidak berniat berlama-lama disana, aku segera bangkit meninggalkan ruangan ini. Tapi sebuah kotak besar yang tergeletak begitu saja dibawah sofa menghentikan langkahku.

Aku membuka kotak besar itu dan yang kudapati adalah .. gaun pernikahan. Inikah gaun yang Kyuhyun pesankan untukku ? ya Tuhan, dia mempersiapkan segalanya dengan sangat sempurna. Aku benar-benar telah menghancurkan segalanya. Dibawah kotak besar yang sudah kubuka tadi, aku mendapati sebuah kotak lagi tapi kali ini ukurannya berbeda, ukurannya jauh kebih kecil.

Aku tidak tahu harus aku apakan semua benda ini, apakah harus aku buang ? tapi ini semua milik Shin-Hae, bahkan dia belum melihatnya. Mungkin akan kutinggalkan saja dirumah ini. Mungkin dia akan melihtanya suatu saat nanti

Aku membuka kotak yang ukurannya lebih kecil, dan isinya .. 2 buah cincin, couple ring. Cantik, cincin yang sangat cantik.

“Kyu .. aku merindukanmu”

Aku kembali terisak, tenggelam dalam tangisanku, hanya menagis yang bisa kulakukan untuk meringankan rasa sakit didadaku. Aku benar-benar merindukannya, sangat merindukannya.

“Kyu, kau dimana, aku ingin bertemu denganmu” gumam ku pelan

Serasa ada keajaiban yang Tuhan berikan, tiba-tiba aku mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat kearahku. Aku menoleh dengan cepat dan siapa yang kudapati sangat membuatku terkejut. Jantungku hampir melorot setelah melihat siapa yang datang.

“Kyu ?” aku membulatkan mataku. Apakah benar ini nyata ? benarkah Kyuhyun yang sedang berdiri dihadapanku

“Shin-Hae ?” sama halnya denganku, dia terlihat sangat terkejut dengan kehadiranku dirumahnya.

Refleks aku bangun dari dudukku dan menghambur kepelukannya, menangis sejadi-jadinya disana.

“Kyu, mianhae .. jeongmal mianhae, selama ini aku tidak bisa membalas perasaanmu. Aku baru menyadari kalau aku  .. aku mencintaimu Kyu, sangat mencintaimu. Aku menyesal karna telah mengkhianatimu, tapi aku tidak benar-benar tertarik pada Siwon, aku hanya tertarik pada satu namja yang selalu membuatku kesal dan itu kau. Kumohon jangan pergi”

Kyuhyun hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, sampai aku berfikir ini semua hanya khayalanku. Bila ini memang khayalanku, tolong Tuhan jangan biarkan khayalan ini berakhir, aku masih merindukannya.

“Kyu”

“hmm”

Ku beranikan diri melihat wajahnya, jika sekalipun yang kulihat tidak nyata, setidaknya ini sudah mengurangi rasa rinduku.

“kau kemana saja ?”

Wajahnya terlihat lelah. Dan baru kusadari ada lingkaran hitam dibawah matanya.

“mencoba melupakanmu, tapi itu tidak berhasil sama sekali” ucapnya dengan suara yang sangat pelan bahkan hampir tak baersuara.

“maafkan aku Kyu, aku menyesal, aku …”

Belum sempat aku meneruskan kata-kataku, Kyuhyun meletakkan jari telunjukknya diatas bibirku

“jangan menyalahkan dirimu terus menerus Hae-ah”

Aku memeluk tubuhnya lagi, tapi kali ini Kyuhyun  melepaskan pelukannya. Kyuhyun bergerak mengambil kotak biru kecil yang baru ku buka tadi yang masih tergeletak dibawah sofa. Dia mengeluarkan isinya dan menyodorkannya padaku

“Shin-Hae~ssi, mau kah kau menjadi istriku untuk hari ini dan selamanya”

Lagi-lagi airmataku terjatuh dihadapan pria ini. Pria yang sempat menghilang dari jarak pandangku, pria yang sudah membuatku seperti orang gila karna terlalu merindukan sosoknya. Seperti ada magnet dalam diriku yang ingin selalu menarik tubuhnya untuk berada didekatku terus menerus. Memeluknya .. sepertinya itu akan menjadi kebutuhan sehari-hariku mulai hari ini, seterusnya, bahkan untuk selamanya.

Aku menganggukkan kepalaku kuat-kuat sebagai jawabannya. Kyuhyun tersenyum dan lalu menyematkan cincn bermata berlian kecil ditengahnya itu kejari manis ku.

******

KYUHYUN’S POV

Aku menemukannya, menemukkan gadisku. Sosok yang menjadi daftar paling atas orang yang sangat ingin kutemui setiap harinya. Dan aku menemukannya dirumah ini. Mungkin ini yang dinamakan takdir. Aku berniat pulang kerumahku hanya untuk mengambil barang yang masih tertinggal disana. Saat aku tiba didepan rumahku, aku melihat mobil ferarri merah sedang terparkir disana. Dan mobil itu .. aku tau siapa pemiliknya.

Seperti keajaiban, seperti de javu. Aku menemukan gadisku sedang terduduk di lantai disamping sofa.  Jantungku hampir melorot saat dia berlari kearahku dan memelukku. Memelukku ? benarkah ? inilah yang pertama kalinya dia melakukannya untukku bukan untuk pria lain.

Aku tidak ingin kehilangan gadisku lagi, aku ingin benar-benar mengikatnya kali ini. Aku bergerak mengambil cincin pemberian Mary, dan mengambil salah satu cincin didalamnya. Aku yakin .. kali ini jawabannya bukan penolakan. Jika jawabannya penolakan, aku tidak akan perduli , aku akan tetap memaksanya untuk menikah denganku lagi. berjauhan dengannya membuatku seperti orang yang tidak punya nyawa, aku benar-benar membutuhkannya. Seperti seorang pecandu yang membutuhkan obat.

Dan apa yang kuperkirakan kali ini sangat tepat, dia menerimaku menjadi suaminya lagi. kusematkan cincin manis pemberian sahabatnya itu kejari manisnya, tanda bahwa dia milikku, hanya milikku.

“ku harap, kali ini tidak ada Siwon ke-2 atau ke-3. Kau tau, melepaskanmu adalah kegiatan tersulit yang pernah kurasakan dalam hidupku. Menjadi seperti orang tolol yang melihat istrinya sendiri berciuman dengan pria lain tapi aku tidak bisa me…. hhhmmmppffhhh”

Tiba-tiba bibirnya mendarat diatas bibirku, dia menciumku ? astaga, apa aku bermimpi ? bibir lembutnya terus bermain diatas bibirku, tak berapa lama aku lah yang mengambil alih atas ciuman ini, aku mulai menciumnya dengan rakus, aku mulai menjelajahi mulutnya dengan lidahku, lidah kami saling bertemu dan bermain didalam sana. Tapi kegiatan itu terhenti karna Shin-Hae melepasnya.

“sekarang sudah mendapatkannya kan ?” dia tersenyum manis untukku, senyuman indahnya yang diberikan untukku, hanya untukku.

Dia benar-benar sumber kehidupanku, pusat kewarasanku, penyetok oksigen ku. Aku tanpa dia hanya seperti manusia tanpa nyawa, aku benar-benar membutuhkannya dalam hidupku. Aku 99% hampir sempurna, tapi tanpa ada 1% nya lagi, aku bukan apa-apa. Dan yang mampu memberikanku 1% itu hanya dia ..

Gadisku ..

Shin-Hae ..

Cho Shin-Hae ..

“Kyuhyun oppa .. Saranghae”

“hmm, nadosaranghae”

END