the police

 

“setengah mati aku mencari informasi mengenai masalah ini. Dan kau malah seenaknya mengomeliku sesuka hati!” Ah-Ra kembali membentak Kyuhyun. Kyuhyun berdeham pelan lalu memasang wajah menyesal. Ah-Ra mencibir kearah Kyuhyun namun tetap meneruskan ceritanya.

FLASHBACK

 

Tertanggal 05 November tahun 1992, masa kepemimpinan Jang Myun Joo (Kepala Negara Korea Selatan) berakhir dengan pelengseran secara paksa karna dia terlibat dalam kasus Korupsi yang membuat Korea Selatan menjadi negara terpuruk pada saat itu. seluruh warga negara Korea Selatan serempak menurunkannya dari jabatan tertinggi. Berita ini membuat para petinggi-petinggi melebarkan senyum liciknya untuk mendapatkan posisi tersebut, dan Korea Selatan memilih 6 diantara puluhan manusia serakah yang ingin menguasai jabatan tersebut.  pada saat itu, warga Korea Selatan telah mencantumkan 6 nama dari seluruh kandidat yang akan dicalonkan menjadi Presiden selanjutnya. Nama tersebut adalah Park Dae Woo, Cha Dong Wook, Lee Myeon Cha,  Jung Hwa Ja, Kim Yoonju, dan yang terakhir adalah Kim sang Yoo

 

Mereka menjalani persaingan secara sehat dengan memberikan janji-janji yang akan mereka laksanakan jika mereka terpilih nanti menjadi kepala negara. memberikan sogokan-sogokan kecil pada para petinggi agar namanya-lah yang dipilih menjadi presiden. Hal tersebut telah menjadi rahasia umum, tidak perlu digunjingkan sedemikian rupa. Mereka berlomba-lomba mendapatkan hati masyarakat luas agar bersedia memilihnya. Dengan cara halus maupun secara paksaan sekalipun

 

Dan tiba lah pada saat pemilihan umum. Tertanggal 15 Desember 1992. Hari ini adalah hari berakhirnya masa promosi para kandidat calon kepala negara sekaligus hari pemilihan calon kepala negara beserta pelantikannya. Seluruh warga yang telah memiliki suara masing-masing menunggu dibukanya acara dengan pidato singkat Jang Myun Joo selaku Presiden yang kini telah menjadi Mantan Presiden

 

Yang membingungkan adalah, ke-enam calon kandidat yang dinantikan tidak kunjung hadir diatas podium. Waktu telah diundur selama hampir 2 jam lebih hanya untuk menantikan kedatangan para Calon Presiden. Team pasukan negara pun mulai siaga saat masyarakat mulai mempertanyakan kehadiran calon pilihan mereka. Seluruh Crew negara dibuat sibuk dengan telpon yang tersambung ke seluruh sudut yang mengatakan bahwa kondisi benar-benar kacau saat sebagian masyarakat mulai melempari podium dengan benda apapun yang mereka temukan disekitarnya

 

Hingga selang 5 menit keributan itu terjadi, sebuah gambar muncul dari projector yang telah diberi kain putih besar sebagai layarnya. Muncul 4 wajah calon kandidat yang diphoto dalam keadaan terbaring diatas kasur tipis dengan darah segar mengalir dikepala dan juga jantung. Sontak photo tersebut membuat keributan semakin liar. Warga berlomba-lomba menyelamatkan diri masing-masing dengan penuh ketakutan. Teriakan histeris menjadi backsound utama pada saat itu. teriakan merendahi, mencaci maki adalah kata-kata biasa yang terlontar pada saat itu

 

Seluruh Crew dengan cepat melindungi Jang Myun Joo yang masih duduk diatas podium dengan tatapan terpaku ke layar tanpa berkedip sama sekali. seakan masih belum bisa mencerna dengan akal sehatnya bahwa yang terlihat dilayar itu adalah calon penggantinya. Otaknya menjadi dissfungsi

 

Namun hanya 4. Hanya wajah Park Dae Woo, Cha Dong Wook, Lee Myeon Cha,  dan Jung Hwa Ja yang tertera dilayar. Dua orang kandidat tidak terlihat. Mereka hilang. Dan sampai sekarang (tahun 2013) kasus hilangnya dua kandidat itu tidak pernah terpecahkan sama sekali

 

Selang satu bulan, tertanggal 15 January 1993, kepala polisi Cho Seunghwan mendapati kebenaran dari kasus pembantaian berantai yang terjadi pada calon kandidat presiden tersebut. Hanya ada dua nama yang hilang, Kim Yoonju dan Kim Sang Yoon. Dan kebetulan sekali, Kim Sang Yoon adalah sahabat dari Cho Seunghwan sendiri. dia mengenal Kim Sang Yoon sangat dekat. Karna itulah Cho Seunghwan memberanikan diri menangani kasus mengerikan ini

 

Namun hal yang ditakutkannya selama ini tiba. Berpuluh-puluh bodyguard mengelilingi rumah kepala polisi tersebut dengan senjata. Mereka mengetahui bahwa Cho Seunghwan sedang mengorek informasi tentang pembantaian berantai pada tahun 1992 silam. Mereka meminta data yang telah berhasil dikuak oleh sang kepala polisi sendiri, namun Cho Seunghwan dengan keras kepalanya tidak memberi demi kebenaran yang terjadi atas pembantaian tersebut. Demi negaranya. Demi pekerjaannya.

 

Sang Bodyguard terus mendesak Cho Seunghwan namun gagal hingga akhirnya terdengar sirine polisi mendekat kearah rumahnya. Mereka mengumpat kesal karna keberadaannya diketahui polisi. Dengan cara terakhir yang mereka tempuh, Bodyguard yang memaksa tadi mengacungkan mulut pistol kearah jantung Cho Seunghwan dan terjadilah penembakan. Lalu diulangi kembali pada istrinya. Tembakan tepat dijantung. Dan tersisa satu anak lelaki kecil yang menangisi kematian orangtuanya. Tentu saja anak itu akan mati kalau saja keberuntungan tidak sedang bersamanya. Ketika pistol itu kembali terarah ke anak lelaki itu, peluru yang berada didalam pistol telah habis. Dan mereka sama sekali tidak memiliki waktu untuk sekedar mengganti pistol atau mengisi ulang peluru. Jadi mereka membiarkan anak lelaki itu tetap hidup. Menangisi kematian orangtuanya dan juga penderitaan selama hidup tanpa orangtuanya.

 

FLASHBACK END

 

“kau bisa menangkap sesuatu dari ceritaku ?” perkataan Ah-Ra membuyarkan Kyuhyun dari keterpanaannya. Hal yang sama sekali tidak diketahuinya. Yang dia selidiki hanya kisaran tahun 1993. Dia tidak pernah tertarik dengan kasus tahun-tahun sebelumnya. Ternyata, ditahun 1992 itulah kejadian yang sebenarnya membuat Kyuhyun memiliki dua nama tersangka.

 

Ah-Ra mengatakan hanya ada dua nama. Itu berarti yang tidak hadir adalah Kim Yoonju, dan Kim sang Yoo.

 

Kyuhyun mulai memutar otaknya dengan kasus ini. Sebenarnya apa yang terjadi ? pembantaian tiba-tiba tanpa alasan. Dan photo-photo mayat itu ditayangkan didepan umum. Itu berarti ada pihak dalam yang ingin mengacaukan acara.

 

Kim Yoonju. Kim Sang Yoo.

 

“kau mendengarkanku tidak ?!” Ah-Ra mengomel sekali lagi. Membuat Kyuhyun menoleh kearahnya dengan tatapan bengis.

 

“ku pikir kau benar-benar jenius! Otakmu hanya bermanfaat pada saat tertentu, ya ? kau tidak ingat kau memiliki kunci dengan ukiran KY ? itu berarti Kim Yoonju-lah pelakunya! KY=Kim Yoonju” ujar Ah-Ra dengan sedikit geram. Kyuhyun yang saat itu memang tidak bisa menggunakan akal sehatnya untuk berpikir tidak sempat memikirkan hal itu.

 

Benar! Kim Yoonju.

 

“aku akan menyelidikinya” ucap Kyuhyun yang segera beralih pada telpon genggamnya menghubungi seseorang.

 

“cari tau dimana keberadaan Kim Yoonju sekarang” Kyuhyun menutup telp nya setelah dengan seenaknya saja memerintah. Ah-Ra yang melihat tingkah adiknya hanya bisa menggelengkan kepalanya sebal. Adiknya memang selalu seperti ini. Bossy yang sangat berlebihan.

 

Ah-Ra yang akhirnya tidak memiliki sesuatu lagi untuk dikatakan mulai mengubah pembicaraan dari pekerjaan dengan urusan percintaan.

 

“bagaimana Shin-Hae mu ?” jelas sekali nada mengejek dari seorang Cho Ah-Ra. Kyuhyun yang semula berkutat pada telpon genggamnya menjadi diam sejenak.

 

“dia akan menikah” ucap Kyuhyun sekenanya. Seakan tak berniat sama sekali membicarakannya. Ah-Ra yang mendengar jawaban adiknya melebarkan matanya tak percaya.

 

“kau akan menikahinya ?!”

 

“aku bilang ‘dia akan menikah’ bukan ‘kita akan menikah’ “

 

Ah-Ra yang semula telah merasakan semangat yang menggebu-gebu, kini binar itu lenyap ketika Kyuhyun mengatakan bahwa bukan dialah yang akan menjadi pendamping Shin-Hae. Ah-Ra melongo parah menatap adiknya yang terlihat santai padahal Ah-Ra tau apa yang sedang berkecamuk dikepala pria bodoh itu. Demi Tuhan, Kyuhyun mencintainya sejak lama!

 

“dan kau tidak berbuat apapun ?” suara Ah-Ra melemah dan tersirat rasa penyesalan mendalam.

 

“memangnya aku bisa apa ? Kakeknya telah menjodohkannya” Kyuhyun kembali berkutat pada handphone yang sedari tadi berbunyi merecoki hidupnya. Kyuhyun sedikit melupakan masalah Shin-Hae karna masalah baru datang. Pembunuh kedua orangtuanya hampir terungkap. Jadi dia berusaha mengabaikan perasaannya sendiri.

 

“aku ingin menyelidiki kasus ini, kau bisa pergi sekarang kalau mau” ujar Kyuhyun yang sama sekali tak melihat kearah Ah-Ra, Ah-Ra yang mendapati perlakuan seperti itu hanya bisa meredam rasa sakit yang juga dirasakannya.

 

“cih, mengusirku, tuan Cho. Aku pergi” detik itu juga Ah-Ra bangkit dan meninggalkan ruangan Kyuhyun. setelah memastikan Ah-Ra benar-benar pergi, Kyuhyun melempar handphone nya frustasi keatas meja, Ah-Ra salah membahas masalah Shin-Hae. dia bahkan hampir bisa melupakannya. Hampir bisa namun gagal. Memangnya Kyuhyun bisa melupakan Shin-Hae ? jika hal itu terjadi, bisa dikatakan seperti dejavu.

 

******

 

“Kakek!” suara nyaring milik Ah-Ra menembus kesunyian rumah tua yang cukup tenang. Rumah itu masih sama nyamannya seperti dulu, batin Ah-Ra. Tidak ada yang berubah. Balkon dengan nuansa hijau yang tergeletak begitu saja satu buah kursi goyang yang cukup usang menyempurnakan balkon itu yang terasa nyaman dengan segala tanaman hijau yang memang dirawat kakeknya sejak dulu.

 

Ruang tengah rumah ini pun tidak banyak berubah. Satu buah TV tidak terlalu besar sedang mengeluarkan suara percakapan yang sedang berlangsung saat sebuah channel menayangkan acara reality show. Dua buah kursi berukuran kecil tersampir dihadapan TV dan satu buah kursi panjang ikut menyertai  kedamaian ruangan tersebut.

 

“Kakek!” teriak Ah-Ra sekali lagi ketika sang empunya rumah tak kunjung hadir.

 

“ya ya! napeun yeoja! Ini hari pertama kau menginjakkan kakimu lagi dirumahku dan kau berteriak seperti orang gila. Ada apa, huh ?” akhirnya sang penghuni rumah muncul. Tanpa bisa ditahan, Ah-Ra menarik bibirnya membentuk sebuah senyuman. Oke, tidak bisa dipungkiri kalau dia juga menrindukan kakek ini. Kakek yang sempat merawat mereka hingga mereka bisa sukses seperti ini.

 

“Kakek! Aku ingin meminta penjelasan. Kau apakan adikku ?” tanya Ah-Ra dengan jengkel saat dia telah berhasil merubah ekspresi wajahnya menjadi marah. Kakek hanya bisa mengerutkan keningnya tanda tak mengerti.

 

“apa sebenarnya yang sedang kau bicarakan ? Kyuhyun ? ada apa dengan dia ?”

 

“kau menghancurkan hatinya!”

 

“aku tidak pernah merasa membuatnya hancur”

 

“ya! Karna kau telah menjodohkan cucu perempuanmu pada pria lain”

 

Sang kakek akhirnya paham dengan apa yang sedang dibicarakan Ah-Ra. Secara bertahap kakeknya tersenyum lalu mulai tertawa terbahak-bahak. Tertawa lepas saat Ah-Ra menyebutkan tentang perjodohan yang dibuat kakeknya.

 

“Kyuhyun mengadu padamu ?” ucap Kakek sambil terus terkekeh sisa dari tawa lepasnya tadi.

 

“bukankah itu fungsinya keluarga ? tempat pengaduan paling handal” Kakeknya sontak terdiam mendengar kata keluarga yang terlontar dari bibir Ah-Ra. Kakeknya tau persis seperti apa kejadian mengerikan puluhan tahun lalu saat kedua orangtua mereka terbunuh.

 

Dengan tenang kakek mengajak Ah-Ra duduk disofa dan mencoba menjelaskan semuanya.

 

“sebenarnya …”

 

******

 

Lagi-lagi pria misterius dengan tatoo penuh ditubuhnya, dan cerutu tua menempel disudut bibirnya. Lelaki muda yang sedang menghadap pada pria ini hanya tersenyum manis. Sangat manis. Dan itu membuat pria ber-tatoo ini merasa muak. Ingin membunuhnya detik ini juga.

 

“kau terlalu lambat. Bawa dia padaku malam ini juga. satu-satunya senajata kita hanya wanita itu. bawa dia ketempat ini dalam kondisi hidup. Karna aku-lah yang akan membuatnya tak bernyawa lagi”

 

Lelaki muda itu terkekeh pelan lalu memajukan tubuhnya melewati meja yang menjadi penghalan antara tubuh nya dan tubuh pria ber-tatoo itu.

 

“aku akan membunuhmu lebih dulu kalau begitu. Kau lupa siapa kau sebenarnya, huh ?  kau adalah sampah yang tak berguna. Akulah dalang dibalik semua ini. jangan bertingkah macam-macam. Tutup saja mulut pintarmu dan aku akan melakukan semuanya dengan langkah-langkah yang telah kuatur”

 

Lelaki muda itu menunjukkan senyum mautnya sekali lagi yang membuat pria ber-tatoo itu menutup mulutnya rapat-rapat dan seketika rona wajahnya menjadi pucat pasi. Lelaki muda itu beranjak pergi dari ruangan gelap tersebut. Hampir mencapai pintu, lelaki itu kembali membalikkan tubuhnya dan berkata.

 

“kau menyuruhku membawanya ketempat ini malam ini  ? kurasa itu terlalu lama. Aku akan membawanya siang ini”

 

******

 

Kyuhyun telah duduk berhadapan dengan Park Dae Young. salah satu pria yang memiliki satu buah kunci kecil yang memiliki inisial dari huruf namanya sendiri. Lelaki tua itu memiliki wajah lebam akibat pukuan-pukulan cukup keras. Sisa-sisa darah masih menempel disudut bibirnya. Mata sebelah kiri pria itu terlihat lebih sipit akibat sebuah pukulan yang menimbulkan kebiruan disekitar sana.

 

“kau mengenal Kim Yoonju ?” tanya Kyuhyun dengan pelan namun tegas. Park Dae Young memalingkan wajahnya dari Kyuhyun ketika nama itu disebut. Seperti pemberitahuan bahwa pria itu tidak bersedia membuka mulut.

 

“jawab aku” ujar Kyuhyun yang masih mendapat tatapan tak perduli dari Park Dae Young. Kyuhyun menganggukkan kepalanya pada anak buahnya yang memang berdiri sejak tadi dibelakang mereka. Dengan kasarnya anak buah Kyuhyun membuat kepala Park Dae Young untuk menatap Kyuhyun kembali.

 

“jangan paksa aku untuk melakukan hal yang lebih kasar dari itu” kali ini ada nada bentakan dari Kyuhyun. membuat Park Dae Young terlihat marah.

 

“aku tidak tau” ucap Park Dae Young dengan kesombongannya yang membuat Kyuhyun semakin geram. Oke, ini adalah cara terakhir yang dia punya. Kyuhyun merogoh saku jas nya dan melemparkan satu buah photo kearah Park Dae Young yang membuat wajah pria tua itu tiba-tiba saja menjadi pucat.

 

“istri dan anakmu. Aku tau keberadaan mereka. Dan kudengar mereka ikut dalam aksi pembunuhan yang kau lakukan baru-baru ini. Aku bisa saja memasukkan mereka kedalam penjara dan memberikannya hukuman mati” kali ini Kyuhyun merasa dirinya menang saat Park Dae Young sama sekali tak bisa berkutik. Mengingat bagaimana cintanya pria ini pada keluarganya dia tidak akan bisa menutup mulutnya lagi.

 

“brengsek! Jauhi mereka, persetan!”

 

“jadi katakan dimana Kim Yoonju”

 

“aku mengenalnya, oke ? tapi untuk keberadaannya aku sama sekali tidak mengetahuinya”

 

Kyuhyun menghembuskan napasnya kesal. Lagi-lagi jalan buntu. Dia tidak menerima hasil sama sekali dari pria ini. Kyuhyun tidak tau harus menanyakan apa lagi. Otaknya benar-benar lelah untuk berpikir. Siapa lagi yang harus dia tanyai mengenai Kim Yoonju. Satu-satunya pria yang bersangkutan hanya Park Dae Young karna mereka memiliki kunci yang sama. Sial!

 

******

 

Shin-Hae menghentakkan kakinya kesal saat Yoon tak kunjung tiba. Shin-Hae ingin membicarakan sesuatu. Dia ingin menolak perjodohan ini, dan semoga Yoon memiliki pendapat yang sama tentang pernikahan ini. Semoga Yoon benar-benar bisa membantunya agar terlepas dari perjodohan konyol yang diusulkan kakeknya.

 

Lima menit kemudian siluet Yoon muncul disebrang jalan, melambaikan tangannya pada Shin-Hae. Shin-Hae memaksa sebuah senyum yang terlihat gagal karna wajahnya terlalu kesal untuk membentuk sebuah senyuman.

 

“maaf aku terlambat. Aku harus menemui seseorang lebih dahulu tadi” Yoon mencoba menjelaskan alasan keterlambatannya. Shin-Hae hanya mengangguk dan tersenyum menerima.

 

“apa yang ingin kau bicarakan ?” lanjut Yoon saat mengingat tujuannya datang kesini karna Shin-Hae memanggilnya untuk mengatakan sesuatu. Shin-Hae menegakkan tubuhnya mencoba mencari kenyamanan sebellum menceritakan semuanya. Semoga pria ini bisa memaklumi keinginannya.

 

“kau tau .. aku merasa kita seperti boneka yang dimainkan oleh kakek. Pria tua itu seenaknya saja menentukan aku harus menikahi siapa dan kau harus menikahi siapa. Ini benar-benar tidak lucu. Dan ku kira ini sudah cukup. Aku ingin membatalkan perjodohan ini” jelas Shin-Hae dengan penuh harap agar Yoon menerima keputusan Shin-Hae. Dan lebih bagus lagi jika Yoon berpartisipasi didalam penolakan ini.

 

Lagi-lagi pria itu tersenyum. Lalu menggenggam tangan Shin-Hae lembut. Membuat gadis itu tersentak kaget lalu menarik tangannya dengan gerakan cepat.

 

“maaf” ucap Yoon dengan ekspresi meminta maaf.

 

“baiklah, aku akan mengatakannya pada Kakek. Kapan kita akan membicarakannya ?” lanjut Yoon yang membuat Shin-Hae menatapnya tak percaya. Semudah itu Yoon menerimanya ? tapi Shin-Hae tidak memperdulikannya. Yang dia perdulikan hanya dukungan pria itu agar kakeknya mau membatalkan perjodohan konyolnya.

 

“kalau bisa secepatnya” jawab Shin-Hae mantap tanpa keraguan.

 

“baiklah, bagaimana jika sekarang ?”

 

“sekaran ?”

 

“ya, secepat mungkin”

 

Shin-Hae tertegun sejenak. Mencoba memikirkannya dengan akal sehat. Ini bukan mimpi, kan ? semudah ini merayu seorang pria untuk menuruti keinginan seorang wanita ? dengan senyuman penuh semangat Shin-Hae menganggukkan kepalanya.

 

“tapi sebelum bertemu dengan Kakekmu, maukah kau menemaniku ke suatu tempat ? hanya sebentar. Barang ku ada yang tertinggal ditempat temanku, aku ingin mengambilnya” pinta Yoon dengan tatapan memohon. Shin-Hae hanya menganggukkan kepalanya menuruti perkataan Yoon. Setidaknya dia bisa melakukan sesuatu yang disebut balas budi. Karena Yoon telah bersedia untuk membatalkan pertunangan ini, jadi dia akan menemani Yoon sebagai balasannya.

 

******

 

Kyuhyun menuju mobilnya untuk kembali ke kantor pusat setelah menanyakan beberapa hal pada Park Dae Young di tahanan. Dengan lemas Kyuhyun mematikan alaram pengunci otomatis mobilnya dan segera menjatuhkan tubuhnya pada kursi pengemudi.

 

Sial! Sial! Sial!

 

Kemana lagi dia harus mencari inisial KY. Pembunuh jahanam nomor satu yang paling dibencinya. Melenyapkan nyawa kedua orangtua nya dengan mudahnya. Kyuhyun mencengkram kemudi kuat-kuat hingga menimbulkan warna keputihan dibuku-buku jarinya.

 

Dengan kesal Kyuhyun menghidupkan kontak mesin dan berjalan meninggalkan tahanan. Tak berapa lama ponsel Kyuhyun berdering. Kyuhyun menghidupkan speaker phone nya di mobil dan mengangkat telpon tersebut. Itu dari Park Junhye. Assistentnya.

 

“ada apa” sapaan Kyuhyun telah berganti menjadi sebuah pertanyaan karna tak biasa Junhye menghubunginya dengan ponsel pribadinya. Biasanya pria itu akan menelpon menggunakan nomor kantor.

 

“aku akan menjelaskan hal terpentingnya nanti. Tapi yang lebih penting adalah Shin-Hae. Gadis itu dalam bahaya. Aku akan mengirimkan alamat tempatnya dibawa, dan kau harus menyelamatkannya. Tidak perlu bertanya ada apa. Yang penting datangi dulu alamat ini. Aku akan memanggil lebih banyak polisi lagi” ucap Junhye menghilangkan segala tata cara bicaranya yang seharusnya hormat kepada atasannya. Dengan seenaknya Junhye menutup telponnya begitu saja membuat Kyuhyun berteriak frustasi memanggil nama Junhye yang jelas-jelas tak akan didengar oleh si pemilik nama.

 

Tak berapa lama handphone nya kembali berbunyi, kali ini sebuah pesan. Junhye mengirimkan satu buah alamat yang sangat asing baginya. Sederet pesan yang ditulis Junhye dibawah alamat membuat Kyuhyun tiba-tiba saja menjadi pucat pasi.

 

Jika terlambat, nyawa Shin-Hae akan melayang.

 

Brengsek! Sebenarnya ada apa ini!

 

TBC