triy cover copy

Kyuhyun menuntun langkah Shin-Hae pelan yang matanya sengaja ditutup oleh Kyuhyun menggunakan secarik kain berwarna hitam. Hari masih sangat pagi, Shin-Hae bahkan merasa matanya masih belum ingin dibuka, tapi bukan Kyuhyun namanya jika tidak berhasil melakukan apa yang dia inginkan.

Kyuhyun mengajak Shin-Hae ke lantai paling atas gedung apartmentnya, membuat Shin-Hae menaruh curiga yang besar pada apa yang akan dilakukan Kyuhyun selanjutnya. Semilir angin mengelus wajah Shin-Hae dengan lembut, udara masih terlalu dingin untuk keluar, tapi Kyuhyun tidak memperdulikan itu dan membuat Shin-Hae terus melanjutkan langkahnya semakin jauh hingga akhirnya penciuman gadis itu menangkap bau air.

Kyuhyun membuka ikatan rumit yang dibuatnya dikain yang digunakan untuk menutup mata istrinya lalu perlahan menurunkannya, menyuguhkan wanita itu pemandangan yang sangat mengejutkan dan cukup membuat matanya tidak merasa kantuk lagi. Oh Tuhan, kau beri hidayah apa pada pria ini hingga dia berubah sebanyak ini ?

Shin-Hae tak bisa menahan senyumnya ketika melihat apa yang didapat matanya.

..Infinity_Pool_55_STOREYS_Above_Ground_Opens_Singapore_Dazzling_New_£4bn_Resort3

“Selamat pagi,” Bisik Kyuhyun tepat ditelinga Shin-Hae. Kyuhyun melingkari tubuh istrinya dari belakang, menikmati ketepatan yang dirasakan tubuhnya saat mendekap tubuh Shin-Hae. Kyuhyun menghirup udara banyak-banyak dari sela helaian rambut istrinya yang sedikit berterbangan ketika angin pagi dengan sadisnya menghujam tubuh mereka yang memang tidak dilindungi dengan sebuah cardigan sekalipun. Dia menyukai bau tubuh Shin-Hae yang menguar entah dari mana, yang jelas, saat pria itu menghirup udara banyak-banyak dikepala gadis itu, bau harum menghujam indra penciumannya semakin kuat, sama halnya saat dia berusaha mengendus bau tubuh istrinya dari leher. Apakah wanita selalu memakai wewangian ditempat yang tak bisa dijamah sembarang orang ?

“Saatnya untuk mandi.” Lanjut Kyuhyun dengan sebuah isyarat bahwa mereka harus rela berbasah-basahan ketika kembali keapartment. Mereka hanya bermodalkan satu baju yang melekat ditubuh mereka tanpa membawa persiapan pengganti sama sekali. Shin-Hae ingin membantah, namun lengan Kyuhyun beraksi lebih cepat mendorong tubuh Shin-Hae bersama dengan dirinya tejun kedalam air.

“Hanya kau orang gila yang bersedia berenang saat jam masih menunjukkan angka 05.30 dengan pakaian tidur lengkap.” Shin-Hae mendorong tubuh Kyuhyun sebagai tanda bahwa dia masih belum menerima perlakuan Kyuhyun yang baru saja membuatnya mandi se-pagi ini. Mungkin ini bisa dimasukkan kedalam rekor dihidup Shin-Hae mengingat gadis itu memiliki tabiat bangun tidur diatas pukul 09.00 pagi.

“Dan kau satu-satunya pendamping orang gila itu yang bersedia menemaniku berenang sepagi ini.” Kyuhyun terkekeh geli melihat bagaimana reaksi wajah istrinya setelah itu. Kyuhyun merasa hidupnya semakin sempurna saat melihat senyuman Shin-Hae terukir indah membingkai wajahnya. Salah satu alasan manusia untuk tetap bertahan hidup adalah seperti ini, menantikan datangnya seorang pendamping yang bisa membuatnya merasa bahwa dunia memang milik mereka berdua saja.

Seketika bayangan Kyuhyun teronggok pada sosok Gyuhyoon yang sedang tersenyum, senyuman  Gyuhyoon yang terakhir kali dilihat Kyuhyun saat pria itu menyambanginya ke Seoul, dan mereka sempat menghabiskan waktu bersama disebuah kedai kecil yang terdapat dipinggir jalan. Kyuhyun sangat mengingat dengan jelas apa yang membuatnya tertawa saat itu, ketika Gyuhyoon mengatakan, “Kalau Ayah tau aku menemuimu, mungkin dia akan berteriak histeris memintaku menyeretmu pulang lalu dijadikan Direktur diperusahaan.” Kyuhyun terdiam seketika, merasa Gyuhyoon sedang mengingatkannya pada apa yang telah didapatnya sekarang. Dihujani dengan kenangan menyesakkan dada. Apa ini ? Pertanda apa semua ini ?

“Cho Gyuhyoon,” Sudah hampir ke-tiga kalinya Shin-Hae memanggil nama Gyuhyoon, namun yang dipanggil hanya terdiam dengan tatapan kosong entah sedang memikirkan apa. Untuk kali ini, Shin-Hae sedikit meninggikan suaranya saat memanggil suaminya, dan berhasil, Kyuhyun tersadar dari keterdiamannya.

“Apa yang sedang kau pikirkan ?” Shin-Hae menatap wajah Kyuhyun serius. “Tidak ada,” Kyuhyun berbisik hampir tak mengeluarkan suara, tiba-tiba saja pria itu kehilangan semangatnya untuk melakukan apapun. Namun senyuman menenangkan dari Shin-Hae membuat jiwanya kembali tenang. Benar-benar merasa bahwa dia adalah pria paling beruntung yang bisa mendapatkan gadis ini.

Kyuhyun mengelus puncak kepala istrinya sambil menatap gadis itu lekat, penuh dengan kasih sayang yang sangat tulus. Kyuhyun memajukan tubuhnya, mengincar kening istrinya lalu menanamkan sebuah kecupan disana, kecupan yang cukup lama dan intens, membuat Shin-Hae tersenyum mendapat perilaku semanis itu dari suaminya.

“Aku mencintaimu, Cho Shin-Hae. Sangat mencintaimu hingga aku berpikir aku akan gila jika kau pergi dari hidupku.” Gumam Kyuhyun tanpa sadar setelah mengingat keberadaan Cho Gyuhyoon yang sialnya terasa sangat nyata. Kyuhyun menjadi takut jika suatu saat identitas yang sebenarnya akan terkuak dan itu cukup menjadikan sebuah alasan Shin-Hae pergi dari hidupnya.

******

Kyuhyun dan Shin-Hae kembali ke apartment dalam keadaan basah menyeluruh, meninggalkan jejak basah mereka diseluruh lantai yang mereka lewati, dan mereka tertawa menertawakan kebodohan Kyuhyun yang sama sekali tidak memikirkan persiapan setelah melaksanakan aksinya yang ingin membuat Shin-Hae mandi se-pagi ini.

Disela-sela kebahagiaan mereka, terselip satu perasaan patah hati yang terkuak nyata dibalik tembok yang membatasi antara lift dan juga pintu apartment Shin-Hae dan Kyuhyun. Jineun berdiri dibalik tembok itu menyaksikan kebahagiaan sepasang suami istri yang baru saja menikah. Jineun ingin sekali pergi dari tempat itu, namun kakinya sama sekali tidak bisa digerakkan, seperti terpaku disana, tidak bisa melangkah, jadi dia menikmati pemandangan yang ada.

Jineun sangat mencintai Kyuhyun, dan Kyuhyun-pun mengetahui itu. Mungkin bisa dikatakan bahwa Jineun yang mencintai Kyuhyun terlebih dahulu dari gadis yang sekarang menjadi istri pria itu. Sebenanya Shin-Hae tidak bisa disalahkan juga, karna yang dikenalnya saat ini adalah Cho Gyuhyoon, bukan Cho Kyuhyun, tapi tetap saja membuat Jineun tidak terima dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Kyuhyun mencintai gadis itu. Terlihat sangat jelas seberapa besar cinta Kyuhyun pada Shin-Hae, dan itu cukup membuat Jineun menyadari bahwa Kyuhyun tidak akan pernah kembali pada kehidupan nyatanya sebagai Cho Kyuhyun, dia akan tetap hidup dalam bayang-banyang nama Cho Gyuhyoon. Dan itu berarti Kyuhyun juga tidak akan melirik Jineun kembali untuk dipertimbangkan, dan itu membuat Jineun ingin berlaku jahat dengan membeberkan segalanya dihadapan Shin-Hae, tapi dia tidak ingin melakukannya. Karna pepatah ‘jika dia bahagia, akupun akan bahagia’ berlaku pada diri Jineun.

******

Setelah membersihkan diri, Kyuhyun dan Shin-Hae bersiap untuk kembali ke Busan hari ini. Kegiatan menyenangkan mereka harus berhenti disini dan digantikan dengan setumpuk aktifitas yang menunggu di Busan. Shin-Hae mungkin bisa menjalankan tugasnya sebagai istri yang baik saat dirinya masih dimanjakan dengan libur smester kuliahnya, sedangkan Kyuhyun harus kembali bekerja setelah kembali dari sini, dari Seoul.

Setelah melakukan penerbangan dari Seoul yang cukup melelahkan, mereka tiba di Busan. Kyuhyun telah mengantar Shin-Hae ke apartment mereka sebelum dia kembali pergi menuju perusahaan ayahnya yang memang telah banyak pekerjaan yang menumpuk disana untuk diselesaikan.

Kyuhyun mengarahkan mobilnya keperusahaan, menikmati kesunyian selama dia mengendarai mobil sendiri tanpa ada Shin-Hae disampingnya. Lagi-lagi Kyuhyun teringat dengan Gyuhyoon setiap dia melewati jalan tol yang terlihat cukup lengang dan diisi dengan pengemudi gila yang menginjak pedal gas dalam-dalam hingga melaju diatas kecepatan rata-rata. Pengemudi bodoh. Kyuhyun berdo’a agar nasibnya tidak seburuk Gyuhyoon.

Masih dalam kesunyian saat tiba-tiba saja Kyuhyun merasa ponselnya bergetar didalam saku jasnya. Setelah menekan tombol speaker phone didalam mobil, suara seorang pria menggema didalam mobil Kyuhyun. Suara yang tentu saja Kyuhyun sangat kenali.

“Kita akan bertemu diperusahaan Cho Kyuhyun .. ah, maksudku Cho Gyuhyoon-ssi.”

Suara itu sontak membuat jantung Kyuhyun berdetak lebih dari biasanya. Sial! Apa yang akan dilakukan pria itu diperusahaannya? Dan bagaimana bisa dia berada di Busan? Dengan pemikiran tersebut Kyuhyun memacu mobilnya lebih cepat dari biasanya, berusaha tiba diperusahaan lebih cepat dari biasanya.

******

“Perkenalkan, dia Kim Junho. PresDir Kim Group yang mulai saat ini akan bekerja sama dengan perusahaan kita.” Ayah Kyuhyun mempertemukan Kyuhyun dan juga Junho yang sebenarnya telah saling mengenal satu sama lain. Kyuhyun mengabaikan ucapan ayahnya dan tetap terfokus pada Junho yang kini sedang tersenyum bangga kearah Kyuhyun.

Junho seorang PresDir? Kyuhyun tidak pernah mengetahui posisinya yang satu ini, yang Kyuhyun kenal dia adalah sahabat yang dimiliki Kyuhyun di Seoul. Kyuhyun sempat memergoki ketidaksukaannya terhadap pernikahannya dengan Shin-Hae karna membuat Jineun –wanita yang disukai Junho- menjadi sakit hati. Kyuhyun tidak sebodoh itu, Kyuhyun menyadari segalanya dan Kyuhyun rasa, menjadi rekan bisnis adalah salah satu tak tik yang digunakan Junho untuk menghancurkan Kyuhyun.

“Senang bertemu denganmu, Cho Gyuhyoon Sajangnim.” Sindir Junho dengan senyuman licik yang tercetak dibibirnya. Kyuhyun merasa posisinya terancam mulai detik ini, detik dimana dia bertemu dengan Junho diperusahaan. Kehancuran mulai membayangi Kyuhyun. Jadi, Kyuhyun harus men-service Junho dengan baik agar pria itu tidak dengan lancang membuka mulut masalah identitas aslinya.

Kyuhyun bisa saja mengatakan pada Ayahnya bahwa Junho adalah sahabat Kyuhyun saat dia tinggal di Seoul, lalu dengan begitu, Ayahnya akan dengan cepat memutuskan hubungan kerja sama yang terjalin antar Cho Corp dan Kim Group. Tapi masalahnya tidak akan semudah itu. Perusahaan mereka membutuhkan Kim Group sebagai distributor untuk Cho Corp.

Kyuhyun hanya membalas sapaan Junho dengan senyuman yang cukup kaku. Berusaha membuat ini terlihat seperti pertemuan pertama dengan rekan bisnis yang sama sekali belum pernah ditemui ataupun dikenalnya. Junho memperlakukan Kyuhyun seperti itu, memangnya apa lagi yang bisa Kyuhyun lakukan selain menanggapi sikap Junho yang seperti ini. Dia akan mengikuti permainan Junho.

******

“Aku tidak tau kalau kau PresDir Kim Group.” Ujar Kyuhyun saat Junho tiba-tiba saja muncul dihadapan Kyuhyun yang tengah menyesap kopinya di kafetaria yang berada di perusahaannya. Junho menghentikan langkahnya dan memandang kearah Kyuhyun. Dengan tatapan sangat meremehkan.

“Aku juga tidak tau kalau kau seorang PresDir Cho Corp.” Jawab Junho yang membuat emosi Kyuhyun hampir meledak. Pria ini terlalu pintar dengan bicaranya. Kyuhyun dengan refleks mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan kafetaria, takut-takut ada seseorang yang tengah mendengarkan pembicaraan mereka barusan. Dan untungnya kafetaria ini terlihat lengang.

Junho memutuskan untuk duduk dihadapan Kyuhyun, menatap pria itu intens dan perlahan tawanya muncul. “Tegang sekali,” Junho menyandarkan punggungnya ke sofa dan melipat kedua tangannya didepan dada. “Hey, kita sudah berteman berapa lama, huh. Jangan kaku seperti ini, aku masih seperti Junho yang kau kenal.” Sekali lagi Junho tertawa melihat reaksi Kyuhyun yang masih terlihat tegang. Sial, aku benci terlihat lemah seperti ini, batin Kyuhyun.

Belum puas membuat Kyuhyun terpojok, Junho kembali menyeringai lalu memajukan tubuhnya untuk mendekat kearah Kyuhyun dan berbisik, “Tapi sayangnya, aku tidak lagi melihat seorang Cho Kyuhyun yang dulu ku kenal.”

“Baiklah, apa yang kau inginkan?” Kyuhyun menyerah meladeni Junho yang semakin lama membuatnya semakin kesal. Demi Tuhan, Junho hanya menginginkan Jineun, dan dia bisa mendapatkannya jika dia mau, kapanpun! Tapi entah mengapa menjadi sesulit ini hanya karna dia terlalu mencintai Jineun dan tidak terima jika Jineun sakit hati karna pernikahannya dengan Shin-Hae.

“Aku ingin Kyuhyun kembali.” Pintanya sarkatis.

“Aku tidak bisa.” Jawab Kyuhyun sama dinginnya.

“Kalau begitu, temui Jineun dan katakan padanya kau akan kembali padanya suatu saat nanti.” Kali ini Kyuhyun yang menatap Junho dengan tatapan meremehkan. Tersenyum setelah puas memandang rendah pria itu. Kembali pada Jineun?

“Lalu bagaimana dengan kau?” Tanya Kyuhyun dengan nada meremehkan. Dan kali ini Junho-lah yang merasa kesal dengan sikap Kyuhyun. “Kau mencintai Jineun. Aku tau itu dan kau tidak bisa mengelaknya.” Junho terlihat salah tingkah saat dia tertangkap basah. Dia sebenarnya tidak rela menyuruh Kyuhyun kembali menemui Jineun. Karna dia pun menginginkan Jineun. Tapi dia telah berjanji pada dirinya sendiri, akan melakukan apapun yang membuat gadis itu bahagia. Dan yang bisa membuat gadis itu bahagia hanyalah Kyuhyun. Jadi dia akan membawa Kyuhyun kembali pada Jineun.

“Aku tau perasaan Jineun, jauh sebelum aku menikah. Siapa yang tidak tertarik dengan wanita sebaik dia. Aku sempat menyukainya, tapi aku masih memandangmu, Junho-ah. Aku tau sejak dulu kau sudah menyukai Jineun, jadi aku hanya memendam perasaanku.” Kyuhyun memberi jeda dalam bicaranya, kembali mengamati reaksi yang diberikan Junho. “Aku telah memiliki Shin-Hae. Istirku. Dan aku mencintainya.”

Kyuhyun mengira akan ada sedikit belas kasihan untuk dirinya –walau sebenarnya dia tidak suka dikasihani. Namun apa yang diharapakan Kyuhyun sama sekali tidak terwujud. Pria itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tersentuh dengan ucapan Kyuhyun. Junho kembali tersenyum, senyum liciknya yang dilanjut menjadi tawa.

“Aku sudah mengatakan apa yang ku harap akan kau lakukan. Aku ingin kau tetap menemui Jineun suatu hari.” Ujar Junho tak bisa dibantah. Dia bangkit lalu merapihkan jasnya yang terlihat sedikit berantakan, lalu kembali mengatakan sesuatu. “Dan jangan pernah menyakiti Jineun lagi, apalagi hingga membuatnya menangis. Aku akan membalasnya pada istrimu jika itu terjadi. Membuat istrimu merasa tersakiti dan menangis.”

******

Dan jangan pernah menyakiti Jineun lagi, apalagi hingga membuatnya menangis. Aku akan membalasnya pada istrimu jika itu terjadi. Membuat istrimu merasa tersakiti dan menangis.

Kata-kata itu selalu terngiang ditelinga Kyuhyun. Menjadi sebuah ancaman yang bisa menghancurkannya kapan saja. Yang membuatnya cukup sakit adalah, saat mengetahui orang yang akan menghancurkannya justru sahabat baiknya sendiri. Hanya karna perasaan, dia berani menghancurkan.

Kyuhyun tiba dirumah hampir larut malam. Berharap menemui Shin-Hae telah tertidur diranjang kamarnya dengan damai. Tapi yang diharapkannya lagi-lagi tak terkabul saat melihat Shin-Hae membenamkan wajahnya diantara kedua tangannya yang terlipat diatas meja makan. Gadis itu menunggunya.

Kyuhyun menghampiri Shin-Hae dan menggoyang pelan tubuh Shin-Hae agar dia kembali terjaga. Shin-Hae menggeliat sebagai reaksi, menandakan bahwa dia telah terjaga dan siap untuk melayani suaminya.

“Kau sudah pulang.” Ujar Shin-Hae dengan suara serak. Dia mengusap wajahnya membenarkan ekspresi wajahnya yang pasti terlihat mengantuk dan mencoba membuat Kyuhyun yakin bahwa gadis itu belum terlalu mengantuk, namun gagal. Aktingnya terlalu buruk.

“Kau lelah. Tidurlah.” Kyuhyun berusaha mengangkat tubuh gadis itu kedalam pelukannya untuk dibawa kekamar. Tapi dia memberontak dengan gelengan. “Aku menunggumu untuk menemanimu makan malam. Kau sudah makan?” Tanya gadis itu dengan nada khawatir.

“Aku sudah makan dikantor. Sekarang aku lelah, aku butuh istirahat. Ingin bergabung?” Tawar Kyuhyun yang mendapat jawaban sebatas anggukan kepala untuk menyetujui –walau wajahnya terlihat sedikit kesal karna makanan yang sudah dia panaskan beberapa jam yang lalu tidak tersentuh sama sekali oleh suaminya.

******

Kyuhyun mengusap puncak kepala Shin-Hae dengan gerakan teratur yang membuat gadis itu kembali mengantuk. Membenamkan lagi wajahnya pada dada bidang Kyuhyun yang entah mengapa terasa selalu hangat dan nyaman. Ini adalah kegiatan favorite Shin-Hae sejak mereka menikah. Tidur dalam dekapan Kyuhyun yang terasa hangat. Bukan hanya itu, Shin-Hae menggilai bau tubuh Kyuhyun yang sialnya terasa sangat maskulin bahkan saat pria itu tidak mengenakan pengharum apapun. Benar-benar bau tubuh alaminya.

“Maafkan aku,” Gumam Kyuhyun tanpa sadar ketika lagi-lagi ucapan Junho menggema dikepalanya. Dan sialnya gadis itu masih terjaga, jadi dia masih bisa menangkap apa yang suaminya ucapkan. “Untuk apa?” Gumam Shin-Hae sama pelannya. Suaranya telah terdengar berat dan serak. Gadis itu benar-benar lelah.

Kyuhyun masih menimbang memikirkan alasan apa yang tepat untuk menjawan pertanyaan Shin-Hae. Tidak mungkin jika Kyuhyun menjawab dengan jujur alasan dia meminta maaf. Apakah dia harus mengatakan ‘Maafkan aku karna aku telah membohongimu. Jujur, aku bukanlah Cho Gyuhyoon, aku adalah saudara kembarnya, Cho Kyuhyun.’ Kyuhyun meringis ketika kata-kata itu terlintas begitu saja dikepalanya.

Belum sempat Kyuhyun menjawab, dia telah merasakan deru napas Shin-Hae yang terasa teratur didadanya. Menandakan bahwa gadis itu telah terlelap. Kyuhyun menunduk dan menyapukan kecupan dalam dikening istrinya.

“Maafkan aku karna aku telah mencintaimu, mencintaimu dengan cara yang salah. Maafkan aku.”

TBC

 

Hai, ShinKyu is back nyahaha~

Apa kabar, aduuuhh sayang kangen sama WP ini :’)

Udah hampir dua bulan loh ga ngepost apa-apa. Mian, hiks.

Dan sekalinya ngepost malah Cuma kaya gini.

Cuma 6 lembar, oke saya ngaku salah -.-

Abis gimanaaa, ada idenya Cuma segini T.T

Nanti kelanjutannya diusahakan lebih panjang deh yaaa.

 

Oh iya, mau terimakasih sama beberapa readers saya yang memberitaukan bahwa 2 andalan FF saya di copast sama orang.

Tanpa info dari kalian aku mungkin ga akan tau siapa oknumnya.

Dan ini cukup ngebuat saya jadi bete -.-

Jangan sampe FF selanjutnya saya kasih password yang berbeda disetiap partnya.

Kalo mau di post di WP pribadi milik kalian tolong izin ke saya dulu,

Kapan sih saya pernah ngelarang untuk nge-post FF saya di WP kalian?

Setidaknya izin sama saya, saya pasti ngizinin ko, asal dengan nama aku sebagai penulisnya dan seluruh cerita tidak boleh ada yang diganti.

This!