nan neomu miwo

“Sampai kapan kau akan memeluk tubuhku terus, huh.”

Shin-Hae membuka matanya, sesaat kesadarannya kembali setelah sebuah suara merusak kenyamanannya. Astaga! Shin-Hae masih memeluk Kyuhyun dengan erat. Dengan rasa malu yang luar biasa, Shin-Hae melepas pelukan itu lalu mengucapkan kata maaf dengan nada suara paling rendah, bahkan hampir berbisik.

“Bodoh, lain kali perhatikan sekitarmu.” Ucap Kyuhyun dengan nada tegas, memberi peringatan pada wanita bodoh yang mempunyai impian untuk segera mati. Shin-Hae mengerutkan bibirnya malu atas tindakan bodoh yang sama sekali tidak diketahuinya.

Dari kejauhan terlihat kedua orangtua Kyuhyun tengah memperhatikan Kyuhyun dan juga Shin-Hae yang baru saja melakukan skinship yang terlihat memukau.  Ibu dan Ayahnya tersenyum bahagia melihat anaknya ternyata memiliki sisi romantis yang tidak pernah terlihat.

“Akhirnya Kyuhyun menemukan gadisnya.” Ujar Ayahnya singkat yang dibalas anggukan antusias dari Ibunya.

“Dan kurasa Shin-Hae adalah wanita yang baik. Dia tidak seperti gadis lain yang selalu mendekati Kyuhyun.” Sambung Ayahnya sedikit menyetujui perkataan istrinya.

“Dan yh, kau tau, anakmu menyukai gadis yang tidak terlalu terkenal seperti kebanyakan wanita yang mendekatinya.” Ucap Ibu nya penuh dengan rasa bangga. Seakan-akan apa yang mereka lakukan saat ini adalah yang terbaik. Menikahkannya dengan Shin-Hae.

“Anakmu juga.”

Mereka berdua bertatapan dengan perasaan bahagia sekaligus terharu lalu saling memeluk satu sama lain. Benar-benar membahagiakan saat anak lelakinya, akhirnya memutuskan untuk menikah dengan wanita yang luar biasa baik.

Mereka memang belum sama sekali mengenal Shin-Hae, tapi dari apa yang bisa mereka lihat dalam beberapa hari ini, Shin-Hae adalah wanita yang baik untuk menjadi pendamping anaknya. Entah dari sisi apa yang membuat Shin-Hae terasa berbeda dimata kedua orangtua Kyuhyun. Wanita itu terlihat sangat sopan, patuh, dan juga cantik. Siapa yang tidak ingin menikahkan anak lelakinya dengan gadis seperti itu?

******

The Wedding.

Shin-Hae hampir menangis saat melihat pantulan dirinya sendiri dari cermin besar yang tersedia di kamar Kyuhyun yang kini telah berubah menjadi ruangan untuk berhias. Inikah akhir masa lajangnya? Melepasnya begitu saja hanya karna sebuah kesalahpahaman. Dan gilanya, yang akan dinikahinya adalah satu-satunya pria yang tidak ingin dinikahinya.

Seorang wanita paruh baya yang terlihat sangat anggun dengan dress berwarna tosca lembut sedang memberikan sentuhan terakhir pada bibir Shin-Hae untuk diberi pewarna berwarna merah pudar yang sangat pas dengan bibirnya yang selalu terlihat pucat.

“Selesai.” Gumam wanita itu dengan nada puas setelah melihat hasil karyanya sendiri.

Shin-Hae tersenyum lembut kepada wanita itu sebagai pengganti ucpan terimakasih. Dan kini dia kembali melirik kearah cermin, tempat dimana dia melihat pantulan seorang gadis yang tidak dia kenali wajahnya. Wajah itu terlihat sedikit bercahaya akibat polesan make up yang memang jarang sekali singgah diwajahnya. Eyeliner berwarna hitam pekat menghiasi kelopak matanya, sebuah alat pun berhasil membuat bulu mata gadis itu terlihat lebih lentik dari biasanya. Gadis itu mengenakan softlens berwarna hitam yang memberikan efect pupil matanya terlihat lebih besar. Blush on membuat pipi gadis itu memerah, terlihat seperti merona setiap saat. Dan yang terakhir bibir pucatnya telah berganti warna menjadi merah pudar. Siapa gadis itu? Bahkan Shin-Hae sendiri hampir tidak mengenali dirinya sendiri yang saat ini sedang dia pandangi. Terlalu cantik untuk diakui sebagai Shin-Hae.

Gaun berwarna putih gading yang dibelinya kemarin bersama Kyuhyun telah dia kenakan, telah dikenakan bersama dengan aksesoris-aksesoris pendukung lainnya yang membuatnya terlihat seperti mempelai wanita sungguhan. Astaga, dia benar-benar akan menikah sebentar lagi. Apakah seperti ini pernikahan impiannya? Tidak, bukan seperti ini. Ini jauh dari apa yang dia bayangkan selama ini.

Pintu kamar Kyuhyun tiba-tiba terbuka, Shin-Hae mengintip dari cermin yang beruntungnya menghadap kearah pintu tersebut, dan tak lama muncul sesosok wanita cantik lainnya. Dia tau siapa wanita itu. Bagaimana ini? Ini adalah kali pertama mereka bertemu. Astaga, dimana Kyuhyun?!

“Hai,” Sapa gadis itu dengan senyum manis terukir dibibirnya.

“Hai.” Jawab Shin-Hae seraya bangkit dari duduknya dan menoleh kearah wanita itu.

“Jadi kau yang bernama Kim Shin-Hae?” Tanyanya memastikan. Shin-Hae sedikit mengerutkan keningnya tapi tetap menganggukkan kepalanya sekalius tersenyum menjawab pertanyaan wanita itu.

“Ya, Eonnie.” Sial, Shin-Hae sama sekali lupa dengan kehadiran Cho Ah-Ra dikeluarga ini. Tapi bagaimana bisa gadis ini telah berada diKorea? Bukankah dia sedang berada di Yunani menyelesaikan kuliahnya?

Shin-Hae masih dalam pikirannya mengenai Ah-Ra, dia tidak sempat memperhatikan gerakan Ah-Ra yang tiba-tiba saja sudah memeluk tubuh Shin-Hae. Astaga, apa lagi ini. Ah-Ra memeluk tubuh Shin-Hae selama beberapa saat, hingga terdengar suara dengusan yang menandakan bahwa dia sedang tersenyum.

“Si bodoh itu memang tidak bisa ditebak.” Gumamnya pelan namun jelas Shin-Hae mendengar.

Ah-Ra melepas pelukannya lalu menatap wajah Shin-Hae lekat. Tersenyum beberapa saat hingga akhrirnya dia tersadar telah melupakan tujuannya datang menemui Shin-Hae. “Ah, kau sudah ditunggu. Ayo.” Ah-Ra menarik lengan Shin-Hae untuk dibawa keluar, tempat dimana dia akan mengucap sumpah pernikahan.

******

“Kau mendahuluiku.” Ujar Sungmin tampak sedih dengan nasibnya yang tak juga menemukan pendamping yang pas. Kyuhyun memutar matanya sebal saat hampir seluruh hyungnya berkata seperti itu. Jika pernikahan ini adalah pernikahan impiannya, mungkin dia akan tersenyum bangga saat seluruh hyungnya berkata seperti itu.

“Tapi .. Kenapa tamu yang hadir justru dari kalangan SMent? Apa teman istirmu tidak turut hadir?” Kali ini Donghae yang bertanya, dia masih memegang segelas anggur putih yang dari tadi disesapnya.

“Kau lupa kalau pernikahan ini dilakukan secara diam-diam? Bodoh, cari pertanyaan yang lebih masuk akal, hyung.” Hina Kyuhyun yang berhasil membuat Eunhyuk menertawakan Donghae saat dia jelas-jelas lebih tua dari Kyuhyun namun direndahkan seperti itu.

“Kau juga diam, Lee Hyukjae.” Sontak Eunhyuk menutup mulutnya.

Kyuhyun masih merasa kesal dengan seluruh Hyung-nya yang bersikap terlalu berlebihan. Apakah mereka lupa kenapa Kyuhyun bisa menikah hari ini? Bahkan mereka menyaksikan langsung adegan pemaksaan pernikahan yang terjadi di Dorm waktu itu.

Kyuhyun masih sibuk menggerutu sampai Sungmin menyenggol lengan Kyuhyun lalu memberitahukan bahwa Shin-Hae telah tiba. Kyuhyun menoleh, mendapati Shin-Hae dan Ah-Ra berjalan sambil berpegangan tangan. Sejak kapan Ah-Ra bisa menjadi akrab dalam waktu yang singkat?

Kyuhyun terus memandangi Shin-Hae tanpa pernah mengalihkan pandangannya. Entah apa yang membuat gadis itu terlihat berbeda. Mungkin gaun mahal yang dibelinya kemarin? Atau karna make up yang berhasil mengubah wajahnya terlihat lain dari biasanya? Yah, baiklah, Kyuhyun harus mengakui bahwa gadis itu memang terlihat cantik hari ini. Tapi dia mengatakan hal tersebut bukan karna dia mulai menyukai gadis itu. Gadis mana yang akan terlihat jelek ketika dia telah didandani habis-habisan dihari pernikahaannya? Ini konyol.

“Dia menatapmu, terus balik mentapanya Shin-Hae~ssi. Dia pasti akan terpesona dengan penampilanmu.” Bisik Ah-Ra yang masih menggenggam tangannya. Apa yang sebenarnya ada dipikiran Kakak perempuan pria itu? Terus balik menatapnya? Apa dia pikir aku sedang menatapi Kyuhyun? Astaga, kepalaku mulai sakit, gerutu Shin-Hae dalam hati.

Well, Kyuhyun memang terlihat cukup tampan dengan Tuxedo hitamnya, tapi itu bukan berarti dia mulai menyukai Kyuhyun hanya karna dia menyukai ketampanan Kyuhyun hari ini. Astaga, menyukai pria itu bahkan tidak pernah ada dalam daftar keinginanku.

Dua langkah lagi Shin-Hae telah berada dihadapan Kyuhyun dan juga seluruh artis SM yang turut hadir. Bahkan, kedua orang –Victoria dan Soohyun- itu pun turut hadir. Apakah mereka tidak akan bunuh diri sepulang dari sini?

“Sudah ku duga, kau memang cantik, Shin-Hae~ssi.” Ucap Siwon dengan mata yang berbinar dengan senyum penuh rahasia. Siwon memang sudah menunjukkan ketertarikannya pada Shin-Hae sejak pertama kali Shin-Hae memperkenalkan diri bahwa dia adalah anggota baru di Fansite resmi Super Junior. Dan jangan harap Shin-Hae membalas perasaan pria itu. Terpikirkan untuk menyukainya saja tidak.

“Terimakasih,” Jawab Shin-Hae datar, tidak ada ketertarikan sama sekali. Yah, gadis itu memang tidak akan pernah tertarik dengan member Super Junior. Bagaimana bisa dia tertarik dengan orang yang dibencinya mati-matian? Jadi, dia hanya tersenyum untuk menghormati ucapan Siwon.

Kyuhyun melirik dengan pandangan sebal kearah Shin-Hae dan Siwon secara bergantian. Kyuhyun mengamati gadis yang akan dinikahinya dari atas hingga bawah. Apa menariknya gadis ini bahkan bisa membuat Siwon menyukainya, gerutu Kyuhyun dalam hati. Mata Kyuhyun kini teronggok pada jari tangan kiri gadis itu. Astaga! Kyuhyun menarik Shin-Hae ketempat yang lebih sepi, menyudutkan gadis itu lalu menatapnya dengan raut wajah khawatir.

“Kita melupakan cincin pernikahan.” Ucap Kyuhyun.

“Astaga! Kau ini benar-benar bodoh atau pura-pura bodoh huh, hal sepenting itu bisa kau lupakan?!” Teriak Shin-Hae emosi, dia mulai gusar.

Shin-Hae memikirkan cara bagaimana dia bisa mendapatkan cincin pernikahan dalam waktu 5 detik. Shin-Hae terus berpikir keras hingga matanya menangkap jari-jari Kyuhyun yang telah dilingkari cincin dan beruntungnya dia memiliki dua.

Shin-Hae menggenggam kedua tangan Kyuhyun dan menunjuk cincin yang dipakai pria itu. “Kita pakai ini saja.” Shin-Hae melepas satu buah cincin yang melingkar dijari kelingking tangan kanan Kyuhyun. Setelah terlepas, dia menggunakan cincin itu di jari manis tangan kirinya, dan beruntungnya ukuran cincin itu pas untuk jari manis Shin-Hae.

“Dan cincinmu yang itu.” Shin-Hae menunjuk satu buah cincin yang masih melingkar dijari manis tangan kiri Kyuhyun.

“Kau gila?! Itu cincin hiasan.” Bentak Kyuhyun sambil menunjuk motif cincin tersebut yang memang sama sekali tidak terlihat seperti cincin pernikahan, bahkan terlihat seperti cincin yang biasa dipakai penyanyi rock. Ukirannya sangat kacau.

“Berisik! Pakai saja dulu. Pernikahan tolol mana yang tidak menggunakan cincin sebagai tanda pengikat, huh. Lagipula semua ini salahmu yang tidak menyiapkan segala sesuatunya dengan benar.”

Kyuhyun baru saja ingin membalas perkataan Shin-Hae, namun kedatangan Ibu Kyuhyun membuat Kyuhyun kembali menutup mulutnya.

“Pernikahan akan dimulai.” Ibu Kyuhyun menghampiri Shin-Hae dan juga Kyuhyun saat Pendeta sudah berdiri didepan altar menunggu kehadiran kedua pengantin.

Jantung Shin-Hae mulai berdebar lebih kencang dari biasanya. Oh, ya ampun, apakah dia akan benar-benar menikah? Apakah dia akan benar-benar mengucap sumpah pernikahan? Shin-Hae mulai tegang, peluh-peluh keringatnya mulai menghiasi kening indahnya.

Shin-Hae berniat menghapus peluh-peluh keringat dikeningnya dengan telapak tangan, namun gerakan tangannya dihentikan oleh Kyuhyun “Jangan menyentuh apapun, make up mu terlalu indah untuk dihancurkan.” Kyuhyun menurunkan tangan Shin-Hae lalu digenggamnya, memberikan kehangatan yang luar biasa terasa nyaman saat kulit Kyuhyun menyentuh kulit Shin-Hae.

Shin-Hae sempat menahan napas saat Kyuhyun tak memperdulikan teriakan beberapa wanita karna Kyuhyun menggenggam tangannya, dia tetap menggenggam tangan Shin-Hae hingga mereka tiba didepan altar.

Dan janji pernikahan pun terucap dengan penuh keterpaksaan.

******

“Ini,” Ah-Ra menyodorkan sebuah kunci pada Kyuhyun dan juga Shin-Hae yang baru saja selesai mengganti pakaian mereka.

Kyuhyun dan Shin-Hae saling melirik dengan penuh tanda tanya. Sebuah kunci! Demi Tuhan, kedua orang ini sama sekali tidak tolol. Jadi dia tau apa maksud dari Ah-Ra menyodorkan sebuah kunci pada sepasang suami istri yang baru saja menikah.

“Aku membeli Apartment baru, jadi yang lama sudah tidak kutinggali. Kalian gunakan saja. Anggap ini sebagai hadiah pernikahan.”

Bingo!

Kyuhyun baru saja ingin melontarkan penolakan, namun suara Ayahnya yang terdengar mengerikan menyambangi telinga Kyuhyun. “Terima saja, Apartment Ah-Ra tidak terlalu jauh dari Dorm. Kau tidak harus kembali kerumah setiap hari untuk menemui istrimu. Begitu juga dengan kau,” Tatapan Ayah Kyuhyun kini beralih pada Shin-Hae. “Universitasmu tidak terlalu jauh dari Apartment Ah-Ra.”

Diberikan petuah seperti itu oleh Ayahnya, siapa yang akan berani menolak? Akhirnya Kyuhyun dan Shin-Hae serempak menganggukkan kepala mereka untuk menyetujui. Sekali lagi, hidup mereka akan benar-benar suram jika hanya mereka yang tinggal berdua didalam satu tempat.

******

Shin-Hae melempar tubuhnya diranjang dengan perasaan lelah, otaknya memikirkan cara terbaik untuk tetap menjalani hidupnya tanpa gangguan. Dia tidak mungkin hidup seperti ini, seperti telah direncanakan oleh seseorang. Tertangkap basah, menikah, dan tinggal bersama, siapa yang menginginkan hidup seperti itu?

Flat. Ah, benar. Mungkin menyewa sebuah flat akan lebih baik. Pikir Shin-Hae setelah mengingat bahwa apartment ini jaraknya tidak terlalu jauh dari Universitasnya, dan disekitaran Universitasnya terdapat banyak sekali flat untuk para mahasiswa. Dengan seperti itu, dia bisa mengunjungi apartment ini kapan saja, toh Kyuhyun tidak akan tinggal ditempat ini. Dia memiliki Dorm yang siap menampungnya.

Kyuhyun baru saja masuk kedalam kamar dengan dua koper besar didalam genggamannya. Ya, mereka baru saja tiba di sebuah apartment yang dimaksud Ah-Ra kemarin. Orangtua Kyuhyun seperti mengusir mereka untuk cepat-cepat pergi dari sana dan menempati apartment milik Ah-Ra. Jadi, apalagi yang bisa mereka lakukan selain pindah?

“Kau pikir apa yang sedang kau lakukan, huh. Bantu aku!” Bentak Kyuhyun saat dia tidak terima mengangkat dua buah koper besar milik Shin-Hae yang beratnya memang tak kira-kira. Entah sejak kapan dia mengisi kopernya dengan barang-barang kesayangan yang jumlahnya hampir ratusan.

“Aigoo~ Suami, kau tidak boleh seperti itu kepada istrimu.” Ucap Shin-Hae dengan nada manja yang sangat dibuat-buat, membuat Kyuhyun menatap Shin-Hae dengan rasa penuh ketidak percayaan.

“Cih, menjijikan.” Gerutu Kyuhyun sambil meneruskan pekerjaannya memindahkan barang-barang mereka dari pintu depan hingga kamar. Jika jarak dari pintu depan hingga kamar hanya beberapa centi Kyuhyun tidak akan mengeluh. Sialannya, Apartment Ah-Ra lebih luas dari perkiraannya.

Mau tak mau Shin-Hae ikut membantu Kyuhyun membawa beberapa barang yang mereka bawa, dengan enggan Shin-Hae mencoba membawa satu buah koper yang terlihat tidak terlalu besar namun ternyata beban didalamnya melebihi apa yang dia perkirakan.

“Astaga, koper kecil ini milik siapa?!” Gerutu Shin-Hae kesal yang tak berhasil membawa koper tersebut.

“Itu milikmu juga, bodoh. Perlengkapan kameramu.” Kyuhyun mendorong kepala Shin-Hae dengan jari telunjuknya hingga kepala gadis itu terdorong kebelakang lalu mengambil alih koper tersebut. “Ternyata tidak berguna juga kau ikut membantu.” Cibir Kyuhyun.

Shin-Hae terlihat sedikit canggung saat mengetahui koper itu ternyata miliknya juuga. Tapi, sejak kapan aku memiliki koper berwarna biru? Aku sangat membenci warna biru. Jadi aku tidak akan pernah membeli sesuatu dengan warna tersebut.

“Milikku?” Gumam Shin-Hae sedikit tercenung.

“Sudahlah, sekarang giliranmu membersihkan apartment ini. Ingat, pekerjaan seorang Istri tidak jauh berbeda dari tukang bersih-bersih.” Kyuhyun mendorong penyedot debu yang dia temukan didekat dapur kearah Shin-Hae. Gadis itu terkesiap hebat dengan apa yang baru saja pria pintar itu katakan. Apa? Seorang istri tak jauh berbeda dari tukang bersih-bersih?

“Kau sudah gila atau apa, huh? Istri tidak lebih dari seorang tukang bersih-bersih? Lalu bagaimana dengan status Ibumu, huh? Hah, aku sama sekali tidak menyesal menjadikanmu satu-satunya pria yang ingin kubenci seumur hidup.” Shin-Hae melempar tatapan paling sadis yang dimilikinya, mengalahkan tatapan mata Kyuhyun yang sebenarnya sudah terlihat menakutkan. Yah, jika bisa disimpulkan, mereka adalah pasangan paling menakutkan diabad ini.

Kyuhyun mengalah, menutup matanya sejenak lalu kembali menatap Shin-Hae dengan tatapan yang lebih tenang dari sebelumnya. “Baiklah, kita harus mengatur segala sesuatunya. Kemari.” Kyuhyun menuntun Shin-Hae menuju ruang santai yang telah tersedia satu buah sofa nyaman berwarna hitam pekat yang langsung menghadap kearah TV LCD super besar yang menggantung.

“Kau tau jadwalku seperti apa, dan aku juga tau kau seorang mahasiswi. Jadi kupastikan kau tidak akan bisa selalu mengurus tempat ini, jadi…” Belum selesai Kyuhyun berbicara, dengan sangat tidak tau dirinya Shin-Hae menyelah ucapan Kyuhyun.

“Aku akan menyewa flat.” Ucap gadis itu terlalu percaya diri, membuat Kyuhyun tersentak mendengarnya. “Disekitar Universitas ku terdapat banyak flat yang disediakan untuk para mahasiswa. Jarak dari Universitas ke apartment ini tidak terlalu jauh, ditempuh dengan berjalan kaki pun sampai. Dan begitu juga dengan jarak dari apartment ke Dorm tidak terlalu jauh, kan? Aku tau kau seorang bintang besar yang mempunyai setumpuk jadwal super padat, jadi aku tidak akan memaksamu untuk selalu pulang ke apartment ini. Jadi, agar kita seimbang, lebih baik tidak ada yang menempati apartment ini. Jika orangtua kita ingin berkunjung, barulah kita gunakan apartment ini. Bagaimana?”

Kyuhyun terdiam sejenak, menimbang usulan Shin-Hae matang-matang. Perkataan gadis itu ada benarnya. Dia akan jarang sekali kembali ke apartment, karna kehidupannya sebagian besar memang dihabiskan di Dorm. Jika gadis itu tetap meninggali apartment ini, mungkin dia akan kesepian. Sendirian diapartment yang cukup megah memang membosankan.

Tapi entah mengapa, Kyuhyun merasa ada yang salah dengan usul Shin-Hae. Seperti bukan sebuah gagasan yang benar. Apakah karna seorang suami dan istri tidak tinggal disatu tempat? Tapi, bagaimanapun juga mereka bukan sepasang suami istri yang normal, kan?

“Aku memang jarang sekali bisa meninggalkan Dorm, tapi aku akan mengusahakan untuk tetap berkunjung ke apartment ini satu atau dua hari sekali. Jika kau tetap ingin menyewa Flat, itu terserah padamu.” Ucap Kyuhyun tegas.

Kali ini, Shin-Hae yang merenung mendengar perkataan Kyuhyun. Dia seperti merasa berdosa telah mengatakan dia ingin menyewa sebuah flat. Persetan dengan semuanya, Shin-Hae akan tetap menyewa flat, tidak perduli bagaimana dengan pria itu. Toh, dia hanya akan mengunjunginya satu atau dua hari sekali, kan? Tidak meninggali tempat ini.

“Baiklah jika kau menginginkan seperti itu. Aku juga akan berusaha mengunjungi tempat ini satu atau dua hari sekali. Mungkin kita hanya akan meninggali tempat ini sebagai tempat beristirahat dan tempat untuk makan, mungkin?” Kyuhyun mengangguk membenarkan ucapan Shin-Hae. Mungkin seperti ini lebih baik. Setidaknya mereka masih bisa bertemu satu sama lain.

“Sepakat kalau begitu.” Kyuhyun menjulurkan tangannya kearah Shin-Hae untuk berjabat, dengan senang hati Shin-Hae menerimanya dan mereka saling berjabatan tangan.

******

Eunhyuk yang saat itu sedang duduk bersantai dengan earphone yang tersambung pada iPod miliknya, terkejut melihat Kyuhyun datang seorang diri dengan sebuah tas besar yang dia bawa.

“Yak, kau sedang apa?” Tanya Eunhyuk seraya melepas earphone dari telinganya.

“Kau melihat aku sedang apa, huh?” Balas Kyuhyun sinis.

“Dimana istrimu?” Eunhyuk mendekat, memberi bantuan yang sebenarnya hanya sekedar basa basi. Si monyet itu memang selalu seperti ini, berpura-pura baik dengan maksud tertentu.

“Kau pikir aku akan membawanya kesini? Kau berharap aku dikeluarkan dari Super Junior dan mati ditangan fansku?” Sekali lagi ke-sinisan Kyuhyun membuat Eunhyuk menahan napas.

“Sensitif sekali.” Gerutu Eunhyuk sambil membantu Kyuhyun membawa koper besar miliknya. Pikiran Eunhyuk sama sekali tidak berarah pada ‘Kyuhyun meninggalkan Shin-Hae sendiri dirumah dan berniat tinggal masing-masing’ jika sampai pikiran itu terlintas diotak Eunhyuk, maka habislah Kyuhyun. Seluruh member bahkan seluruh dunia tau akan mulut pintar Eunhyuk yang sama sekali tidak bisa menjaga sebuah rahasia.

“Ah, besok kita akan menjemput Heechul. Kau ikut, kan?” Tanya Eunhyuk mengganti topik, berusaha mencairkan suasana.

“Memangnya ada sesuatu yang bisa ku ingkari jika sudah berurusan dengan nama SMEntertaiment?”

Eunhyuk kali ini lebih memilih menutup mulutnya rapat-rapat dan tak berusaha berbicara lagi. Berurusan dengan magnae yang satu ini memang membuat sakit kepala.

******

Shin-Hae merenung didalam kelas memikirkan flat yang akan dia sewa. Jika dia benar-benar menyewa sebuah flat, apakah dia akan hidup dengan damai? Karna seluruh keluarganya tau bahwa dia tinggal dengan Cho Kyuhyun. Jika dia tertangkap basah tinggal terpisah dengan Kyuhyun, dia akan habis ditangan ibunya. Ah sial, untuk sekedar dibayangkan saja sudah sangat menakutkan.

Tapi dia tidak mungkin tinggal dengan Kyuhyun. Dia sangat tau bagaimana mengerikannya fans fanatik pria itu. Mereka bahkan telah mengantongi password apartment milik Kyuhyun pribadi, jadi mereka bisa leluasa memasuki apartment tersebut, itulah mengapa Kyuhyun menjual apartmentnya. Bagaimana jika fans nya mengetahui bahwa Kyuhyun tinggal dengan seorang wanita yang telah berstatus sebagai istrinya? Ah, gila. Ini gila!

Shin-Hae mengacak rambutnya frustasi dan meringis hampir menangis meratapi nasibnya yang terlalu sial. Shin-Hae masih saja bertanya pada dirinya sendiri, Kenapa harus kamar Kyuhyun yang dimasukinya waktu itu. Gadis itu terus merutuki kebodohannya sepanjang hari.

“Yak, Kim Shin-Hae.” Sebuah suara yang memanggilnya mendekat kearah Shin-Hae berada. Siapa lagi kalau bukan Minyeong. Si setan pengganggu hidupnya. Dan wanita ini adalah contoh nyata fans fanatik Kyuhyun yang rela dan siap melakukan apapun untuk Cho Kyuhyun-nya.

“Mwo,” Balas Shin-Hae malas.

“Apa kau akan meliput Super Junior menjemput Kim Heechul?”

Pertanyaan Minyeong spontan membuat Shin-Hae terduduk dengan tegak mengingat bahwa dia masih memiliki jadwal untuk meliput Super Junior sore ini. Rencananya untuk pindah ke flat hari ini kembali tertunda karna pekerjaannya yang jelas memakan waktu.

“Aish, Super Junior-mu itu menyusahkan!” Teriak Shin-Hae frustasi sambil mengacak rambutnya kesal.

“Super Junior-ku itu tampan. Titipkan salamku pada Kyuhyun, ara.” Ucap Minyeong manis dengan tatapan paling menjijikan yang jelas sangat dibuat-buat.

******

Shin-Hae kembali ke Apartment untuk mengambil peralatan kameranya didalam koper kecil berwarna biru. Biru! Shin-Hae membenci warna biru. Pasti koper ini milik Kyuhyun. Karna Shin-Hae yakin, dia sama sekali tidak memiliki koper berwarna biru.

Setelah berhasil menemukan koper tersebut didalam kamarnya, gadis itu mulai tenggelam dengan kameranya yang perlu dia siapkan untuk dibawa nanti. Beberapa detik kemudian, suara dentingan pada tombol pengaman Apartment berbunyi, menandakan ada seseorang yang sedang menekan kombinasi angka sebagai password untuk memasuki Apartment. Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun.

“Oh, kau belum pindah?” Tanya Kyuhyun terkejut mendapati Shin-Hae tengah duduk dilantai dekat ranjang dikamar dengan kamera didalam genggamannya.

“Batal karna kau.” Gerutu Shin-Hae sebal, sambil terus membersihkan kameranya dan juga memasangi lensa yang sesuai.

Shin-Hae merasa kebingungan karna tak mendapat umpatan balasan dari Kyuhyun, jadi dia mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kamar dan juga ruangan yang bisa dilihatnya dari kamar untuk mencari keberadaan Kyuhyun.

Baru saja dia ingin beranjak bangun dari duduknya, Kyuhyun memasuki kamar hanya dengan memakai celana jeans hitamnya tanpa atasan yang menutupi tubuhnya yang jelas-jelas sangat dia jaga agar orang lain tak melihatnya.

Shin-Hae melongo dengan mulut sedikit terbuka memandangi pemandangan langka yang diinginkan para fansnya. Astaga, pria itu benar-benar tak terduga.

“Yak, kalau kau lupa aku ini bagian dari fansite Super Junior yang diberi hak untuk mengupload apapun yang berkaitan denganmu dan grupmu. Kau tidak takut aku akan mem-photo tubuh telanjangmu dan akan ku upload di website? Ini akan menjadi berita besar.” Ucap Shin-Hae pelan, bahkan sangat pelan. Masih tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya saat ini.

“Kau tidak akan berani. Jika kau melakukannya, kau berarti siap untuk mati. Kau tau bagaimana fanatiknya fansku. Websitemu akan diserbu ribuan pertanyaan tentang bagaimana bisa seorang admin mendapatkan photo ku tanpa busana didalam kamar pula. Kau tau apa yang akan mereka pikirkan. Dan kiamatmu akan datang hari itu juga.” Kyuhyun menunjukkan senyum sinisnya sambil kembali mengenakan kemeja baru.

Shin-Hae terdiam, tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia benar, semua yang berkaitan dengan Super Junior memang membahayakan. Sial, boyband ini benar-benar menyusahkan. Aku semakin membencinya. Membenci mereka –para fans- yang begitu bodoh memuja pria-pria tidak jelas hingga mereka rela mengeluarkan airmata hanya untuk mengagumi talenta dan wajah member Super Junior. Astaga, seperti tidak ada yang lebih pantas untuk dikagumi saja.

“Kau akan meliput kembalinya Heechul, kan?” Suara Kyuhyun menghancurkan lamunan Shin-Hae.

“Hmm.” Gumam Shin-Hae membenarkan.

“Ikut denganku saja, aku membawa mobil sendiri. Tujuan kita sama, bukan? Anggap saja aku sedang memainkan peran seorang suami sungguhan yang mengantar istrinya bekerja.”

Deg!

Shin-Hae menahan napasnya sejenak. Peran seorang suami sungguhan yang mengantar istrinya bekerja. Astaga, itu hanya sebuah perkataan yang tak berarti apa-apa. Tapi kenapa terdengar mengharukan? Sial, perasaan apa ini.

“Cepat, aku tidak ingin terlambat.” Bentak Kyuhyun saat Shin-Hae tak bergeming.

“Araseo!” Shin-Hae memutar matanya kesal saat Kyuhyun dengan berani membentaknya. Ini adalah kali pertama ada seseorang yang berani membentak Shin-Hae selain Minyeong. Apakah dia tidak tau bagaimana tabiat gadis ini? Shin-Hae memakluminya karna statusnya sekarang adalah seorang istri sah dari Cho Kyuhyun. Bagaimanapun juga dia harus menghormati suaminya.

******

Kyuhyun mengendarai Audi A7 nya dengan Shin-Hae yang duduk dengan tenang tepat disamping Kyuhyun. Mereka menikmati perjalanan dalam diam, bahkan tidak ada basa-basi.

Pasangan suami istri macam apa mereka ini. Benar-benar pernikahan yang sangat konyol.

Satu jam kemudian mereka tiba, tempat dimana mereka akan bertemu dengan Heechul. Kyuhyun menghentikan mobilnya dari kejauhan, tempat yang cukup sepi dan pastinya tidak terdapat satu orangpun. “Turun,” Perintah Kyuhyun tanpa melihat kearah Shin-Hae sama sekali.

Shin-Hae mengerti dengan alasan Kyuhyun menurunkannya jauh dari lokasi tempat itu berada. Yah, jangan lupakan soal fans Kyuhyun yang sama gilanya dengan Kyuhyun. Ah, benar-benar menyusahkan.

Dengan malas, Shin-Hae membuka pintu mobil berniat untuk keluar, namun gerakannya terhenti saat Kyuhyun memakaikan topi hitam yang dipakainya sedari tadi pada Shin-Hae. “Diluar mulai turun hujan, pakailah.” Suara Kyuhyun terdengar sedikit serak.

Shin-Hae tersadar dari diamnya beberapa detik setelahnya. Tanpa berkata apapun Shin-Hae turun dari mobil dan membanting pintu mobil dengan sedikit berlebihan. Astaga, apa yang dilakukan pria itu, sih!

Ini adalah kali kedua jantungnya berulah hanya karna perlakuan Cho Kyuhyun yang sebenarnya tidak bisa dibilang spesial. Dia hanya melakukan hal yang sederhana, yang mungkin akan dilakukan ribuan pria lainnya jika berada didekat Shin-Hae. Ini adalah hal yang sangat wajar. Sialan, Cho Kyuhyun sialan.

******

Heechul pun menampakkan wujudnya dibarengi dengan teriakan fans yang menggema.

!oE78vL96

Shin-Hae tak bisa menutup telinganya karna dia sedang membidik menggunakan kameranya, berharap bahwa semua orang yang berada disini tiba-tiba kehilangan suaranya. Mungkin seperti itu lebih baik. Dan siapa sebenarnya pria ini? Well, Shin-Hae menjadi bagian dari fansite setelah pria itu menjalanakan kewajiban militernya, jadi jelas saja Shin-Hae tak mengenal pria itu.

Menit-menit berharga bagi para fans, dan menit-menit membosankan bagi Shin-Hae terlewatkan begitu lambat. Pria itu terlalu banyak bergaya didepan kamera, jadi Shin-Hae tak bisa putus mengabadikan moment tersebut. Ini demi uang demi uang demi uang, bertahanlah Shin-Hae~ssi, gerutu Shin-Hae dalam hati menyemangati dirinya sendiri. Jika bukan karna bayarannya, Shin-Hae tidak akan pernah sudi melakukan hal ini secara Cuma-Cuma seperti yang dilakukan fans-fans pria itu.

Dan akhirnya acara menyebalkan itupun berakhir.

Seperti biasa, Shin-Hae harus melaporknan hasil bidikan dan juga rekaman yang dibuatnya. Ini adalah hal paling menyebalkan lainnya, karna dia harus menghadap pada seluruh member Super Junior untuk meminta persetujuan. Dan juga karna statusnya saat ini. Demi Tuhan, seluruh member Super Junior telah mengetahui statusnya sebagai istri sah Cho Kyuhyun, dan bahagialah mereka dapat mencemooh Shin-Hae habis-habisan.

“Nugu?” Tanya Heechul heran dengan kehadiran Shin-Hae yang sama sekali tak membuat member lainnya terkejut.

“Ah, dia itu salah satu admin di Fansite resmi kita, Hyung.” Jawab Ryeowook yang kebetulan sedang berada disamping Heechul. Shin-Hae tersenyum palsu kearah Heechul yang dibalas dengan cengiran lebar pria itu kearah Shin-Hae.

“Ah, begitu rupanya.” Heechul masih memandangi Shin-Hae dengan intens, diselipkannya senyuman kecil dibibirnya, membuat Shin-Hae risih dengan tingkah laku pria itu.

“Kau cantik juga, tidak berniat menjadi member ke-10 di So Nyuh Shi Dae?” Canda Heechul yang sama sekali tidak lucu dan semakin merusak mood gadis itu.

“Ha-ha-ha lucu sekali.” Balas Shin-Hae dengan tatapan jijik yang sangat kentara. Heechul melebarkan matanya melihat tingakh gadis itu, karna ini adalah kali pertama dia melihat reaksi wanita yang sama sekali tidak akrab terhadapnya. Jika dia memberi pujian tersebut pada fans-nya, mungkin fans tersebut akan jatuh pingsan karna mendengar pujian yang begitu menyanjung dan juga senyuman yang begitu mematikan dan menyilaukan. Cukup aneh, tapi seperti inilah tipe wanita idamanku, gumam Heechul dalam hati.

“Hyung, jangan ganggu dia. Dia itu istri Kyuhyun.” Teriak Eunhyuk dari belakang.

“Ah begitu, pantas sa…” Ucapan Heechul terhenti saat menyadari perkataan dari Eunhyuk, dengan gerakan super cepat Heechul menoleh kearah Eunhyuk sambil melebarkan matanya sempurna lalu berkata,

“APA? ISTRI SIAPA?!”

TBC

 

Oke ini terakhir kali publish

Setelah sidang aku mau lanjutin FF aku yang terlantar

Giliran FF ini yang aku telantarin

Aku sebel sebenernya sama FF ini

Entah kenapa aku ngerasa FF ini alay banget

Dari segi cerita, penokohan, semuanya murahan, banyak dipake orang

Kalo ga aku lanjutin gapapa ya? :p