Korea University, Jochiwon, South Korea

13.01 AM

Duduk bersantai dibawah pohon rindang yang terdapat dihalaman belakang Universitas Korea adalah tempat ternyaman yang pernah ditemui Shin-Hae selama dia berada digedung megah tempatnya menimba ilmu ini. Tidak perlu seorang teman untuk menemaninya duduk ditempat ini. Hanya perlu MP3 player dan komik yang berada digenggamannya sudah cukup

Ini sudah masuk jam kuliah lanjutannya setelah menyelesaikan satu mata kuliah sebelumnya. tidak berniat beranjak sama skali sampai komik yang baru saja dibelinya habis dibaca sampai lebar paling akhir. Dia terlalu senang untuk menyadari bahwa mata kuliah yang akan dia lewati tidak terlalu penting didalam SKS yang dia ambil

Aroma segar tanah yang sehabis diguyur hujan membuat penciuman gadis itu terasa nyaman, membuat satu alasan lagi untuk tetap tinggal dibawah pohon besar yang sudah menjadi markasnya sejak dulu. Sampai akhirnya seseorang duduk disampingnya dengan gusar dan langsung berbaring begitu saja disampingnya. Membuat gadis itu menoleh dengan ekspresi tak suka karna ritualnya menyenangkan diri terganggu

Dengan satu gerakan cepat Shin-Hae melepas headset yang sedang bertengger dikedua telinganya “sedang apa kau ?” Shin-Hae mengerutkan keningnya

“hanya mengikuti apa yang kau lakukan. menikmati nikmatnya membolos satu mata kuliah” ucap pria bernama Lee Donghae yang berstatus sebagai sahabat Shin-Hae. Donghae menutup matanya dan tersenyum

“cih! lakukan saja sesukamu” Shin-Hae tidak memperdulikan Donghae dan mulai kembali memasang headset yang dia lepas tadi dan kembali tenggelam kedalam komik yang sedang dibacanya

“ah benar!” seperti baru menyadari sesuatu, Lee Donghae dengan gerakan cepat membangunkan tubuhnya lalu duduk tepat disamping Shin-Hae dengan tatapan mata focus pada Shin-Hae

“kau tau tidak benda apa yang biasanya diberikan laki-laki jika ingin mengutarakan perasaannya ?” Donghae menatap Shin-Hae dengan tatapan memohon. Entah untuk apa Donghae mengeluarkan ekspresi seperti itu. Karna ia tau, kegiatan yang dia lakukan akan sia-sia mengingat betapa bodohnya wanita dihadapannya dengan hal-hal yang berbau pasangan sok romantis seperti itu

“molla” jawab Shin-Hae singkat, Shin-Hae terlalu sibuk mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti irama musik yang sedang mengalun dikedua telinganya

“kau benar-benar bukan wanita, kau tau ?” ucap Donghae geram sambil mengalihkan pandangannya kearah lain dengan tatapan tak puas

“sudah tau aku wanita, untuk apa kau menanyakanku hal-hal yang berbau lelaki. Pertanyaanmu salah, bodoh! Seharusnya kau bertanya ‘kau tau tidak benda apa yang biasanya diterima wanita jika lelakinya mengutarakan perasaannya’ begitu”

“sama saja ! jadi cepat, katakan padaku”  Donghae melipat kedua tangannya didepan dadanya, bersiap menampung segala kata-kata yang kelar dari mulut Shin-Hae

“entahlah, aku kurang yakin”

“mwoya ?!! kau tidak tau ? aish! Aku benar-benar salah orang” Donghae kembali berbaring dengan perasaan sedikit kesal melihat Shin-Hae terkekeh geli. Tapi tak lama Donghae kembali duduk dan mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya

“ini, jika kau tidak datang ku bunuh kau” Donghae menyodorkan sebuah kartu kecil berwarna peach kearah Shin-Hae

“apa ini ?” tanya Shin-Hae dengan kening berkerut

“keponakanku ulang tahun, aku mengundang beberapa sahabatku. Dan kau menjadi salah satunya”

******

“Michyenom!! Kau memaksaku untuk mengenakan gaun seminim ini ? otak mu tidak waras, Lee Donghae!” teriak Shin-Hae gusar saat mereka sudah sampai diruang ganti yang berada dilantai 2 rumahnya

“jebalyo~ keponakanku benar-benar menyukaimu, kau tau itu bukan ?” Shin-Hae terdiam mendengar ucapan Donghae. Keponakannya yang bernama Lee Jung Hwa bahkan pernah menyatakan perasaannya pada Shin-Hae secara terang-terangan didepan kedua orang tuanya. Dan sudah bersiap untuk melamar Shin-Hae jika dia sudah cukup umur untuk menikah. Namun sangat disayangkan, umur keponakan Donghae masih sekitar 5 tahun, dan Shin-Hae menganggap ini semua hanya sebuah lelucon kecil. Namun tidak disangka, perasaan yang dirasakan keponakan Donghae pada Shin-Hae sudah mendalam

“Jung Hwa ? apa … dia benar-benar memintanya ? … maksudku … ini pesta anak kecil, bukan party yang biasanya diadakan orang dewasa, dan aku harus memakai ini ?” Shin-Hae mengangkat baju yang dimaksud Donghae sedarii tadi. sebenarnya baju tersebut tidak terlalu memperlihatkan bagian-bagian yang memang seharusnya tidak untuk diperlihatkan. Hanya saja Shin-Hae sedikit risih dengan pendeknya rok tersebut, dan tentu saja dia juga harus memakai high heels sebagai alas kakinya. Tidak mungkin jika dia memakai sepatu kets yang saat ini sedang dipakainya

“hanya sekaliiii saja .. jebal~ dan ini bukan gaun, bodoh! Kau tidak lihat ? baju ini menyerupai seragam sekolah” Donghae menangkup kedua tangannya didepan dada sebagai tanda memohon

“araseo araseo! Aku akan pakai. Tapi hanya sebentar, sampai Jung Hwa sudah cukup melihat wajahku hadir dipestanyadan jangan harap aku akan memakai high heels, aku akan tetap memakai sepatu kets ku”

******

“waaahhh, noona kau cantik sekaliii” Jung Hwa berlari kecil kearah Shin-Hae yang sudah mengenakan baju yang diminta oleh anak lelaki kecil yang sedang berlari kearahnya ini. Benar-benar diluar dugaan, anak sekecil ini sudah berani memintaku mengenakan baju seperti ini. Bagaimana besarnya nanti ?

“aigooo~ Jung Hwa-ah saengil chukae~ kau tampan sekali malam ini” Shin-Hae membungkukkan badannya menyejajarkan tinggi tubuhnya dengan Jung Hwa lalu mencubit hidung dan kedua pipi Jung Hwa bergantian

“geurae! Karna aku akan menjadi pendamping noona, jadi aku harus tampan” Jung Hwa berbicara dengan nada yang masih cadel, membuat Shin-Hae tertawa mendengarnya

“ah iya, noona belum membawakan kado untukmu, bagaimana kalau besok kita membelinya bersama ?” Shin-Hae mengabaikan ucapan Jung Hwa barusan dan beralih ketopik lain

“baiklah!” Jung Hwa tersenyum lebar menunjukkan deretan putih giginya yang rapih

“Jung Hwa-ah” terdengar suara lelaki dari belakang mereka yang memanggil nama Jung Hwa. Saat mereka berbalik, terlihatlah sesosok namja bertubuh tinggi mengenakan kemeja kotak-kotak hitam yang seluruh kancingnya sengaja tidak dipasang dan mengenakan kaus putih polos didalamnya. Lengan kemeja yang dipakainya dilipat hingga batas siku yang menunjukkan warna putih tubuhnya. Sebagai bawahannya dia memakai celana panjang berwarna hitam dan sepatu kets berwarna putih. Sangat tampan

“hyung” Jung Hwa berlari kearah lelaki tinggi tadi dan meninggalkan Shin-Hae sendiri yang masih terpukau dengan ketampanan yang dimiliki pria dihadapannya itu. Apa dia manusia ? bagaimana mungkin ? istilah yang sering kudengar manusia tidak pernah ada yang sempurna, tapi …. yang ada dihadapanku adalah contoh nyata kalau istilah tersebut harus dihapus! Batin Shin-Hae

“Hyung, mana kadoku ?” Jung Hwa melompat-lompat berusaha meraih tangan pria tersebut yang jauh berada diatas kepalanya. Pria tersebut hanya tersenyum. Shin-Hae semakin tertegun melihat senyumannya, senyuman yang akan membuat wanita manapun melihatnya akan seperti orang bodoh. Menatapnya penuh minat dengan mulut sedikit menganga

“sudah kuberikan pada Donghae hyung, tenang saja” pria tersebut mengacak-acak rambut Jung Hwa dan mencubit pipinya gemas. Disela-sela kegiatannya, lelaki tersebut menoleh kearah Shin-Hae yang masih menatapnya dengan penuh minat dan tanpa berkedip sekalipun

“siapa dia ?” bisiknya pelan ditelinga Jung Hwa dan mengedikkan dagunya kearah Shin-Hae. Jung Hwa menoleh kearah yang ditunjuk hyung nya dan tersenyum

“dia calon istriku hyung” Jung Hwa kembali berbisik didekat telinga hyungnya

“MWOYA ?!!”

“ayo, aku kenalkan” Jung Hwa menarik lengan pria tersebut mendekat kearah Shin-Hae. Shin-Hae terlihat semakin salah tingkah

“Noona kenalkan, ini hyung ku” lelaki tersebut menjulurkan lengannya untuk berjabat tangan dengan Shin-Hae, namun sepersekian detik tidak ada balasan apa-apa dari Shin-Hae, Shin-Hae masih menatap wajah lelaki itu dengan tatapan bodoh. Sampai akhirnya Shin-hae tersadar dari lamunannya akibat lengan Jung Hwa yang menarik rok minim yang dikenakannya

“Kyuhyun, Cho Kyuhyun” kali ini Kyuhyun yang tertegun melihat wajah cantik milik Shin-Hae. putih bersih, mata yang cukup besar, dan bibir merah tipis. kecantikannya alami, karna tidak terlihat ada polesan make up apapun yang bersarang diwajah putih miliknya. Mungkin kotoran debu sekalipun tidak akan berniat jatuh disana

“Shin-Hae” saat tangan keduanya saling berpegangan, terasa seperti ada sengatan listrik kecil yang menjalari tubuh mereka. Ada getaran aneh yang tiba-tiba menyambangi tubuh keduanya ketika kulit mereka saling bersentuhan

Untuk sepersekian detiknya mereka sama-sama saling terpaku, sama-sama saling mengagumi kebesaran Tuhan yang telah berhasil menciptakan wajah sempurna seperti keduanya. Tidak ada kegiatan apapun selain saling pandang. Disisi lain Jung Hwa yang menyadari Kyuhyun terpesona dengan Shin-Hae yang diakui sebagai calon istrinya mulai merasa jengkel. Dan Jung Hwa berulah dengan menggigit tangan besar Kyuhyun yang masih menggenggam tangan milik Shin-Hae

“ARGH!!!!” Kyuhyun mengibas-ibaskan tangannya yang terasa perih akibat gigitan tikus kecil yang mengganggu kegiatannya mengamati wajah gadis dihadapannya

“YAK! kenapa kau menggigitku huh! Dasar bocah tengik!” Kyuhyun mengeluarkan tatapan mengerikan yang dia punya. Biasanya setiap orang yang diberikan pandangan tersebut akan merasa takut dan mengalah dan meminta maaf. Namun berbeda dengan Jung Hwa, dia malah memelototi Kyuhyun balik

“ada apa ini ?” Donghae datang dengan membawa beberapa bungkusan besar yang pasti isinya berbagai kado dari teman Jung Hwa

“urusi bocah tengik ini!” Kyuhyun menunjuk kepala Jung Hwa yang berada dibawah lengannya

“waeyo ?” Donghae balik bertanya, namun pandangannya bukan kearah Kyuhyun, tapi pada Jung Hwa

“dia merebut istriku hyung” jawab Jung Hwa tanpa dosa sedikitpun. Membuat Shin-Hae dan Kyuhyun membulatkan matanya kaget. Apa benar usia anak ini 5th ? Donghae menutup mulutnya seperti menahan sesuatu. Wajahnya berubah menjadi merah menahan tawa yang kemudian pecah. Donghae tertawa sangat keras mendengar penjelasan dari Jung Hwa tadi

“diam kau Lee Donghae!”

******

Kyunghee Global Campus, Music and Arts Faculty, Suwon, South Korea

 

KYUHYUN’S POV

Ada apa ini ? kenapa semua berkumpul didekatku ? aish! Membuatku risih. Aku bahkan baru turun dari mobil, apa mereka mempunyai jadwal kedatanganku ? atau mereka sengaja menunggu kedatanganku ? hah rasanya aku ingin pindah fakultas kalau seperti ini

Dengan tergesa-gesa aku setengah berlari menuju kelas, sepertinya aku sudah terlambat. Kalau bukan karna Lee Donghae yang tadi pagi menyuruhku datang kerumahnya hanya untuk sekedar meminta maaf pada Jung Hwa, mungkin aku tidak akan terlambat seperti ini

Anak kecil itu sepertinya benar-benar menyukai wanita bernama Shin-Hae. buktinya, dia sampaii tidak mau makan dari tadi malam hingga pagi ini hanya karna jengkel dengan sikapku yang terpesona pada gadis itu. Terpesona? Apa kata itu terlalu berlebihan ? menurutku tidak, karna wajahnya benar-benar harus dipuji karna kecantikannya

******

Jam pelajaran telah berakhir, tidak ada lagi yang akan kulakukan setelah itu. Dan seperti biasa, aku akan selalu mampir ke coffe shop milikku sepulang kuliah. Namun sepertinya harus dibatalkan karna 2 makhluk yang kini telah berdiri didepan mobilku

“Kyuhyun hyung, annyeong~” bocah tengik itu melambaikan tangannya kearahku. Lee Donghae kau ini apa-apaan sih! untuk apa membawa bocah itu kehadapanku ? membuatku kesal setengah mati mengingat betapa hancurnya harga diriku saat meminta maaf tadi didepan anak kecil berusia 5th

“yak! untuk apa kau kesini ?” aku menatap Donghae garang, alih-alih mendapat jawaban, aku malah merasakan sakit dibagian kakiku

BUKK!!

Lee Jung Hwa menendang kakiku!

“YAK!! KAU MAU MATI HAH!” aku mengalungkan lehernya dengan kedua tangan besarku. Haha, pergi lah kau ke neraka secepatnya setan kecil! Baru beberapa detik kegiatan itu dimulai, kemudian Donghae mencoba melepas jeratan tanganku dileher Jung Hwa yang sudah hampir menangis minta dilepaskan

******

Baskin Robbins, Myeong-dong, Seoul

 

 

Setan kecil itu memilih es krim paling besar yang ada ditoko ini dan sengaja untuk minta ditraktir. Maih kecil saja sudah melakukan pengeretan, bagaimana besarnya ? tingkah Lee Donghae benar-benar diturunkan pada Jung Hwa. Dia melahap es krim nya dengan sendok besar-besar, tidak perduli ada sisa-sisa es krim yang telah melukis bagian pinggir mulutnya. Sebenarnya anak ini lucu, tapi sikapnya menyebalkan!

“dia rindu padamu katanya” ucap Donghae sambil membersihkan sisa-sisa es krim dipinggir mulut Jung Hwa tanpa melihat ke arah Kyuhyun sama skali

“cih! kecil-kecil sudah pintar berakting. Apanya yang rindu ? rindu dengan uangku ? dasar!” Jung Hwa mendengar ucapanku dan menatapku dengan tatapan sinis sambil menyipitkan matanya, Kyuhyun yang menyadari hal itu mendorong pelan kepala Jung Hwa dengan jari telunjuknya

“habiskan saja eskrimmu anak kecil” Donghae yang melihat tingkah keponakannya dan sahabat baiknya itu hanya tersenyum tipis

“dia ingin bertemu lagi dengan Shin-Hae, bisakah kau mengantarnya ?” Donghae menatapku dengan tatapan memohon

“nega wae ?! aku malas, dan aku tidak ingin berurusan dengan anak ini lagi” Jung Hwa kembali menatapku, tidak mau kalah, akupun membalas tatapannya seperti berkata ‘apa ? kau mau mati huh!’

“hanya sekali saja, aku harus kuliah siang ini”

“lalu kenapa kau tidak mengajaknya ? bukankah kalian berdua satu kampus ?”

“itulah masalahnya, sejak kapan kampus memperbolehkan mahasiswa membawa anak kecil kedalam kelas”

“kau hanya perlu mengantarnya kesana, dan setelah itu kau bisa memberikannya pada Shin-Hae, dan setelah itu kau bisa pulang”

“apa bayarannya untukku ?”

Jung Hwa telah selesai menghabiskan es krim ukuran besar miliknya hanya dalam waktu beberapa menit. Anak ini lapar atau rakus ? setelah itu dia bangkit dari duduknya dan dengan santai berjalan keluar. Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana jalan pikiran anak ini. Itulah salah satu alasan kenapa aku tidak terlalu suka dengan anak kecil

“hyung, ayo cepatlah. Istriku sudah menunggu, tau!” Jung Hwa berbalik karna merasa hyungnya tidak ada yang bergerak mengikuti langkahnya. Dan aku hampir saja melemparkan mangkuk bekas es krim yang dimakannya tadi kearah kepalanya. Anak ini benar-benar tidak sopan!

******

AUTHOR’S POV

“eo ?! Jung Hwa ?” Shin-Hae terkejuut melihat keponakan Donghae sudah berada didepan pintu gerbang. Dia tidak sendiri tentu saja. Namun bukan bersama Donghae, tapi Kyuhyun, pria yang ditemuinya kemarin di acara ulang tahun Jung Hwa. Shin-Hae melemparkan senyum kearah Kyuhyun dan kembali terfokus pada Jung Hwa

“noona, neomu yeppeo”

“aahh gomawo, kau juga tampan Jung Hwa”

“apa tidak ada yang ingin memujiku ?” tambah Kyuhyun sambil mendekat, ucapannya membuat Jung Hwa melirik dengan tatapan tak suka

“tidak ada yang bisa dipuji dari dirimu hyung” Jung Hwa kembali menatap Shin-Hae dengan senyuman manisnya. Membuat Kyuhyun tidak tahan ingin memukul kepala anak itu kuat-kuat. Cih! didepan Shin-Hae anak itu berpura-pura menjadi malaikat, tapi didepanku dia berubah menjadi setan, batin Kyuhyun

“baiklah, Lee Jung Hwa, waktunya untuk pulang, atau nanti akan ku adukan pada appa mu kau selalu mengganggu Shin-Hae noona” Kyuhyun berkata pelan, dan  itu berhasil membuat Jung Hwa mengehembuskan nafasnya malas

“noona, aku pulang dulu, besok kita bertemu lagi, oke ?” Jung Hwa berlari kecil menyusul Kyuhyun yang sudah meninggalkannya duluan menuju mobil. Shin-Hae melambai-lambaikan tangannya kearah Jung Hwa sambil terus tersenyum sampai akhirnya Jung Hwa masuk kedalam mobil dan menghilang

******

Kona Beans, SungSoo-DaeGyo Cross-Section, Apgujeong, South Korea

 

Kyuhyun selalu menghabiskan waktu luang ditempat ini, tempat favoritenya. Kopi disini terkenal dengan rasanya yang nikmat, jadi tidak heran jika tempat ini selalu ramai, namun hari ini cukup sepi karna keadaan diluar sedang hujan deras. Kyuhyun duduk dimeja paling pojok, meja itu memang sudah menjadi tempat wajib Kyuhyun. karna disampingnya terdapat jendela besar yang langsung menghadap kearah jalan

Kyuhyun masih dengan minatnya menatap jendela besar tersebut yang sudah sedikit buram karna embun yang dihasilkan hujan. Sampai akhirnya matanya menatap seorang wanita yang sedang berlari menuju kafe ini. Kyuhyun mengenali wajah itu. Wajah yang sudah beberapa kali dia temui. Mata Kyuhyun terus menatap kearah wanita itu sampai wanita itu masuk kedalam kafe

Shin-Hae membersihkan bajunya yang basah dengan tangan, rambut panjangnya terurai dan sudah sedikit basah akibat guyuran hujan diluar. Wajahnya terlihat semakin putih karna dipadukan dengan warna pucat. Mungkin wanita itu kedinginan. Kyuhyun baru ingin menghampiri Shin-Hae, namun Shin-Hae menoleh kearah Kyuhyun dan tersenyum

“kau dari mana ?” tanya Kyuhyun yang sudah meminjamkan jaketnya pada Shin-Hae untuk menutupi tubuh Shin-Hae yang sudah terlihat menggigil

“aku dari kampus, kau sendiri ? tidak kuliah ?”Shin-Hae menyesap kopinya sambil terus menatap Kyuhyun

“aku baru saja pulang. Apa Jung Hwa tidak menemuimu hari ini ?”

“kau ingin Jung Hwa menemuiku ?”

“tidak juga, aku benci anak kecil” gumam Kyuhyun pelan, namun suaranya tetap terdengar, membuat Shin-Hae terkekeh pelan. Kyuhyun menyesap kopinya yang sudah hampir habis setengahnya. Diam-diam Kyuhyun melirik kearah Shin-Hae, mengamati wajah gadis itu baik-baik, seakan merekam kesempurnaan wajah gadis itu didalam otaknya. Bahkan sempat-sempatnya memuji kehebatan Tuhan yang telah berhasil menciptakan wanita dengan wajah cantik sempurna tanpa ada cacat sedikitpun

“kau dan Donghae sudah berteman sejak lama ?” tanya Shin-Hae yang merasa keheningan mulai membuatnya bosan jika tidak ada satu suara pun yang bergumam diantara mereka. Benarkah itu alasannya ? atau mungkin karna Shin-Hae ingin mendengar suara merdu milik Kyuhyun lagi ?

“hmm, sejak kami satu sekolah saat disekolah menengah dulu. Kau sendiri ?”

“baru saja, saat aku bertemu dengannya di universitas. Karna Donghae menyenangkan jadi aku langsung bisa dekat dengannya”

Kyuhyun mengerutkan alisnya ketika mendengar Shin-Hae menjelaskan bahwa Donghae menyenangkan, entah kenapa, Kyuhyun tidak menyukai kenyataan tersebut. Ini benar-benar gila bukan ? hanya karna hal sekecil itu sudah bisa membuat Kyuhyun merasa ingin menyingkirkan Donghae dari hidup Shin-Hae

“baiklah, sepertinya cukup untuk membicarakan Donghae” Kyuhyun menoleh sebentar kearah luar jendela, ternyata hujan sudah berhenti. Namun Shin-Hae salah mengartikan tatapan Kyuhyun kearah luar jendela, karna itu Shin-Hae segera mengembalikan jaket milik Kyuhyun yang sempat dipinjamkannya dan berpamit untuk pulang

“sebaiknya aku pulang sekarang” Shin-Hae mulai bergegas untuk meninggalkan tempat ini, Kyuhyun hanya menatap wajah Shin-Hae yang sebelumnya menghabiskan kopinya terlebih dahulu sebelum meninggalkan cafe ini

“aku akan mengantarmu pulang” Kyuhyun bangkit terlebih dahulu dari Shin-Hae yang masih meneguk habis kopinya. Shin-Hae sempat tidak percaya dengan apa yang diucapkan Kyuhyun barusan. Dia akan mengantarkan gadis itu pulang ? dunia tidak akan kiamat secepat ini kan ?

******

Didalam perjalanan mereka berdua hanya terdiam menikmati kesunyian yang terjadi didalam mobil Kyuhyun. Shin-Hae sama skali tidak bergerak dari pandangannya yang sedang menikmati setiap pemandangan yang dia temukan diperjalanan tadi. sebenarnya Shin-Hae tidak benar-benar menikmati pemandangan, hanya berusaha menjauh dari pesona Kyuhyun yang sialnya masih membuat dirinya ingin memeluk Kyuhyun saat itu juga

“sudah sampai” suara Kyuhyun memecahkan keheningan yang terjadi sedari tadi, Shin-Hae menoleh dan langsung mendapati dirinya sudah berada didepan rumahnya. Shin-Hae melepas sabuk pengaman dan berniat turun, namun sebuah tangan menahan tangan Shin-Hae

“bisa kita bicara sebentar ?” Kyuhyun menatap Shin-Hae dengan tatapan sangat serius, membuat Shin-Hae mau tidak mau menganggukkan kepalanya mengiyakan

“mungkin .. ini terdengar konyol, tapi .. sungguh aku merasakan hal yang tidak biasa” Shin-Hae mengerutkan keningnya tak mengerti dengan apa yang dimaksud Kyuhyun, Kyuhyun terlalu bertele-tele menurut Shin-Hae

“apa kau pernah merasa ada keanehan didalam dirimu jika kau dekat dengan orang lain ? maksudku, benar-benar berbeda, seperti ada .. getaran ? ah entahlah, aku tidak bisa menjelaskannya .. jadi sebenarnya aku …” ucapan Kyuhyun terhenti saat ada seseorang memukul-mukul mobilnya, tepat disamping pintunya, membuat Kyuhyun memikirkan hal tersadis untuk menghabisi nyawa orang yang mengganggu kegiatannya saat ini. Kyuhyun membuka jendela mobilnya dan Kyuhyun melompat kaget melihat Jung Hwa yang tiba-tiba melompat menunjukkan wajahnya dan tersenyum

“Hyung! Kau membawa kabur istriku” Jung Hwa tidak tersenyum untuk Kyuhyun, Jung Hwa hanya tersenyum untuk Shin-Hae, dan langsung melemparkan tatapan tajam kearah Kyuhyun. Kyuhyun benar-benar tidak mengerti bagaimana anak seusianya sudah bisa mengakui wanita dewasa sebagai istrinya. Lee Donghae benar-benar tidak becus mendidik keponakannya

“mwoya ?! siapa yang istrimu huh ? dasar kau setan kecil!” Kyuhyun membuka pintu mobilnya untuk memukul kepala kecil milik Jung Hwa, namun sebelum itu terjadi, Jung Hwa sudah merangkak naik keatas pangkuan Kyuhyun dan mulai memandangi wajah Shin-Hae penuh minat

“yak! apa-apaan kau huh, cepat turun! Kau fikir kau itu tidak berat ya ?” Kyuhyun berusaha menyingkirkan anak kecil itu dari pangkuannya, namun tak disangka kekuatannya kuat juga untuk menahan tubuhnya tetap berada diposisi semula

“noona, bagaimana kalau besok kita berkencan ?” ucap Jung Hwa dengan penuh spontanitas yang membuat Shin-Hae dan Kyuhyun melebarkan matanya sempurna dan berteriak

“MWOYA ?!!”

******

Teddy Bear Museum, SeoulTower, South Korea

 

 

 

KYUHYUN’S POV

Cih, inikah yang disebut acara kencan oleh anak seusianya ? anak itu benar-benar sudah dewasa sebelum waktunya, sedari tadi kerjanya hanya memegang tangan Shin-Hae dan tak ingin jauh dari Shin-Hae, aku benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana sikapnya nanti ketika usianya telah beranjak dewasa

Dan anak itu dengan seenaknya menyuruhku menjadi supirnya, dengan alasan ‘Hyung, berhubung aku belum bisa membawa mobil, aku ingin kau yang menjadi supir untuk kami berdua, eotte ?’ anak itu benar-benar kurang ajar bukan ? tentu saja aku tidak menolak. Setidaknya aku bisa mencuri-curi waktu untuk berkencan dengan Shin-Hae. namun sepertinya itu tidak akan terjadi. Lihat saja bagaimana protectnya anak kecil itu terhadap Shin-Hae. seperti Shin-Hae tidak boleh disentuh oleh manusia manapun selain dia

Ngomong-ngomong, Shin-Hae hari ini terlihat cantik. Gadis itu kapan sih bisa tidak terlihat sangat menarik ? sepertinya tidak pernah. Shin-Hae memakai kemeja kotak-kotak berwarna merah yang melekat pas ditubuhnya. Membuat memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh Shin-Hae yang sempurna, pas pada tempatnya. Shin-Hae menggunakan celana jeans yang biasa dia pakai dan juga topi untuk menutupi panasnya matahari yang menyengat langsung keatas kepalanya. Untuk tataan rambutnya, sepertinya dia tidak terlalu memikirkan itu. Buktinya, wanita itu hanya menggerai bebas rambutnya yang terkadang melayang tanpa arah terkena angin. Cantik. Sangat cantik. Apa ada istilah yang lebih bagus lagi dari itu untuk gadis ini ?

“hyung, fotokan aku disini” Jung Hwa memanjat pembatas pagar kayu yang terpasang disepanjang jalan. Benar kan ? anak ini brengsek!

“noona, ayo kita foto bersama” setan kecil itu terus menarik tangan Shin-Hae untuk berfoto bersama. Tapi sepertinya gadis itu tidak terlalu menyukai berfoto. Dan akhirnya Shin-Hae bisa membujuk Jung Hwa untuk berfoto sendiri

“baik,senyum”

“hyung, ayo kita berfoto, biar aku yang mengambil fotonya, hyung dibelakangku, araseo ?” bocah tengik itu dengan lihainya merebut kamera yang masih kugenggam, dan dia mulai berlari agak menjauh. Apa anak ini berusaha membuatku terlihat mengecil difoto itu ? cih!

Benar kan dugaan ku ? dia berusaha untuk terlihat lebih besar dariku. Dia sengaja mengambil tubuhnya dari dekat dan aku menjadi sangat kecil difoto itu, cih!

“hey, apa kalian sadar ? kalian itu mirip, dan kemeja yang kalian pakai sama-sama berwarna biru” ucapan Shin-Hae benar, aku melirik kemeja yang sedang kupakai, hampir sama dengan anak itu. Apa ini kebetulan ?

“noona, ayo kita masuk” Jung Hwa menyeret tangan Shin-Hae untuk mengikuti arahannya

Sudah hampir satu hari kami berada disini, hanya untuk sekedar menikmati pemandangan boneka-boneka Teedy Bear yang bergerak dengan lucu, pakaian yang unik, dan beberapa hal menarik lagi yang bisa kami temukan disini. Dan sekarang, anak itu tertidur setelah makan sorenya berakhir. Sekarnag anak itu dalam gendonganku. Kapan sih anak ini tidka menyusahkan

Tapi tunggu, anak ini tertidur ? itu berarti aku bisa mendekati Shin-Hae tanpa ada gangguan setan kecil ini lagi. aku melirik Shin-Hae yang berjalan disampingku, dia hanya menunduk menatapi langkah kakinya, aku sedikit tersenyum melihat wajahnya yang selalu terlihat menarik. Dia benar-benar cantik

“kau masih ingat dengan ucapanku yang kemarin ?” dia menoleh saat aku mulai membuka pembicaraan

“yang mana ?”

“saat kita pulang dari cafe”

“ah, kau belum menyelesaikan perkataanmu bukan ?”

“ya, karna anak ini” aku membetulkan posisi tubuh Jung Hwa yang berada digendonganku, anak sebenarnya tidak terlalu berat, tapi .. entahlah, aku sedikit malas untuk menggendongnya. Mengingat betapa menyebalkannya dia

“apa kau pernah jatuh cinta ?” Shin-Hae kembali menoleh kearahku dengan tatapan aneh

“tentu”

“bagaimana rasanya ?”

“apa kau tidak pernah jatuh cinta ?”

“jawab saja dulu pertanyaanku” Shin-Hae kembali menimbang-nimbang apakah dia akan menjawab pertanyaanku atau tidak. Namun dia mulai berfikir untuk mencari jawabannya

“entahlah, sulit untuk digambarkan. Kau akan merasa seperti orang gila ketika jatuh cinta”

“hanya itu ?”

“lalu kau mau jawaban seperti apa ?”

“ani, sudahlah, lupakan”

Aku merasakan sesuatu menggelitik telingaku, seperti ada yang menghembuskan sesuatu disana, dan beberapa detik kemudian, aku mendengar suara Jung Hwa berbisik tepat ditelingaku

“hyung, kau tidak boleh menggoda istriku lagi, ini yang terakhir kali, arasseo!”

Sejak kapan dia terbangun ? dasar bocah tengik!

******

AUTHOR’S POV

Kyuhyun dan Shin-Hae kini telah berada dirumah Lee Donghae, sahabatnya. Dan jangan ditanya apa Jung Hwa ada disana ? tentu saja anak itu akan selalu ada, seperti istilah dimana ada Shin-Hae, disitu pasti ada Jung Hwa. Membuat Kyuhyun mengerutkan wajahnya sebal karna tidak pernah bisa mendekati Shin-Hae dengan leluasa

“hyung, kenapa kau selalu ikut ? aku hanya ingin bersama Shin-Hae noona saja” Jung Hwa mencibir sebal kearah Kyuhyun. anak itu tau kalau hyung nya menyukai Shin-Hae, dan itu adalah hal yang paling dibenci Jung Hwa. Karna menurutnya Shin-Hae itu hanya miliknya

“aku kesini karna Donghae hyung yang menyuruh”

“tetap saja, aku tidak suka! Kau selalu berusaha merebut istriku hyung!” Kyuhyun langsung menoleh kearah Shin-Hae, secara tidak langsung Jung Hwa memberitau Shin-Hae kalau Kyuhyun menyukainya. Sedetik itu wajah Shin-Hae berubah menjadi kemerahan

“memang kenapa ? aku lebih pantas menjadi suaminya kau tau” Kyuhyun mendorong pelan kepala Jung Hwa menggunakan telunjuknya. Membuat Jung Hwa menggembungkan pipinya tidak suka

“noona tidak boleh menikah dengan iblis sepertimu!” Jung Hwa berteriak kencang, Donghae dan Shin-Hae hanya menatap kedua orang itu dengan tatapan tak percaya, terbengong hebat menyaksikan pertarungan pria berumur 25th dan anak berusia 5th memperebutkan satu wanita yang sama

“iblis ? lalu kau apa ? kau itu iblis kecil” Kyuhyun tak mau kalah, dia mengeluarkan tatapan mengerikan andalan miliknya, namun tak mempan untuk Jung Hwa

“dasar kau iblis tua!”

“MWOYA ?!!”

“ahhh sudahlah, kalian jangan bertengkar lagi, ayo kita pergi bermain” Donghae bangkit dari duduknya diikuti Kyuhyun, Shin-Hae dan juga Jung Hwa. Perjanjian mereka hari ini memang akan bermain disebuah taman kecil didekat sini. Ini adalah musim gugur, jadi sangat disayangkan jika tidak menikmati udara sejuk yang hanya datang setahun sekali. Sebelum Donghae pergi, Kyuhyun menarik tangannya dan memberi sebuah peringatan pada Donghae

******

Jung Hwa berada digendongan Donghae, Donghae tidak akan melepaskan keponakannya untuk kali ini. Donghae memikirkan akibat apa yang akan dia dapat jika keponakannya kali ini menggaggu kegiatan Kyuhyun yang ingin mendekati Shin-Hae, mengerikan! Mengingat bagaimana ekspresi Kyuhyun saat memberinya peringatan saja sudah membuat bulu kuduknya meremang. Astaga pria itu benar-benar menakutkan

“mana Jung Hwa dan Donghae” Shin-Hae melemparkan pandangan kesegala arah mencari sosok dua pria yang dikenalnya itu. Karna dia kini hanya berdua saja dengan Kyuhyun. membuat keadaan sangat canggung

“sudahlah jangan cari mereka, lebih baik kita pergi berdua saja” Kyuhyun meraih tangan Shin-Hae dan menggenggamnya ringan. Shin-Hae tersentak ketika tangan dingin milik Kyuhyun meraih tangannya. Disaat yang sama, jantung Shin-Hae berdebar cukup kencang. Hanya sentuhan ringan, tapi sudah berhasil membuat jantung Shin-Hae berulah

“duduklah” Kyuhyun masih tidak melepas genggamannya dan menyuruh Shin-Hae duduk disebelahnya. Tempat yang cukup jauh dari keramaian

“kau tau, kau sudah tau bukan” gumam Kyuhyun pelan

“tau apa ?” balas Shin-Hae tanpa melihat kearah Kyuhyun sama skali, Shin-Hae masih sibuk menormalkan kerja jantungnya yang menggila akibat sentuhan kulit Kyuhyun dikulitnya

“perasaanku” kali ini Shin-Hae menoleh cepat kearah Kyuhyun, Shin-Hae sangat mengerti maksud dari ucapan Kyuhyun

“ya, mungkin terdengar gila, bahkan kita baru bertemu beberapa kali dalam beberapa hari ini. Tapi … entahlah”

“jadi kau menyukaiku ?” Shin-Hae berusaha menahan tawanya hingga membuat wajahnya sedikit memerah, membuat Kyuhyun menatapnya aneh

“kau tertawa ? memang ada yang lucu!” ucap Kyuhyun sebal

“hanya merasa sedikit aneh. Maksudku .. hey, kau itu sempurna, dan aku ? lelaki manapun akan berfikir berulang kali hanya untuk sekedar melirik kearahku”

“ya, aku hampir sempurna. Kesempurnaanku hampir mencapai angka 99% dan aku membutuhkan 1% lagi untuk menjadi lebih sempurna. Dan hanya kau yang bisa memberi 1% itu. dan 1% itu adalah kau, kau yang akan membuat hidupku lebih sempurna” debaran jantung Shin-Hae berulah lagi ketika mendengar setiap ucapan yang dilontarkan Kyuhyun, berusaha mencerna setiap ucapannya. Benarkah ? benarkah itu ? hanya dia yang bisa melengkapi hidupnya ?

“jadi sekarang kau hanya perlu menjawab, apa kau bersedia menjadi pendampingku ?”

“apa kau menerima penolakan ?”

“tidak”

“jadi untuk apa aku menjawab ?” Shin-Hae tersenyum penuh arti menatap Kyuhyun. Kyuhyun tau apa yang akan dikatakan Shin-Hae selanjutnya. Kyuhyun hanya tersenyum

“jadi, kau mau ?” Shin-Hae menganggukkan kepalanya pelan sebagai wajabannya. Tanpa sadar Kyuhyun memeluk tubuh Shin-Hae sangking bahagianya. Tapi kegiatan itu tak berlangsung lama, Kyuhyun melepas pelukannya dan berganti menuju kearah intinya. Kyuhyun mulai mendekati bibir Shin-Hae perlahan, hampir saja bibir mereka saling bersentuhan kalau saja teriakan Jung Hwa tidak mengagetkan mereka

“HYUNG!! DIA MILIKKU!!!!!”

END