the police

SHIN-HAE’S POV

Perjalanan menuju Busan menjadi terasa sangat cepat. Aku berkali-kali melirik pria disebelahku yang sedang berkonsentrasi pada kemudi. Pria itu terlihat .. lelah ? ah, tapi itu sudah menjadi resikonya, menjadi Kepala Polisi itu tidak mudah bukan ? sesekali dia mengusap belakang kepalanya dan menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan secara perlahan

Aku masih memikirkan perkataan eomma, lelaki ini kenapa mengenal seluruh keluargaku ? dia itu semacam penguntit atau apa sih ? aku pernah mengenalnya ? sepertinya tidak. Apa aku yang sedang mengalami amnesia ? sepertinya tidak juga, karna aku ingat dengan jelas kejadian bertahun-tahun yang lalu. Tapi sama sekali tidak ada wajah pria ini didalam memory otakku

Sekali lagi aku melirik kearah pria itu, kali ini pria itu mengusap dagunya dan menempelkan sikunya pada sisi pintu mobil. Harus ku akui, dia memang terlihat .. tampan ? apa ada istilah yang lebih bagus dari tampan ? aku akan menggunakannya kalau ada. Masih dalam fikiran mengenai lelaki ini, tiba-tiba saja mobil berhenti mendadak dengan rem yang dipaksakan hingga terdengar bunyi decitan nyaring

“YAK! KAU BISA BAWA MOBIL TIDAK SIH ?!!” aku mengusap keningku yang terasa sakit akibat terpental kedashboard

“kau tidak lihat ? kita sudah sampai” Kyuhyun melepas sabuk pengamannya lalu turun begitu saja. Dia itu tidak ada sopan-sopannya sama sekali. Dia itu benar-benar pria yang aneh. Tak menunggu lama, aku juga ikut melepas sabuk pengaman lalu turun dari mobil. Baru saja aku turun, sudah disuguhkan pemandangan yang begitu tidak di duga, harabeoji memeluk Kyuhyun ? sedekat itukah mereka ?

“hei, cepat” Kyuhyun menggerakan kepalanya, menyuruh aku mengikuti arahan gerakan kepalanya tadi. Harabeoji melihatku dengan senyuman yang tidak biasa. Aku benar-benar curiga dengan senyuman itu. dan lagi, sebenarnya ini keluarga siapa sih, kenapa yang disambut malah pria itu. menyebalkan!

Dengan langkah susah payah aku menyeret kakiku mendekat kearah harabeoji, tapi tatapan mataku masih terfocus pada Kyuhyun. tentu saja menatapnya dengan tatapan sinis. Baru dua kali bertemu dan pria itu berhasil membuat moodku hancur berantakan

******

AUTHOR’S POV

“harabeoji” Shin-Hae memeluk tubuh pria tua renta itu dengan hati-hati. Ada nada manja dipanggilan wanita itu tadi. membuat Kyuhyun terkekeh geli melihat kelakuan cucu pria tua ini

Kyuhyun meninggalkan kedua orang itu untuk memberikan sedikit privasi. Kyuhyun memandang sekeliling rumah yang cukup besar ini. masih sama seperti dulu, fikir Kyuhyun. dia masih ingat dengan baik bagaimana masa kecilnya terlewatkan ditempat ini. masa kecil yang cukup menyenangkan. Bersama appa dan eommanya. Mengingat hal itu, membuat Kyuhyun kembali mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia masih akan terus mencari tahu siapa yang membunuh keduaorangtua nya. Dia bersumpah akan membunuh pria itu dengan tangannya sendiri. Dia benar-benar sudah bersumpah

“Kyuhyun-ah, ayo masuk” lamunannya buyar ketika suara harabeoji berseru memanggil namanya. harabeoji sudah berjalan masuk kedalam rumah. Yang tinggal berdiri disana hanya gadis yang pergi bersamanya tadi. Shin-Hae. Kim Shin-Hae. gadis yang membuat masa kecilnya lebih berwarna. Bagaimana mungkin Kyuhyun masih menyimpan perasaan itu dengan baik ? itu hanya kenangan masa kecil. Dan siapa yang menduga, dari kecil Kyuhyun telah menetapkan bahwa Shin-Hae adalah wanita yang disukainya. Dan saat mereka bertemu lagi, perasaan itu sama sekali tidak berubah. Dia masih tetap menyukainya

Gadis itu terlihat polos. Bahkan terlalu polos. Wajahnya cantik. Sebenarnya kata cantik itu bisa diartikan dengan berbagai definisi. Tapi definisi cantik menurut Kyuhyun adalah, saat pria itu menatap wajahnya, dia akan terpesona. Saat dia berusaha mengalihkan wajahnya dari wajah gadis itu, akan butuh tenaga yang cukup besar. Kyuhyun akan selalu seperti itu jika melihat wajah gadis-nya. Dia akan lupa bagaimana cara mengalihkan pandangannya dari wajah malaikat gadis itu

Merasa Kyuhyun tidak bergeming sama sekali, Shin-Hae melambaikan tangannya kearah wajah Kyuhyun yang jelas-jelas masih menatap wajahnya “kau tidak mau masuk ? kalau begitu, tidur dimobil saja” lalu Shin-Hae pergi meninggalkan Kyuhyun setelah menyelesaikan ucapannya. Membuat Kyuhyun tersenyum. Gadis itu masih sama seperti yang dulu

******

“bagaimana pekerjaanmu ?” Harabeoji bertanya pada Kyuhyun sambil merapihkan pakaian tidurnya yang baru saja dipakainya. Kyuhyun dan Shin-Hae akan bermalam disini. Hanya untuk malam ini. Karna besok Kyuhyun akan meninggalkan rumah harabeoji  untuk melakukan upacara pemakaman Kepala Polisi yang dibunuh kemarin

“sedang menyelesaikan beberapa kasus” Kyuhyun menyesap teh nya sambil sesekali melirik Shin-Hae yang terlihat bosan dengan kaset-kaset games yang sedang dimainkan nya. Harabeoji mengikuti arah pandang Kyuhyun yang sedang menatap Shin-Hae. pandangannya bergantian dari Shin-Hae lalu kembali ke Kyuhyun

“lalu .. bagaimana dengan kasus orangtua mu ?” tanya harabeoji pelan. Kyuhyun yang saat itu sedang memerhatikan gerak-gerik Shin-Hae, kini pandangannya beralih ke harabeoji. Dia tidak pernah lupa dengan kasus itu. justru kasus itu menjadi kasus utama dalam pekerjaan Kyuhyun. hanya saja, dia belum bisa mendapat petunjuk apapun

“aku masih mencari mereka” Shin-Hae menoleh saat suara Kyuhyun tiba-tiba menjadi lemah. Dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sedang mereka bicarakan. Kasus ? orangtua Kyuhyun ?

“kau sudah mendapat petunjuk ?” tanya harabeoji lagi. Kyuhyun menunduk menatap gelas teh nya yang sedang berada ditangannya. Kyuhyun menggeleng lemah sebagai jawabannya

“kau bisa menemukannya, aku yakin” Kyuhyun tersenyum lemah mendengar ucapan harabeoji yang sebenarnya hanya memberinya semangat. Pandangan Kyuhyun kini kembali ke Shin-Hae. mata mereka bertemu saat Kyuhyun menoleh. Ternyata gadis itu juga memerhatikannya sejak tadi

“heh gadis malas! Cepat bereskan kaset games itu. merusak rumahku saja” Shin-Hae dengan cepat menoleh ke arah harabeojinya. Menatap dengan sinis lalu menjawab

“mwoya ?! mereka tidak akan menghancurkan rumahmu, harabeoji. Barang tua mu yang membuat rumah ini seperti rumah rongsokan. Buang saja benda-benda itu, dan ganti dengan kaset-kaset games ku yang terlihat sangat cantik” sedetik setelah itu, Shin-Hae mendapat pukulan cukup keras dikepalanya. Harabeoji memukul dengan gulungan koran yang sedang dipegangnya

“harabeoji kenapa kau memukulku!” Shin-Hae mengusap kepalanya yang terasa sakit. Kyuhyun tertawa melihat tingkah cucu dan kakek yang sedang bertengkar. Merasa kesal, Shin-Hae bangkit dan meninggakan ruang duduk menuju halaman depan

“bagaimana ?” setelah Shin-Hae menghilang, harabeoji kembali bertanya pada Kyuhyun yang masih tersenyum melihat tingkah Shin-Hae

“apa ?” Kyuhyun mengerutkan dahinya tak mengerti apa maksud pertanyaan harabeoji

“Shin-Hae. aku tau betul kau menyukainya sejak kecil. Jadi bagaimana perkembangan hubungan kalian sekarang ?” Kyuhyun tertegun mendengar ucapannya. Harabeoji bagaimana bisa tau ? apa perasaannya bisa terbaca dengan jelas ? semudah itu terlihat ? ini gawat, batin Kyuhyun

“aku .. hmm, entahlah. dia bahkan tidak mengingatku sebagai teman masa kecilnya”

“kalian bisa memulainya dari awal kalau kau mau” terlintas sebuah pikiran diotak Kyuhyun. benar. Dia bisa memulainya dari awal kalau Kyuhyun mau. Semua tergantung padanya. Kalau dia hanya diam, Shin-Hae tidak akan melihatnya sama sekali

******

Shin-Hae memilih keluar ketika dua pria menyebalkan itu saling bercengkrama. Shin-Hae merentangkan tangannya menghirup udara malam yang terasa sangat sejuk diindra penciumannya. Tanpa sadar tersenyum mengingat bahwa dia telah kembali ketempat dia menghabiskan masa kecilnya

“sedang apa kau ?” seketika senyuman Shin-Hae menghilang setelah mendengar suara pria yang sudah berada disampingnya. Ternyata suara itu milik Cho Kyuhyun. Menyebalkan. Merusak kebahagiaannya saja

“mau apa kau ?!” Shin-Hae menjawab dengan nada sinis. Shin-Hae berteriak hanya ingin menutupi rasa aneh yang tiba-tiba menyambanginya. Perasaan yang membuat hatinya menjadi sedikit kacau, membuat degupan jantungnya berdebar lebih kencang. Ah, perasaan apa ini ?

“kau itu tidak bisa lembut sedikit ya? Ah, sudahlah. Berbicara denganmu hanya membuatku emosi” Shin-Hae melirik Kyuhyun yang sudah mengalihkan pandangannya. Raut wajah pria itu terlihat kesal, namun tetap terlihat tampan. Malam ini dia hanya memakai kaus lengan panjang berwarna hitam dan celana kain berwarna sepadan dengan bajunya. Sederhana bukan ? tapi dimata Shin-Hae dia begitu menyilaukan. Apa ? apa yang baru saja Shin-Hae pikirkan ? oh, ini gila! Dia bahkan menyebut Cho Kyuhyun itu .. tampan ?

“baiklah, kau mau apa ?” Shin-Hae mengulang pertanyaannya. Dengan nada yang sedikit lembut tentunya. Kyuhyun hanya menoleh sekilas. Tidak bisa disebut menoleh juga. laki-laki itu hanya menggerakan kepalanya sedikit dan melirik Shin-Hae dengan ekor matanya

“harabeoji menyuruhku memanggilmu. Dia bilang kaset games mu sudah siap untuk dimusnahkan”

“MWO ?!!” dengan perasaan panik Shin-Hae berbalik dan berniat menghampiri harabeojinya itu dan menyelamatkan kaset games kesayangannya. Namun gerakannya terhenti saat Kyuhyun menahan lengan Shin-Hae dan terdengar kekehan pelan dari mulut Kyuhyun

“aku hanya bercanda. Separah itu akibatnya jika kaset games mu dimusnahkan ?” Kyuhyun menatap tepat dimanik mata Shin-Hae. gadis itu mendengus kesal, Kyuhyun masih tertawa pelan

“brengsek! Candaanmu tidak lucu tuan Cho” Shin-Hae menarik lengannya dari tangan Kyuhyun dan berbalik ke posisi semula. Memandangi langit malam yang sebenarnya tidak ada bintang atau apapun yang memperindah langit itu sama sekali. Namun, justru ada satu keindahan yang menyita perhatian Shin-Hae. lampu-lampu dari setiap rumah dan juga beberapa kendaraan yang terlihat dari atas rumah harabeoji nya terlihat sangat menarik dimata Shin-Hae. aneh bukan ?

“mau menemaniku ke rumah ku ?” suara Kyuhyun memecahkan keheningan dan sekaligus menjadi alasan Shin-Hae menolehkan kepalanya cepat ke arah Kyuhyun

“pulang ke Seoul ? malam-malam begini ?” tanya Shin-Hae dengan nada tak percaya. Sedetik kemudian Shin-Hae mendapati Kyuhyun terkekeh –lagi- pelan

“pabo! Kau fikir dulu sewaktu kecil aku menumpang tinggal dirumahmu ? tentu saja aku punya rumah disini” Shin-Hae mengangguk pelan tanda mengerti dengan apa yang Kyuhyun maksud. Shin-Hae terdiam sedangkan Kyuhyun masih menatap kearahnya menunggu jawaban

“jadi kau mau menemaniku atau tidak nona Shin ?” Suara Kyuhyun menyadarkan Shin-Hae entah dari apa. Yang jelas, wanita itu baru menyadari kalau dia belum menjawab pertanyaan Kyuhyun tadi

“baiklah, aku juga bosan berada disini”

“jadi .. kita berangkat sekarang ?” tanya Kyuhyun lagi memastikan, Shin-Hae mengangguk mantap sebagai jawabannya

******

Tidak begitu lama, Kyuhyun dan Shin-Hae sudah berada didepan rumah yang terbilang cukup megah. Kyuhyun melihat Shin-Hae memandangi rumahnya begitu intens. Raut wajah gadis itu terlihat lucu. Kyuhyun menyadarkannya dengan sedikit lambaian tangan dihadapan wajah Shin-Hae

“kau tidak mau turun ?” terlihat Shin-Hae mengerjap pelan. Dia baru tersadar dari lamunannya

“tempat sebesar ini kau bilang rumah ? keluargamu itu terlalu kaya atau apa sih ?”

Kyuhyun mengacuhkan perkataan Shin-Hae. dia hanya tersenyum samar “ayo turun”

Shin-Hae mengikuti perintah Kyuhyun. dia berjalan tepat dibelakang tubuh pria itu yang masih terkagum-kagum dengan bangunan super mewah dan megah yang disebutnya sebagai rumah ini. rumah itu terlihat sedikit gelap, itu karna tidak ada yang menghuni rumah ini lagi. tapi halaman rumah ini tetap bersih seperti dirawat setiap harinya

Kyuhyun membuka pintu rumahnya yang terlihat seperti istana. Kyuhyun melangkah masuk menuju ruangan tengah yang terlihat cukup gelap. Menyadari bahwa tidak ada Shin-Hae dibelakangnya, Kyuhyun berdecak kesal

“yak! kau tidak ingin masuk ?”

“katakan dulu kau mau apa kedalam ? hanya berdua saja didalam rumah yang cukup gelap seperti ini tampak mencurigakan kau tau” sergah Shin-Hae dengan nada kesal

“aku tidak akan menyerangmu kalau kau berpikir seperti itu. cih! yang benar saja. Memang bagian mana dari tubuhmu yang membuatku bernapsu” Kyuhyun menerawang tubuh Shin-Hae dari ujung kepala hingga ujung kaki. Shin-Hae yang mendengar ucapan Kyuhyun mengerang marah. Dia menghentak-hentakan kakinya mendekati Kyuhyun

“neo!! Kau pikir aku rela diserang olehmu ? sama sekali tidak, tuan Cho!” Sihn-Hae mendongakkan kepalanya saat berbicara dengan Kyuhyun. menyesal menyadari betapa pendeknya Shin-Hae jika berada didekat pria itu

“nah, kau sudah masuk sekarang. apa kau perlu kupancing dengan kata-kata seperti itu dulu baru mau menuruti kata-kataku ?” Shin-Hae menatap sekelilingnya. Dia sudah berada diruang tengah yang dibilang cukup gelap olehnya tadi. Shin-Hae memundurkan kakinya selangkah. Ini benar-benar berbahaya. Masih dalam pikirannya, tiba-tiba saja Kyuhyun meninggalkannya sendiri diruangan itu. membuat Shin-Hae meneriakkan nama Kyuhyun

“mau kemana lagi ?”

“kau nyaman dengan suasana gelap seperti ini ? kalau aku sih tidak” sedetik kemudian ruangan ini menjadi sangat terang dengan berpuluh-puluh lampu yang menyorot keruang tengah tersebut. Shin-Hae mengerti untuk apa Kyuhyun meninggalkannya tadi

“kau mau ikut denganku atau menunggu disini ?” tanya Kyuhyun sekali lagi sambil menatap Shin-Hae

“sirho! Aku tunggu disini saja”

Kyuhyun mengangkat bahunya “baiklah” lalu meninggalkan Shin-Hae sendiri diruang tengah

******

Setelah menemukan benda yang ingin dia cari, Kyuhyun kembali keruang tengah mencari keberadaan gadis itu. ruang tengah terlihat sepi. Tidak ada tanda-tanda seorangpun disana. hampir saja Kyuhyun berbalik untuk mencari ketempat lain, ekor matanya menangkap sesuatu disofa panjang yang tersedia diruang tengah

Kyuhyun perlahan mendekat dan setelah itu tersenyum lega. Dia menemukan gadisnya. Gadis itu tertidur disofa dengan kepala menyandar dilengan sofa. Kyuhyun berpikir sudah berapa lama dia meninggalkan gadis itu. atau memang gadis itu yang terlalu lelah hingga dia tertidur

Kyuhyun menyelipkan tangannya dibawah kepala Shin-Hae dan juga dibawah lutut Shin-Hae. lalu dengan mudahnya gadis itu sudah berada dalam gendongan Kyuhyun. Kyuhyun tidak mengeluh sama sekali karna berat badan gadis itu hampir sama dengan kapas menurutnya. Kyuhyun membenarkan posisi tubuh Shin-Hae didalam gendongannya baru melangkah pergi menuju mobil

******

Shin-Hae mengerjap pelan saat cahaya matahari menusuk kelopak matanya. Dengan susah payah dan penuh tenaga Shin-Hae perlahan membuka matanya yang terasa berat. Hmm ? bukankah aku sedang berada dirumah Kyuhyun ? pikir Shin-Hae saat menyadari sekarang dirinya telah tertidur pulas dikamarnya sendiri. Shin-Hae melihat kesekeliling kamarnya. Ini benar-benar kamarnya. Lalu bagaimana caranya dia pulang kerumah ? Shin-Hae benar-benar tidak mengingatnya

“gadis malas! Cepat bangun. Kau tau ini sudah jam 10!” tiba-tiba harabeoji membuka pintu dan langsung menghantam Shin-Hae dengan berbagai kata-kata menjengkelkan miliknya. Oh demi Tuhan dia ingin cepat pulang!

“harabeoji, bagaimana aku bisa ada disini ? .. hmm, maksudku aku kemarin malam pergi dengan Kyuhyun lalu …..”

“kau tidak ingat ? tangan Kyuhyun hampir patah saat menggendongmu pulang. Bagaimana bisa kau tertidur seperti babi. Tidak bangun walau sudah kuguncang-guncang. Wanita macam apa kau ini” sela Harabeoji dengan nada yang dibuat-buat

“harabeoji!” teriak Shin-Hae kesal saat lagi-lagi kakeknya meledeknya

“tadi harabeoji bilang apa ? Kyuhyun … menggendong siapa ?”

“tentu saja menggendongmu! Kau pikir dia menggendongku ? cepat bangun kalau kau tidak ingin tertinggal bus ke Seoul pagi ini”

“bus ?”

“lalu kau mau aku mengantarmu ke Seoul dengan sepeda ?”

“Kyuhyun ?”

“dia sudah pergi pagi-pagi sekali. Dia harus menghadiri upacara pemakaman temannya”

Entah apa yang sedang dipikirkan Shin-Hae, saat dia mengetahui bahwa Kyuhyun tidak ada, hatinya merasa sedikit kecewa karna tidak melihat laki-laki itu. dengan malas Shin-Hae bangkit dari tempat tidur. Setelah kakeknya pergi, Shin-Hae mengusap wajahnya putus asa. Ditinggal Cho Kyuhyun bisa separah ini akibatnya ?

******

Unknown

“Shin-Hae ?” ucap seorang pria bertubuh besar dengan tatto hampir diseluruh tubuhnya. Cerutu menempel dibibirnya dan mengeluarkan kepulan asap-asap kecil saat pria itu berbicara. Dihadapan pria itu berdiri beberapa lelaki bertubuh tak kalah besar dari pria bertatto itu

“ya, setelah kami cari tau, gadis itulah yang sedang dekat dengan Kepala polisi Cho Kyuhyun” sedetik setelah anak buahnya menyelesaikan penjelasannya, pria bertatto itu melempar sebuah pistol kecil kearah anak buahnya

“bunuh wanita itu”

******

“Gomawo, Kyuhyun-ssi” ucap anak dari Kepala Polisi Busan dengan nada terisak. Sebelum Kyuhyun meninggalkan pemakaman, Kyuhyun berpamitan terlebih dahulu. Anaknya sangat terpukul kehilangan kedua orangtua nya sekaligus. Kyuhyun sangat mengerti bagaimana perasaan kehilangan itu. Kyuhyun kembali teringat oleh si keparat pembunuh kedua orangtuanya. Selintas terpikir diotak Kyuhyun. apa pelakunya orang yang sama ? tapi .. apa motifnya ?

Kyuhyun kembali ke Seoul hampir jam 9 malam. Dia tidak langsung pulang, dia mengunjungi kantornya yang sudah terlihat sepi. Kyuhyun menduduki kursi kerja diruangannya. Kembali dia merogoh saku celana dan mengeluarkan kunci misterius milik appanya. Yang baru disadari kalau ada inisial nama dikunci tersebut. Kyuhyun mengerang frustasi karna tidak dapat memecahkan teka-teki hidupnya sendiri

******

Shin’s Home, Gangnam, South Korea

“Yeobseyo” Shin-Hae mengangkat handphonenya setelah benda itu berdering cukup lama. Setelah mendengar jawaban dari sebrang sana, kening Shin-Hae mengernyit

“Kyuhyun ? Cho Kyuhyun nugu ?” Shin-Hae menjawab dengan nada sebal. Sungguh, dia merasa marah dengan Kyuhyun. Kyuhyun tidak melakukan kesalahan sama sekali, tapi Shin-Hae merasa marah saat Kyuhyun meninggalkannya sendiri dirumah harabeojinya. Dia seperti ditinggal seorang kekasih. Mwo ?!

“kau marah ?” suara Kyuhyun terdengar ada kekehan pelan

“kalau tidak ada yang penting, akan aku tutup telpnya” Shin-Hae bergegas menggeser tombol berwarna merah dilayar handphonenya. Tapi gerakannya terhenti saat Kyuhyun kembali mengucapkan sesuatu

“keluarlah .. aku didepan rumahmu sekarang” kata-kata Kyuhyun membuat Shin-Hae melebarkan matanya sempurna. Laki-laki itu didepan rumahnya ? selarut ini ? sedikit berlari Shin-Hae keluar rumahnya. Dan benar saja, pria itu telah berdiri menyender pada mobilnya dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana

“lambat sekali” ucap Kyuhyun saat Shin-Hae sudah berada dihadapannya

“mau apa kau ?!” Kyuhyun tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat wanita ini berbicara sedikit kasar

“aku lapar. Temani aku makan” Kyuhyun menarik lengan Shin-Hae lalu memasukkan tubuh Shin-Hae kedalam mobil dengan sedikit kasar. Tapi wanita itu tidak mengeluh atau menolak. dia hanya menuruti apa yang Kyuhyun katakan

******

Resto

“bagaimana upacara pemakamannya ?” Shin-Hae mengamati Kyuhyun yang sedang melahap makanannya seperti orang yang belum makan sama sekali. Pria itu kelaparan ya ?

“hanya seperti upacara biasa”

“kau ini makan seperti babi, pelan sedikit!”

“kau tau, ini makanan pertamaku hari ini. jadi diam saja dan biarkan aku makan”

“mwo ? sudah selarut ini kau baru makan ? kau mau mati ya ?”

“aku blum pernah mendengar ada yang mati kalau tidak makan satu hari” bantah Kyuhyun dengan sedikit kekehan pelan dari mulutnya yang sedang mengunyah makanan

Shin-Hae mengamati Kyuhyun dalam diam. Pria ini benar-benar tidak hidup dengan baik. Shin-Hae ingat bagaimana percakapan antara harabeoji dan Kyuhyun kemarin. saat mereka bercerita tentang orangtua Kyuhyun yang dibunuh saat dia masih kecil. Shin-Hae jadi bertanya-tanya, bagaimana kehidupan Kyuhyun dulu ? seperti apa pola hidupnya tanya kedua orangtua. Apa dia pernah menangis mengingat kedua orangtua nya ? apa dia makan dengan teratur ?

“ya! Kau tidak makan ?” Kyuhyun membuka pembicaraan lagi setelah beberapa saat mereka terdiam

“aku tidak lapar” Shin-Hae mengalihkan pandangannya keluar jendela restoran yang menampilkan suasana kota Seoul malam hari. Tanpa sengaja, mata Shin-Hae menangkap sesosok pria sedang mengarahkan pistolnya kearah mereka berdua. Shin-Hae berteriak lalu menundukkan paksa kepala Kyuhyun hingga terbenam oleh meja, sedetik setelah itu terdengar bunyi tembakan dan pecahan kaca didekat Shin-Hae

“brengsek!” erang Kyuhyun. Kyuhyun mengeluarkan handphone dari saku celananya lalu menghubungi rekannya

“Shin-Hae, gwaencanha ?” suara Kyuhyun terdengar panik. Shin-Hae hanya mengangguk dan tetap diam. Kyuhyun memegangi tubuh Shin-Hae, dan sedikit terkejut ketika mengetahui  tubuh Shin-Hae bergetar hebat. Dia pasti shock

Setelah banyak polisi yang datang kerestoran tempat Kyuhyun dan Shin-Hae, Kyuhyun membawa Shin-Hae kemobilnya untuk mengantarnya pulang. Tubuh Shin-Hae sudah tidak bergetar lagi, tapi dia masih tidak berbicara apapun. Melihat itu, Kyuhyun bersumpah untuk siapapun yang berusaha mencelakai Shin-Hae, dia sendiri yang akan membunuhnya. Dia bersumpah!

TBC